04. Identity Confusion

10.5K 2K 71
                                    

Amaraya mendapatkan kembali tasnya yang sempat dicuri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Amaraya mendapatkan kembali tasnya yang sempat dicuri.

"Pergi dan jangan pernah menampakkan diri lagi di depanku." ancam Renjun atau entahlah siapa yang sedang menguasai tubuhnya saat ini.

Amaraya masih berdiri di sebelah laki-laki itu.

"Kenapa kau melihatku seperti itu?" tanya Renjun dengan nada sinis. Setelah Amaraya perhatikan dengan seksama, banyak sekali perubahan yang terjadi pada sosok di hadapannya ini. Suaranya juga berbeda. Jadi lebih berat. Tatapannya juga sangat tajam. Dia tidak mirip Renjun, apalagi Bobby.

"Who are you?" tanya Amaraya kemudian.

"Who are you?" tanya Amaraya kemudian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"I'm Jeffrey. And who are you?" ternyata sekarang alter yang sedang menguasai tubuh Renjun adalah Jeffrey. Sosok yang digadang-gadang 'berbahaya'.

Jujur saja, setelah mendengar nama Jeffrey, kaki Amaraya mundur satu langkah. Dan Jeffrey menangkap ketakutan itu.

Karena merasa obrolannya dengan Amaraya tidak penting, Jeffrey langsung berlari entah ke mana. Pergi.

Amaraya membiarkannya. Sampai setelah Jeffrey jauh, gadis itu baru ingat jika tugasnya di sini adalah mengawal Renjun.

"Ih kenapa aku bodoh sekali? Baru sadar setelah dia sudah jauh." Amaraya segera berlari sekuat tenaga untuk mengejar Jeffrey yang sudah tidak kelihatan lagi batang hidungnya.

Amaraya ngos-ngosan. Untuk hitungan manusia, Jeffrey larinya terlalu cepat. Amaraya tidak percaya kalau Jeffrey benar-benar sudah lenyap. Sampai tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya dari belakang.

Amaraya terkejut karena tiba-tiba saja, entah dari mana arahnya, Jeffrey sudah ada di situ. Saking takut campur kaget, Amaraya sampai jatuh tersungkur hingga bokongnya menghantam permukaan dengan sangat keras.

"Aduhhh sakit." Keluhnya.

Jeffrey tak bergeming. Hanya memperhatikan Amaraya yang akhirnya terpaksa berdiri sendiri. Tadinya Amaraya menunggu Jeffrey mengulurkan tangan, membantunya berdiri. Tapi semuanya zonk. Jeffrey cuman menatapnya dengan tatapan semi kosong yang justru membuat Amaraya merasa terancam.

UNIQUEVERSE | renjun |Where stories live. Discover now