34. Would You Like You If You Met You?

6.1K 1.3K 331
                                    

Jadilah seperti apa kamu ingin diperlakukan.

Tanyakan pada dirimu, 

Apakah kamu akan menyukai dirimu sendiri kalau diperkenankan bertemu dengan sosok sepertimu?

Apakah kamu cukup menyenangkan untuk disenangi?

Atau cukup jadi angin lalu yang membosankan?










..............................................uniqueverse..................................................

Siang hari sekitar pukul 11, Bobby terbangun dari tidurnya. Memegangi kepalanya. "Kalian kenapa masih di sini?" tanya sosok itu sambil memegangi kepalanya.

 "Kalian kenapa masih di sini?" tanya sosok itu sambil memegangi kepalanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Renjun, is that you?" tanya Amaraya memastikan. Anggukan pelan itu membuatnya tersadar jika dia seharusnya sudah tidak di sini lagi.

"Sepertinya Huang Renjun sudah kembali. Ayo pergi, Amaraya." Ajak Lucas memberikan friendly reminder.

"Maaf, karena kemarin Bobby muncul dan aku tidak bisa meninggalkan Bobby sendirian. Jadi, aku putuskan untuk menunggu sampai kau kembali."

"Begitu ya..." Renjun masih memegangi kepalanya.

"Kau baik-baik saja, Renjun?"

"Iya, iya, aku baik-baik saja. Tidak apa-apa, Amaraya. Kalau kau mau pulang sekarang, silakan." Sekali lagi Renjun mempersilakan.

"Ayo..." ajak Lucas.

Amaraya menghela napas panjang. Ia bawa carrier hijau neon miliknya. "Aku pamit." Pamit Amaraya. "Terima kasih kau sudah pernah begitu mempercayaiku. Jaga dirimu baik-baik ya, Renjun."

"Kau tidak perlu berterima kasih, Ama. Di sini aku yang harus berterima kasih. Terima kasih, Amaraya. Sudah mau bertahan sangat lama menemaniku yang tidak jelas ini. Terima kasih kau sudah sering mau kurepoti." Renjun membungkuk sangat dalam.

"Iya, sama-sama." Amaraya balas membungkuk. Ujung kepala keduanya hampir bertemu.

Lucas di antara mereka berdua cuman diam memperhatikan, terserahlah mereka mau pada ngomong apa. Namanya juga perpisahan, pasti ada dramanya.

"Sudah?" tanya Lucas memastikan. Amaraya mengangguk. "Oke, dude, pergi dulu." Lucas membawakan carrier milik Amaraya.

"Oh iya, tadi Bu Guru Yona datang berkunjung. Katanya mungkin besok dia akan kembali lagi." Amaraya menghentikan langkahnya.

"Bu Guru Yona? Ah, terima kasih informasinya."

Wajah Renjun kelihatan khawatir.

"Aku tidak cerita apa-apa kepada Bu Guru Yona."

"Terima kasih."

Amaraya dan Lucas pun berjalan meninggalkan Renjun. Kini lelaki itu tinggal sendirian. Seketika ruangan menjadi sangat sepi. Renjun berjalan ke belakang untuk mengambil air hangat.

UNIQUEVERSE | renjun |Where stories live. Discover now