Diatas Atap

741 2 0
                                    

Aku berdiri menunggu Alison diantara kerumunan didepan perpustakaan, tapi karena keadaan terlalu ramai lalu aku memilih untuk menunggunya di lantai paling atas dimana bunga dan tanaman hijau tumbuh membentuk atap dan tidak ada satu orang pun disana.

Aku mengambil iPhone ku dan segera menelfon Alison.

“ aku di atap… kau dimana?”

“ kupikir kau ada didepan perpustakaan?” tanyanya

Aku melengus

“ aku minta maaf tapi disana terlalu ramai” ujarku

“well, kalau begitu berputarlah…” ujarnya

Aku berputar dan aku melihat seorang gadis dnegan blus selutut, rambut blonde panjangnya tergerai, dnegan mata bulat birunya dan senyumnya. Aku menurunkan iPhoneku dan meletakannya ke kantungku. Dia terlihat sangat cantik seperti biasa, selalu membuatku tergila-gila setiap kali aku melihatnya.

“ bagaimana?”

“ aku tahu kau akan disini…?” ujarnya tersenyum

Aku mengernyitkan dahiku masih tak mengerti, tapi aku membiarkan semua itu. AKu berjalan kearahnya dan dia juga melakukannya dan mengulurkan tangannya. Ketika kami sudah dekat aku menyikapkan rambut ditelinganya dan dengan lembut menciumnya.

Ketika dia menarikku, aku masih mengelus pipinya. Lalu dia menggenggam tanganku dan duduk di ayunan rotan didekat pinus kecil. Kami berdua duduk disana dna dia meletakkan kepalanya diatas pundakku. Lalu keheningan menerpa. Aku bisa mendengar nafasnya dan aku menggenggam tangannya.

“ ini tempat rahasia ku… kita maksudnya…” ujarku

“ kenapa disini sepi?” tanyanya

“ karena tidak ada yang tahu, dan jalannya tersembunyi… pertanyaannya adalah, bagaimana kau bisa disini?”

“ karena aku tahu gerak-gerikmu…” ujarnya menatapku

“ stalking…?”

“ hehehe, saat kau berbalik dari perpustakaan aku mengikutimu…”

“ yeah…”

Lalu hening… lalu Alison mengangkat kepalanya, dan berjalan menusuri dedaunan. Lalu dia menemukan sebuah guratan LA disalah satu pohon palm kecil

“ini… tempatmu dulu dengan Adele kan?” ujarnya berbalik

Aku terdiam, dia benar… dna sekarang rasanya seperti pengkhianat, tepat ketika gadis yang dulu kau cintai pergi, kau telah memiliki gadis lain untuk menggantikannya. AKu tak ingin membuat Alison tampak bodoh.

Aku menggaruk kepalaku dna mengangguk pelan. Alison menatap ubin lantai dan tersenyum.

“kau pikir taka p?” tanyanya

Aku mengangguk pelan. Ada sesuatu yang berat ari raut wajahnya tapi da tak menghiraukannya.

Lalu dia duduk disalah satu cabang pohon yang rindang, didekatku

“ kau pikir… tentang gadis arab itu…” ujarnya mengingatkanku

AKu menatap Alison dalam, aku tak ingin mengungkit apa yang terjadi kemarin, tapi dia benar, harus ada balas dendam.

“ aku tak yakin Al…” ujarku pelan

“ jangan katakana itu Saphire,,… di-dia begitu baik!” ujanrya

Aku menatap mata Alison lekat-lekat, “ aku juga tak berharap begitu…”

Ada kekhawatiran di mata Alison. Lalu dia menatap sesuatu dibelakangku cukup lama, dan ekspresinya semakin memprihatinkan. Aku menatap belakangku dan aku tak melihat apapun

“ apa?” tanyaku

Alison kembali menatapku “ taka pa.., ayo kita turun…” ujarnya

AKu kembali menatap apa yang dilihatnya tapi aku tak beragumen, aku turun kebawah dan emnutup jejak tangga dengan melipatnya keatas seakan menyatu dnegan atap.

Pieces of Love riddle ( Indonesian Language )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang