62. Sweetest Thing

1.9K 531 147
                                    

Tidak perlu biaya besar untuk melakukan hal baik. Senyuman saja dihitung sebuah kebaikan, padahal tidak ada biaya yang dikeluarkan.

Termasuk soal menepati janji dan bilang terima kasih atas kebaikan yang diberikan orang lain tanpa pamrih. Maaf, tolong, dan terima kasih. Tiga kata ajaib yang dapat mengubah segalanya menjadi lebih baik.

.

.

.


YANG MERASA BELUM KOMEN DAN VOTE DI CHAPTER SEBELUMNYA (61), SEGERAKAN. Kalau enggak besok uniqueverse aku take down aja.

Lucas senang sekali dengan pertandingan pertama hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lucas senang sekali dengan pertandingan pertama hari ini. Rasa percaya dirinya meningkat drastis. Bahkan dia sempat menunjukkan gelagat meremehkan tinggi badan Renjun. 

"Tinggi badan memang menjadi keuntunganmu dalam pertandingan ini. Tapi itu semua tidak ada gunanya jika hanya mengandalkan tinggi tapi tidak tangkas dalam bermain." tegas Renjun menjawab remehan dari Lucas dengan cara elegan. 

"Kita lihat saja."

"Sudah siap?" peluit merah melingkar di leher Hendery. Hyunjin juga bersiap mengawasi jalannya pertandingan.  Mereka berdua sudah sama-sama disumpah untuk tidak mencurangi satu sama lain. 

Satu lawan satu.

Renjun mulai merasakan tangannya dingin. Ini bukan pertama kalinya ia main basket, sebelumnya dia juga merupakan pemain tim basket sekolah waktu di Amerika meskipun bukan kapten.

Basket bukan hanya untuk mereka yang tinggi. Pemain dengan tinggi seberapapun punya peluang untuk jadi jagoan di lapangan.

Bola dilambungkan, dengan mudah Lucas menguasainya dan melakukan dribble menuju ring. Pria jangkung ini benar-benar merasa di atas angin.

"Aku pasti menang," gumamnya. Poin pertama tercetak begitu mulus. Membuat Lucas semakin yakin, orang mungil ini bukan lawan sepadan.

Renjun tetap tenang sekalipun keadaan terasa kurang baik-baik saja. Tinggi badan benar-benar memberinya keuntungan.

"Aku tidak boleh kalah." Renjun mengepalkan tangannya kuat-kuat kemudian merebut bola dari Lucas. Tubuh kecilnya begitu gesit sampai Lucas dibuat melongo dan... poin pertama untuk Renjun!

Renjun melemparkan senyum terbaiknya sambil mengeluarkan gestur siap tempur sampai titik darah penghabisan.

"Baru segitu saja bangga." gumam Lucas yang segera kembali menguasai bola dan shoot!

Meleset.

Renjun berhasil mencuri bola. Membuat Lucas mengumpat, padahal sedikit lagi.

Poin kembali didapatkan Renjun.

"Ayo, jangan lengah..." weling Hendery.

"Diamlah." semprot Lucas.

"You did well, Huang." pekik Hyunjin disambut jempol dari Renjun.

UNIQUEVERSE | renjun |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang