Last Dinner

64 4 0
                                    


     Hari mulai menjelang malam,
kuparkirkan mobilku di antara mobil mobil mewah milik keluarga attharazka yang terparkir di parkiran.

     Kulangkahkan kakiku perlahan memasuki istana derrien.

"Marsya!Kau baru saja datang?dari mana saja sayang?"ujar mom menghampiriku.

"Mom,,aku tadi sedang ada urusan mendadak!apakah derrien sudah pulang?"

"Dia sudah pulang!kenapa kalian tidak pulang bersama?"

"Kami memiliki urusan yang berbeda,mom!jadi tidak bisa pulang bersama!"lagi lagi aku berbohong.

"Baiklah,kalau begitu bersihkan dirimu lalu kita makan malam bersama!"

"Baik mom!"

 
                          #
At dinner


     suasana makan malam begitu hening.sesekali aku mencuri pandang kearah derrien.

"Mom..Dad...Aku dan marsya memutuskan untuk tinggal berdua saja di rumah yang berbeda dengan kalian!"ucap derrien tiba tiba membuka suara.

"Mengapa?mendadak sekali?"tanya dad.

"Kami ingin hidup mandiri mom..dad!! kami tidak akan pergi jauh!"

"Tapi derrien...kenapa tiba tib-"

"Kalian mengizinkan kami kan,mom..dad?"

   sepertinya derrien memang tidak mengizinkan aku berbicara atau mungkin dia memang menganggapku tidak ada.

"Tentu saja!itu keputusan yang baik..kalian hanya akan menghabiskan waktu berdua saja!"sahut dad.

"Mom setuju dengan keputusan kalian!"

"Terimakasih mom!"

     Tak bisa dipungkiri, dalam ikatan pernikahan, tak sedikit pasangan yang tetap tinggal satu atap, namun hatinya seakan tidak lagi menyatu.Ke mana larinya tatapan teduh yang selalu dipancarkan pasangan beberapa waktu silam?

    Seorang wanita sudah sewajarnya mengabdi kepada suami ketika sudah menikah. Menuruti semua perkataan dan selalu mendukung suami adalah gambaran istri yang baik. Namun bukan berarti istri tidak pernah bisa kecewa pada suami. Ada banyak hal persoalan dalam rumah tangga, tidak semua masalah dapat terpecahkan dengan mudah. Karena memperjuangkan biduk rumah tangga tidak semudah membalikkan telapak tangan.

"Derrien aku ingin berbicara denganmu!"seruku mencoba mengimbangi langkahnya yang sigap.

tanpa jawaban.

"Derrien,tunggu dulu!aku ingin berbicara denganmu sebentar saja!"

Tanpa jawaban.sontak aku langsung berdiri dihadapannya membuat langkahnya terhenti.

"Derrien!!berhentilaaah!!!" seruku.

"Apa maumu?"dia menatapku datar.

"Aku hanya ingin bertanya mengapa tiba tiba kau memutuskan untuk pergi dari rumah ini?"

   

Whisper of LoveWhere stories live. Discover now