7. Tamu Tak Terduga

245 23 5
                                    

'Kindness makes a difference'

-wildfaithpoerty

Keesokan harinya Amaiya tidak bisa berhenti berpikir

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Keesokan harinya Amaiya tidak bisa berhenti berpikir. Bagaimana bisa Fazza yang menolongnya? Apa Pak Tris salah orang, apa Pak Tris salah dengar namanya?

Sayangnya Pak Tris tidak ada di rumah sekarang karena mengurusi anaknya yang juga sakit.

Hari ini tidak masuk sekolah, demamnya masih tinggi. Dia berdiam di kamar sambil matanya menerawang jauh menatap pemandangan luar jendela.

Amaiya menghembuskan napas.

Oke, baiklah. Fazza yang menolong karena siapa yang tega melihat seseorang pingsan sendirian saat hujan seperti itu? Setiap orang pasti akan menolongnya bukan? Jika orang lain ada di posisi Fazza maka akan melakukan hal yang sama.

Amaiya mencoba berpikir logis, dan itu adalah alasan yang paling masuk akal.

"Aku yakin pria itu tidak tulus melakukannya." Gumam Amaiya samar.

Dia mencoba mengalihkan pikirannya dengan membaca buku, lagi pun ini dilakukan Amaiya untuk memperbanyak kosa kata diksi yang akan dia gunakan di lomba puisinya yang tinggal menghitung hari lagi.

Sebenarnya dia butuh pembimbing tapi tidak ada yang bisa dia harapkan.

Toh, sekarang Fazza tidak bisa diharapkan bisa membantunya.

Dia mengedarkan pandangan sambil duduk di samping jendela kamarnya yang besar, berusaha mengalihkan perhatian. Melihat-lihat pepohonan mungkin bisa membantu mengurangi stress Amaiya ini.

Tapi

Tunggu,

Kenapa ia merasa melihat Fazza tak jauh dari rumahnya.

Fazza menatapnya!

Amaiya bergidik ngeri, ini pasti karena banyak memikirkan si es batu itu hingga bayangan Fazza kini menghantuinya.

Atau, itu Jin yang menyerupai Fazza?

Tidak tidak!

Dia bisa gila!

Sekali lagi Amaiya melihat keluar, di sana masih ada Fazza, Amaiya mengucek matanya tak percaya!

Fazza!?

Tampak Fazza berdiam di luar pagar rumah Amaiya sambil mengeratkan jaket sambil sesekali menghembuskan napas kedinginan.

Amaiya dengan cepat turun, dengan perlahan membuka pintu rumahnya. Fazza menunggunya di luar pagar, sepeda nya ia sandarkan di pohon samping rumahnya.

Dengan lamat, Amaiya menatap Fazza yang lebih tinggi darinya. Masih tak percaya dia ada dihadapannya sekarang.

"Apa yang kau lakukan di sini?"

F A Z Z A (End)Where stories live. Discover now