Before I meet with Riyana

Start from the beginning
                                    

Gatara berjalan di koridor sekolah dasarnya, dan dia merasa risih karena terus di tatap orang tua murid di sana.

"Ehh Jeng itu bukannya anak pak Nugraha ya?"

"Iya itu anak Pak Nugraha, kenapa emangnya Jeng?"

"Kata orang-orang disekitar rumahnya, bu Sisil selingkuh,"

"Ah masa sih Jeng?"

"Iya beneran loh, Bu Sisil sering kali diantar pulang oleh laki-laki selain Pak Nugraha. Makanya keluarga mereka renggang saat ini,"

"Ah mungkin itu saudaranya kali Jeng,"

"Masa saudara nggak pernah masuk kerumahnya sih? Jelas itu selingkuhannya,"

"Kasihan ya, mana anaknya masih kecil,"

Obrolan orang tua murid tadi dapat di dengar oleh Gatara, apa benar Sisil-ibunya melakukan hal yang diucapkan orang tua murid tadi? Pikir Gatara.

Gatara menggelengkan kepalanya untuk mengusir pikiran aneh tentang ibunya, dia tidak seharusnya berpikir aneh tentang ibunya, setelah itu Gatara pergi ke kelas nya.

-----

Nugraha kini sedang berada di tempat kerja, dia hanya sebagai karyawan biasa saat ini, sebelum dia bangkrut karena ditipu oleh klien nya dia pemilik perusahan besar di kotanya. Tapi kesialan menimpanya dan mengharuskan dia merelakan aset perusahaannya.

Nugraha menarik napas panjang untuk menetralisir amarah yang ada pada dirinya, dia tidak mau mencampur aduk urusan pekerjaan dengan urusan pribadinya.

Tidak lama dari itu seorang security menghampiri Firman yang sedang berkutat dengan komputernya.

"Maaf Pak sebelumnya, ini ada kiriman paket atas nama Pak Nugraha," ujar security tadi sambil memberikan paket yang dia terima.

"Makasih Pak," security tadi hanya mengangguk saja sebagai jawabannya.

Nugraha membolak-balik paket yang ternyata map coklat itu untuk mencari tahu siapa pengirimnya, tapi hasilnya tidak ada.

Karena penasaran Nugraha membuka map tersebut dan isi map tersebut membuat kaki Nugraha melemas seketika, ini kah alasan dibalik perubahan sikap Sisil terhadap keluarganya selama ini?

Terdapat beberapa foto mesra Sisil dengan laki-laki lain yang tidak Nugraha kenali, Nugraha memejamkan matanya untuk berpikir jernih dan tidak gegabah.

"Mungkin ini editan," Nugraha berpikir positif untuk saat ini, Sisil tidak mungkin seperti itu.

Jam sudah menunjukan pukul 20:00 malam, Nugraha bersiap akan pulang ke rumah karena pekerjaannya sudah selesai. Nugraha membereskan berkas-berkas yang akan dia bawa pulang nanti.

Saat sedang membereskan berkas-berkasnya manik mata Nugraha melihat foto yang dia terima tadi, dan seketika dada nya sesak memikirkannya ,dia berharap jika foto ini adalah hasil rekayasa.

Disaat perjalanan pulang Nugraha melihat dari kejauhan sosok Sisil-istrinya yang sedang bermanja-manja dengan seorang laki-laki, dengan amarah yang menjadi-jadi Nugraha memarkirkan mobilnya begitu saja dan segera menghampiri Sisil.

Sisil yang tidak tahu kedatangan Nugraha masih terus berjalan dengan menggandeng tangan laki-laki itu.

"Habis ini pulang?" tanya laki-laki yang bersama Sisil.

About Time (End) Where stories live. Discover now