Terluka

77 3 0
                                    


"Bukan urusanmu!"

    Kalimat yang benar benar sudah kuketahui akan terlontar dari mulut derrien.

"Tentu saja itu urusanku derrien!aku adalah istrimu!"

"Aku tidak peduli"

"Derrien!!katakan saja padaku apa Alasannya?!"

"Tidak ada alasan!"

dia kembali melangkah.

"Derrien!!"seruku menarik lengannya.

"Diam!!!!!"sentaknya lalu menghempaskan tanganku sampai aku tersungkur dilantai dan kepalaku membentur sudut meja riasku.

   Kepalaku terasa sakit sekali.pandanganku mulai buram dan seketika itu semuanya menjadi gelap.

Derrien

    tiba tiba suasana menjadi hening.dia tidak lagi berbicara.
Syukurlah,dia tak lagi membuang waktuku hanya untuk mendengarnya yang terus terusan bertanya.

   Tapi mengapa hanya sekejab,dia tak bersuara.aneh sekali.aku menoleh.kulihat Marsya tersungkur tak berdaya disamping meja riasnya.aku membulatkan mataku.

"Marsya!"seruku mendekatinya
lalu menepuk tepuk pipinya.

"Marsya!jangan mencoba untuk membodohiku!"

"Aku tidak ingin bercanda!"

"Aku membencimu,Marsya!"

Tidak ada jawaban.dia benar benar menutup matanya.aku melihat darah di keningnya.

"Marsya!Marsya!!!"seruku menggoyahkan tubuhnya.tak ada reaksi apapun.

dengan terpaksa,Aku menggendong tubuhnya ala bridal style dan menidurkannya diatas ranjang.

"Marsya!"gumamku.

   Aku menatap setiap inci dari wajah berliannya.mata hazelnya tertutup,alis matanya yang panjang dan melengkung,
Bibirnya yang sempurna, bukan tipis atau tebal. Namun jika diukur panjang dan lebarnya, bibir tersebut memiliki rasio yang tepat.Aku menyukainya.

"Apa ini?Apa yang aku pikirkan?"Kesalku dengan sendirinya lalu beranjak mengambil kotak obat untuk mengambil perban yang akan ku balutkan ke kening Marsya yang terluka.

Whisper of LoveWhere stories live. Discover now