58. Jeffrey and Bobby

2.8K 753 253
                                    

Sabtu, 27 Maret 2021 akhirnya aku comeback setelah hiatus beberapa pekan. Kangen? 

Sebenarnya aku mau update lagi setelah votenya tembus 66K atau 67K, tapi ya udah deh aku udah kangen juga sama UNIQUEVERSE.

Terima kasih sudah menunggu. Pastikan tinggalkan jejak ya. Ini pertama kalinya deh (kayaknya), aku nulis satu chapter UNIQUEVERSE sampai 2000 kata lebih haha saking excited-nya! Semoga kangen kalian terobati.

Aku kangen komentar rame dengan celetukan kalian.

.

.

.

"I am not what happened to me, I am what I choose to become." - Carl Gustav Jung

Ooo

Masing-masing kepribadian ingin mengambil kendali, sejumlah jiwa memperjuangkan sebuah tubuh. Siapa gerangan yang akan memenangkan pertarungan tanpa ujung ini?

.

.

.

"Aku mengerti perasaanmu. Pengorbanan memang jauh lebih sakit karena ada dorongan dalam diri yang terpaksa kita kurung. Setidaknya kita tahu kalau kita bukan orang jahat yang membalas kejahatan dengan kejahatan juga. Biar saja orang lain mau berbuat jahat, yang penting kita jangan."

"Lebih baik mana? Menyesal karena tidak membalas dendam atau menyesal karena sudah menghabisi nyawa orang yang pantas menerima hukuman atas perbuatannya?"

Kepalan tangannya yang tadi begitu erat, perlahan terurai...

Tatapan tajamnya memudar, berganti menjadi tatapan sendu yang tidak tahu apa-apa. Ia melihat ke sekeliling, mencoba memahami sekitarnya yang terasa asing. Kedua tangannya menggenggam ujung baju. Meremasnya kuat seperti menahan takut.

"Aku di mana?" suara khas anak-anaknya, langsung membuat Draniella mengingat satu nama. 

Lelaki itu masih memeras-meras ujung bajunya. Melihat kliennya kelihatan tidak nyaman dan tidak tenang, Draniella segera mengeluarkan permen tangkai yang ia simpan di dalam shoulder bag warna lavender miliknya.

Sesuai pesan dari Renjun kalau setiap Bobby mendadak muncul, berikan dia sesuatu untuk dimakan. Sesuatu yang disukai anak-anak pada umumnya: permen, cokelat, susu, es krim, apapun itu yang enak-enak dan terkadang bikin gigi bolong kalau tidak diingatkan harus sikat gigi.

 Sesuatu yang disukai anak-anak pada umumnya: permen, cokelat, susu, es krim, apapun itu yang enak-enak dan terkadang bikin gigi bolong kalau tidak diingatkan harus sikat gigi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bisa buka sendiri atau..."

Bisa buka sendiri, tapi lama. Draniella sampai agak geregetan melihatnya. 

"Kau benar bisa buka bungkusnya sendiri? Atau perlu kuban.... tu." Saking memaksakan diri untuk membuka bungkus permen sendiri, alhasil permen itu terpental mengenai wajah Draniella dan terjatuh di lantai.

UNIQUEVERSE | renjun |Where stories live. Discover now