Sesak

83 3 7
                                    

Marsya
      ternyata memang benar,
pernikahan tanpa didasari cinta memang tidak berjalan mulus.
tapi aku percaya bahwa perjalanan cinta sejati tidak akan pernah berjalan mundur.

      Tiba tiba ponselku berdering,
terlihat nama derrien disana.
Aku mengangkatnya.

"Derrien.."

"Suruh salah satu pelayan
untuk mengantarkan sedikit pakaianku kerumah sakit!"

"Apakah sesuatu terjadi pada-"

Tuttuttut
       derrien langsung menutup telepon sebelum aku menyelesaikan perkataanku.
Aku harus cepat cepat menyusul derrien kerumah sakit untuk memastikan keadaannya.

   Beberapa kemudian sampailah aku di depan Attharazka hospital.Aku menghampiri pos informasi untuk menanyakan tentang derrien.

"Permisi..."

"Iya nyonya Derrien!Ada yang bisa saya bantu?"

"Emm....apakah derrien berada disini?"

"Ya..sejak satu jam yang lalu tuan derrien berada disini!"

"Bolehkah kau memberitahuku ruangan mana dia berada?"

"Diamond 1,atas nama nona Marettha!"

      Deg!!jantungku tiba tiba seperti berhenti berdetak saat seorang petugas menyebut nama Marettha.Air mataku menetes.
ada blair dan juga derrien?apa yang mereka lakukan disini?

"Thank you!"

"Sama sama,nyonya!"

      Aku berjalan perlahan mengangkat kakiku untuk berjalan menuju ruangan D,1.
rasanya kakiku benar benar berat untuk berjalan.tapi aku harus mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

    Langkah kakiku terhenti tepat di depan pintu ruangan D,1.tepat juga saat aku melihat seorang lelaki dengan penuh cinta mencium kening wanita yang tertidur lemah dihadapannya.
Aku mencoba untuk menahan air mataku agar tidak turun,tapi hasilnya nihil.

     Air mataku lolos jatuh,
membasahi pipiku yang berbalut
riasan yang biasa kukenakan.
Aku menutup mulutku dengan kedua telapak tanganku,
berharap tidak ada seorang pun yang mendengar tangisku.Aku tersungkur pada sandaran  dinding luar ruangan,tak kuasa menatap pemandangan yang menyakitkan ini.

"Kenapa derrien?kenapa harus aku yang merasakan kesakitan ini?"isakku pelan.

"Mengapa tidak sekali saja kau menatapku dengan tatapan cinta?apalagi menyayangiku seperti kau sangat menyayangi blair?!"aku terus terisak pelan.

    Sebuah pernikahan akan berjalan harmonis bila sepasang suami istri mampu untuk saling mengerti dan memahami satu sama lain. Namun, seiring berjalannya waktu konflik dalam sebuah rumah tangga memang tidak bisa dihindari.Kesalahan terbesarku adalah berpikir bahwa orang-orang memedulikanku sebesar aku memedulikan mereka.

"Apakah kau tahu bagaimana rasanya saat hatimu begitu sakit sampai kau bisa merasakan darah yang menetes?"isakku.

Whisper of LoveWhere stories live. Discover now