"Beringinlah sewajarnya karena tidak ada manusia yang berkewajiban mengabulkan inginmu. Sudah sering diingatkan, jangan terlalu berharap pada manusia, nanti kecewa." — uniqueverse
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Berat rasanya harus meninggalkan kota yang begitu ramah menerima kehadirannya, Seoul.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tidak pernah menyangka sebelumnya, kepindahannya bisa meninggalkan bekas bermakna teramat dalam. Ia juga tidak mengira bisa bertemu orang-orang baik yang begitu menghargai arti dari kehidupan.
Renjun baru saja selesai membalas pesan Lucy yang sudah dengar kabar soal kepergiannya, kembali ke Amerika. Saat itu pula ada yang menabraknya.
"Maaf, maaf, maaf." Kata pria itu. Tapi Renjun tidak terlalu mempermasalahkan karena badannya tidak ada yang berkurang, jadi tidak ada alasan untuk marah-marah.
"Iya, tidak apa-apa kok." respons Renjun bahkan menyempatkan senyum.
"You okay?" Tanya Paman memastikan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku baik-baik saja, Paman." Mereka bertiga berjalan beriringan seperti keluarga kecil bahagia yang sedang akan pergi berlibur.
Hidup ini memang tidak selalu baik-baik saja, setiap dari kita pasti punya masalah sendiri. Tidak ada yang bersih dari luka, tidak ada yang bersih dari kesedihan. Ada kalanya seseorang memang harus berpura-pura agar tidak membuat khawatir orang lain.
