part 68

22.9K 1.3K 43
                                    

Saat jennie terbangun di pagi hari ia tak melihat lisa disampingnya. "Aish pergi kemana ia pagi pagi. Dia bahkan tidak memberiku morning kiss. setelah dia membuatku lemas semalaman dia meinggalkanku sekarang." gerutu jennie. Jennie pun bergegas memakai bajunya dan lalu keluar dari kamar.

Lisa pov

Aku sedang berjalan di tepi pantai di belakang rumahku. "Ahh udarahnya sejuk sekali" ucapku. Aku melihat seorang anak perempuan sedang bermain pasir ditemani ibunya. Aku pun menghampiri anak itu. "Bolehkah unnie ikut bermain denganmu?" Ucapku. Anak kecil itu pun menoleh ke arah ibunya " eomma apakah aku boleh bermain dengan unnie" ucap anak itu. Aku pun tersenyum kepada ibunya. "Tentu saja sayang, jangan nakal ya dan jangan sampai kau mengotori baju unnie" ucap ibu anak itu. "Tak apa unnie. Rumahku disitu jadi tidak perlu khawatir" ucapku pada ibu anak itu sambil menunjuk ke arah rumahku.

"Oh jadi itu rumahmu?" Tanyanya. Aku pun hanya mengangguk. Anak kecil itu menggenggam jari telunjukku "unnie ayo kita membuat istana pasir" ucap anak itu. Aku pun tersenyum. "Sebelum kita membuat istana pasir apakah unnie boleh tau namamu?" Tanyaku. "Namaku kim bo ra. Unnie bisa memanggilku bo ra aku berumur 5 tahun dan siapa nama unnie?" Ucap bo ra. "Nama unnie lalisa manoban. Panggil saja lisa unnie" ucapku sambil tersenyum. "Oh lalisa manobal" ucap bo ra. Lisa pun tertawa dan mencubit pipi anak itu. "Bukan manobal sayang tapi manoban" ucapku. "Ahh manoban" ucap bora. Aku pun tersenyum. "Ayo kita buat istana pasir yang besar" ucapku. bora dan aku pun memulai menumpuk pasir.

Lisa pov end

***lisa house***

Jennie mengahmpiri krystal yang sedang memasak. "Apa kau melihat lisa?" Tanya jennie. "Oh tadi lisa ke pantai. Mau menghirup udara segar katanya" ucap krystal. "Oh baiklah" ucap jennie. Jennie pun berjalan keluar dari pintu belakang. Iya berjalan menyusuri pantai. Langkahnya terhenti ketika melihat lisa bermain dengan seorang anak kecil sambil tertawa. Ada rasa sakit yang coba jennie sembunyikan. (Andai saja aku bisa hamil pasti aku akan melihatnya tertawa seperti itu) batin jennie. "Sayang" panggil jennie. Lisa pun berbalik dan menatap jennie. "hai wifey" ucap lisa sambil tersenyum dan melambaikan tangan ke arah jennie

"Hmm bora. Unnie harus pergi" ucap lisa.
"Kenapa unnie harus pergi. Apa bora nakal? Ayo kita main lagi" ucap bora. "Tidak sayang tapi unnie ada pekerjaan" ucap lisa. "Bora, biarkan unnie pergi" ucap ibu bora. "Ne eomma. unnie bora ingin peluk unnie. Bolehkah?" Tanya bora. "Tentu saja" ucap lisa. Bora pun memeluk lisa

Jennie pun meneteskan air mata melihat lisa memeluk bora

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jennie pun meneteskan air mata melihat lisa memeluk bora

"Unnie jangan lupa dengan bora" ucap bora. "Tentu saja unnie tidak akan lupa. Unnie pergi ya" ucap lisa sambil melepas pelukan bora dan berjalan mundur.
"Bye unnie" ucap bora sambil melambaikan tangan kepada lisa.
Lisa melambaikan tangannya kemudian berbalik menghampiri jennie. Lisa melihat jennie meneteskan air mata.

"Kenapa kau menangis sayang?" Tanya lisa sambil mengusap air mata jennie. "Andai saja aku bisa hamil pasti kau sudah bermain dengan anakmu" ucap jennie. "Sayang, bukankah kita sudah bahas tentang ini. Kajja, aku sangat lapar" ucap lisa sambil menggenggam tangan jennie masuk ke dalam rumah.

My Bodyguard (Selesai)Where stories live. Discover now