That Girl

706 3 0
                                    

Aku duduk dibagian paling belakang kelas arsitektur, aku tak tahu apa maksud semua ini, seharusnya aku ada dikelas biologi, bukan kesenian. Aku datang 15 menit lebih awal dari seharusnya, satu-persatu mahasiswa masuk dan beerapa dari mereka masuk dan menatapku, sedangkan aku hanya tersenyum tipis menanggapi statapan mereka.

Lalu seorang siluet gadis dengan mata bulat besar berjalan didepanku. Itu Alison! Dengan sigap aku memanggil namanya “ Alice!” ujarku

Alison menengok, blus panjang selulututnya berkibar ketika dia berputar, dna aku baru menyadari kalau gadis itu sangatlah cantik. Wajahnya mungil dnegan mata bulat besar yang indah, rambut yang sehat, dan senyum yang indah. DIa seperti ratu para peri.

Alison tersenyum melihatku, dna dia berjalan menghampiriku.

“ apa yang kau lakukan disini?” tanyanya sambil meletakkan buku-bukunya didekatku

“ pertukaran pelajar!” ujarku

Alison berhenti mengeluarkan bukunya dari pangkuannya, dan menatapku lalu tertawa kecil “ ya… benar, dank au calon arsitek?” tanyanya

“ sebenarnya aku calon dokter…” ujarku sambil menggaruk-garuk kepalaku

Alison tersenyum, “ aku bingung sebenarnya, heheheh… tapi ya sudahlah…” ujarnya

Aku tersenyum dan menatapnya sampai dia menatapku aneh “ kau lihat apa?” tanyanya

Aku langsung menyadarkan diriku “ tidak, agak aneh saja, aku baru kenal kau kemarin.. dan…”

“ kita langsung akrab? Tenanglah, seorang teman akan mendatangi jiwamu sendirinya, seseorang yang cocok…” ujarnya

Aku menatap wajahnya dan aku tahu ternyata dia sangat wise, jujur saja , aku tak pernah mendengar teori persahabatan seperti itu, tapi kalau itu benar,.. maka aku dan Adele adalah jawabannya.

“ jadi apa yang akan kau lakukan hari ini?” tanyanya

“ aku? Oh… mengikuti kelas, berkeliling… sudah!”

“ begitu terus selama seminggu?”

“ ya!” ujarku mantap

“ oh…”

Lalu sepanjang pelajaran dimulai, aku tak banyak bicara, aku bahkan tak memperhatikan. Ayolah! Aku seharusnya berada di ruang biologi bukan disini!

Kelas berakhir dan aku berpamitan dengan Alison, aku berjalan turun dari tangga, dan aku melihat gadis Arab itu berjalan kea rah toilet. Dan aku diam-diam mengikutinya. AKu membuka pintu toilet pelan dan aku melihat dirinya sedang cuci tangan. Keadaan Toilet sangat sepi hingga hanya ada kami berdua.

Gadis itu mengamatiku dari kaca dan aku menutup pintu rapat-rapat dan berjaga-jaga didepannya.

“ bagaimana kelasmu ahri ini?” tanyaku pura-pura akrab

Gadis itu tak menoleh dan hanya menatapku dari kaca

“ ya… bagus…”

“ maaf soal tadi…”

“ taka pa…” ucapnya smabil mengeringkan tangan dengan tissue

“ kau punya wajah yang sangat cantik…” ujarku spontan ( dan anehnya aku jujur!)

Gadis itu berbalik dan menatapku aneh. “ terimakasih…” ujarnya sambil menatapku dari atas kebawah

Aku berjalan maju, saat aku melangkah, ada sesuatu yang rasanya berontak keluar dari dalam hatiku, seiring dnegan langkahku, aku – aku merasa ada kebencian di mataku, dan wajah innocent miliknya tak lagi kuragukan, aku tahu apa yang terjadi, semuanya sudha hampir jelas, dan aku tak akan mau membiarkan gadis ini pergi sebelum dia menyelesaikan urusannya dnegan ku.

Aku merasa langkah kakiku berat, dan dengan sepenuh kebencian aku berhenti, ya! Aku berhenti! Tepat didepannya, nose to nose. Gadis itu menatapku seakan dia tahu, tapi dia masih menutupinya

“ bisa kau jelaskan ada apa?” tanyanya

“ semua sudah jelas…” ujarku semakin tersulut

Gadis itu mendorongku hingga mendobrak pintu toilet. AKu meringis kesakitan tapi aku segera bangkit. Gadis itu tak mencoba berlari, tapi dia berdiri disitu saja.

“ dna kau pikir, aku tak tahu siapa kau?” tanyanya

Aku mencoba bangkit berdiri, lalu menatap gadis itu dnegan sepenuh kebencian

“ kau mau apa?”

“ aku ingin sesuatu yang sangat kusayangi….” Ujarnya

Selama beberapa detik aku berfikir, Logan! Dia berbicara tentang Logan!

“ Logan?”

Gadis itu terkejut menatapku lalu dnegan sigap berlari… aku tak bisa menghentikannya dnegan berlari mengejarnya di lorong-lorong karena hanya akan membuatku terbawa masalah.

“ sial!” ujarku

Aku pun berjalan keluar sambil memegangi tanganku. Mencoba mencari gadis tersebut tapi entah kemana dia pergi.

Pieces of Love riddle ( Indonesian Language )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang