- Masa Lalu

1.7K 152 0
                                    

"Dia hanya bercanda. Seharusnya kamu tertawa, bukan jatuh cinta."

_Vano Al-Akbar_

*****

Di dalam ruangan serba putih. Keluarga yang telah lama berpisah, kini sedang mengobrol bersama.

Nathan yang tak tahu menahu tentang Zora. Dia bertanya tentang kematian Zora--Kakaknya.

Karena waktu dulu, kalau dia bertemu dengan Zoya. Zoya selalu tak ada waktu buat cerita tentang Zora.

"Eum... Ma, Pa. Kalau Zo-ra, dia pergi karena apa?"

Lydia dan Kevin saling menatap satu sama lain.

"Zora pergi karena..." kata Kevin, lalu menceritakan masa lalu nya.

||•FLASHBACK ON•||

"Mama, Yaya sama kak Rara mau main dibelakang dulu ya," izin Zoya pada Lydia yang sedang masak didapur.

"Iya nak, hati-hati. Jangan turun kebawah bahaya," ujar Lydia mengingatkan kedua anaknya untuk tidak turun kebawah.

Rumah mereka itu tepat diatas sungai. Maksud dari diatas sungai adalah, rumah mereka terlihat lebih atas dibanding sungai dibawahnya, ada jalan setapak untuk mereka lewati jika ingin kesungai.

"Iya ma. Yaudh yuk, kak," seru Zoya kecil dengan imut. "Yuk."

Zora dan Zoya pergi kehalaman belakang rumahnya. Nampak sangat terlihat jelas sungai dibawah sana, sangat indah dan seru jika bermain air disana. Namun Mama tak mengizinkannya.

Zora Aurora Queenra kakak kandung dari Zoya Aurora Queensa. Mereka hanya berbeda 5 menit saja, seperti U&I. Perbedaan keduanya dari hidung.

Hidung Zora lebih mancung dibanding Zoya. Tetapi mereka tidak meributkannya. Untuk apa juga diributkan.

"Kakak, Yaya haus. Pengen minum." kata Zoya manja pada Kakanya.

Zora tersenyum manis pada Zoya, tangannya mengusap lembut rambut panjang Zoya adiknya. "Yaudah, Yaya tunggu disini, jangan kemana mana. Biar Kak Rara ambilin dulu minum kedalam." balas Zora lembut.

"Iya kak," Zoya tersenyum gemas.

Zora langsung masuk lewat pintu belakang untuk menuju dapur, mengambilkan air minum untuk adiknya. Saat dirinya sampai didapur, dia mencium bau gosong layaknya sesuatu terbakar.

"K-ko, bau gosong." kata Zora polos. Seketika matanya menangkap tempat masak sudah terbakar dan ada api besar disana.

"Astagfirullahalazim." ujar Zora beristigfar saat melihat apa yang ia lihat. Ia tak melihat keberadaan ibunya dimana.

Namun tiba tiba Lydia datang dari arah belakangnya, "Astagfirullah. Kebakaran." kaget Lydia saat melihat api yang membara.

"Dimana adik kamu Zora," seru Lydia dengan panik.

Dia segera menarik pergelangan tangan Zora kehalaman belakang rumahnya untuk menyusul Zoya.

"Zoya sayang." teriak Lydia.

Zoya yang diri nya terpanggilpun menyaut dan menghampiri Lydia. "Iya, Ma. Ma, ini ada apa, ko ada asap?" Zoya bertanya dengan wajah polosnya.

ZOVA (END)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora