Luka

69 3 1
                                    


    Dia berhasil masuk kedalam mobil.aku mencoba membuka pintu mobil tapi sepertinya derrien menguncinya dari dalam mobil.aku terus mengetuk kaca mobil tapi hasilnya nihil.

"Derrien!!aku mohon...jangan pergi!!!"

"Derrienn!!!Aku mohon jangan tinggalkan aku!!"

"Aku mohon!dengarkan aku!!

Toktoktok

"Derrienn!!!!"

       mobil derrien melaju semakin cepat hingga aku tak kuasa untuk mengejarnya bahkan aku tersungkur di jalan.tapi dia tetap pergi menjauh dari pandanganku.aku menangis.

"Maaf nyonya!Apakah nyonya tidak apa apa?"tanya seorang pelayan rumah mendekatiku.dia membantuku berdiri.

"Tidak apa apa ,terimakasih!"
ucapku sambil menghapus air mataku lalu masuk kedalam rumah baru kami.

     Aku berlari menuju kamar kami yang telah ditunjukkan oleh seorang Arsitek pilihan derrien untuk mengatur rumah ini dan seisinya.

     Aku berlari menuju kamar kami yang telah ditunjukkan oleh seorang Arsitek pilihan derrien untuk mengatur rumah ini dan seisinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sampai kapan derrien?Sampai kapan kau akan memperlakukanku seperti ini?Sampai kapan?"Tangisku.

"Tahukah kau rasanya saat hatimu begitu sakit sampai kau bisa merasakan darah yang menetes?"

"Jangan buat aku terlalu berharap jika kau tidak menginginkanku!"

    Tiba tiba ponselku berdering,
terlihat nama booby disana.aku menghapus air mataku.

"Ada apa boob?"

"Sebuah agensi ternama newyork menawarkan sebuah project,kau akan datang kan?"

"Emm...baiklah.20 menit lagi aku datang!"

"Baiklah aku menunggumu!"

      setelah menutup telepon,aku bergegas meraih tas ku lalu mengendarai mobilku menuju kantor.

                        #

Derrien
     
       Aku menatap wanita yang kini berada dihadapanku lalu aku meraih tangannya dan menciumnya.

"Ada apa denganmu?mengapa kau diam saja?"tanyaku.

"Se..sebenarnya aku ingin mengatakan sesuatu padamu,sayang!"

"Ada apa?katakan saja!apa maumu ?aku akan menurutinya!"

"Tidak.bukan itu. mengapa kau tidak menanyakan alasanku pergi darimu bertahun tahun yang lalu?"

"Untuk apa?itu tidak penting!"

"Derrien,itu penting!"

"Baiklah,aku tanya sekarang padamu!mengapa kau pergi bertahun tahun yang lalu,blair?"

dia meraih tanganku lalu menatapku pekat.

"Se..sebenarnya..."

"Blair-"

     aku menghentikannya yang sedang berusaha menjelaskan karena kulihat darah turun dari kedua hidungnya.wajahnya pucat.aku menyentuh darah itu tanpa rasa jijik.

"Blair..ada apa denganmu?Apa yang terjadi?"cemasku menangkupkan kedua tanganku di wajahnya.

"Tidak...aku tidak apa apa!kau tidak perlu cemas!aku hanya lelah!"

"Tidak...aku akan mengantarmu ke rumah sakit sekarang!"cemasku sambil menarik tangannya.

"Derrien sudah kubilang bah-"

Tubuhnya mungilnya tumbang.

"Blair!!!"

Whisper of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang