64. Art Therapy

1.8K 448 80
                                    

Chapter sebelumnya...

"Dan aku berharap satu hal, jangan menerimaku hanya karena kau kasihan, ya? Aku tidak akan membiarkan itu terjadi."

"Lebih baik aku tidak memilikimu daripada memilikimu hanya membuatmu tidak bahagia."

"Tenang saja, aku tidak apa-apa kalau pada akhirnya kita hanya sebatas teman. Tidak buruk, kan? Kita sudah pernah melaluinya."

Melihat ini semua dari kejauhan, Lucas bermonolog, "Karena kejadian kemarin, aku jadi semakin yakin tentang takdir

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Melihat ini semua dari kejauhan, Lucas bermonolog, "Karena kejadian kemarin, aku jadi semakin yakin tentang takdir. Apakah memang kita berdua hanya ditakdirkan menjadi pernah? Sementara kau dan Renjun... selamanya?"

.

.

.

.

"Cepat jawab, Amaraya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Cepat jawab, Amaraya. Sebelum Renjun berubah pikiran." Bujuk Somi menunggu Amaraya yang malah diam mematung.

"A-aku hanya sedang memproses ini semua. Kenapa tiba-tiba sekali? Kau bahkan tidak seperti menyukaiku."

Renjun tersenyum miring sambil mengusap tengkuknya, "Soal menyembunyikan perasaan sudah menjadi keahlianku."

"Wait, berikan belanjaan Amaraya padaku. Agak aneh aku melihat orang melamar sambil bawa kantong belanja dari pasar."

Somi yang peka segera mengambil alih kantong yang sudah beberapa kali berpindah tangan.

"Nah, begini baru oke. Kau berikan cincin, Amaraya menerima bunga pemberianmu. Ah, manis sekali. Kapan Sungchan romantis padaku." Somi malah curhat.

Terdengar suara anjing menggonggong.

Terdengar suara anjing menggonggong

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
UNIQUEVERSE | renjun |Where stories live. Discover now