Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setibanya di pantai, Amaraya benar-benar seperti seorang baby sitter. Jaemin langsung lari ke bibir pantai sambil membentangkan tangannya. Dia kelihatan senang sekali melihat ombak yang bergulung menghampiri kaki telanjangnya.
"Hei, Amaraya, kemarilah... Sini..." Jaemin memanggil-manggil Amaraya, mengajak Amaraya turut serta bermain air bersamanya.
Amaraya yang duduk jauh dari air itu menggeleng. Entah mengapa dia merasa belum mood main air.
"Kau ke pantai hanya untuk melamun seperti itu? Ayolah kemari..."
Amaraya kekeuh tidak mau berdiri dan beranjak dari tempatnya duduk. Dia menggeleng terus menerus waktu Jaemin menyuruhnya. Bahkan Amaraya lebih memilih mengeluarkan hp dari celana jeans-nya lalu pasang headset dengan volume keras supaya tidak dengar celotehan Jaemin lagi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hih, kau salah makan apa sih ngeyel sekali?" Jaemin menghampiri Amaraya lalu menarik Amaraya paksa untuk ikut bersamanya.
"Ih, aku tidak mau. Aku capek."
"Capek apa? Ini masih pagi kau bahkan belum melakukan sesuatu yang melelahkan?" Jaemin protes.
Benar juga, tadi bangun tidur langsung bisa makan tanpa masak dulu apalagi repot mikir mau sarapan apa.
Akhirnya Amaraya mau juga berdiri dan ikut bersama Jaemin mendekati air.
"Fotokan aku." tidak berapa lama kemudian Jaemin memberikan ponselnya pada Amaraya. Amaraya langsung angkat salah satu alis dan segera memotret Jaemin yang sudah berpose di ujung sana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
