Penjelasan

771 7 0
                                    

“ jadi kau marah besar padanya?” ujar Logan ketika aku selesai menjelaskannya dengan abstrak

Aku mengangguk pelan, mencoba untuk memberi tahunya bahwa aku tahu aku salah, atau kami berdua salah.

Logan berbicara dengan jarak yang sangat dekat dengan mataku, dan dia memicingkan matanya. Dia mengambil langkah mundur dan mengangkat bahunya.

“ oh… ya sudah kalau begitu itu urusan kalian berdua…” ucapnya sambil berbalik arah setelah kelas tuan Grimm usai.

Aku menyusulnya dan menghentikkan langkahnya dengan memegang pundaknya.

“ Logan… listen…” ujarku

Logan berbalik dan menatapku, aku tahu dia marah, kecewa, dan shock, tapi dia mencoba menyembunyikan emosinya dariku.

“ i-I know it wasn’t right, I know it was rude… call me anything you want for fighting with a girl… but if you were me, what would you do?” tanyaku

Logan memejamkan matanya, menarik nafas, dan mengangkat bahunya… aku rasa dia mengerti sekarang.

“ maybe i-“ ujarnya memotong.

Aku menatapnya menunggu jawabannya

“ maybe I will do the same… im sorry Jerr.. i-I just cant stop protect her..” ujarnya

“ kita berdua sama, posisi kita sama persis, aku dan kau serta Adele dan Lavender, mereka berdua membenci kita, dengan perasaan kita berdua yang sama hancur…” ujarku , sembari berjalan melewati Logan keluar Amphitheatre.

Logan tak mencoba mengikutiku. Dia masih terpaku didalam ruang Amphi. Aku berjalan melewati loker-loker menuju lokerku.

Dan aku berhenti di depan ruang Mr. Thiel, ketika aku mendengar sebuah suara. Aku pun mencoba mengintip kedalamnya, tetapi tak ada apapun yang bisa membuatku melihat. Jadi aku hanya mengupin dibalik pintu.

“ so… kau pikir singing in the dawn menggunakan lagu Avril Lavigne?” Tanya sebuah suara yang aku berani sumpah itu suuara Adele

“ a-atau kita bisa menggunakan foo fighters…” ujar suara seorang gadis tak kalah sinis… itu suara Kylie… wow! Adu mulut yang seru.

Hening untuk sementara, Nampak Adele sedang berfikir, aku tak tahu apa yang sedang mereka lakukan didalam, dan… kemana mr. Thiel?

“ no… dear… no…” ujar Adele dengan nada jengkel

“ um… what about coldplay, I love coldplay, we can use every teardrops is a waterfall…” ujar Kylie

“ dengar! Aku tak menyukai Coldplay! Sama sekali tidak, aku membencinya! Sangat membencinya! Dan dengar aku tak tahu apa itu foo fighters tapi kau seorang fool fighters, dan aku juga tak begitu menyukai Avril Lavigne dan seleramu!” bentak Adele

Dalam hatiku, aku yakin bahwa Kylie akan membentaknnya balik, tapi tidak ada satu suara pun yang keluar kecuali langkah kaki. AKu mengambil langkah mundur dan bersembunyi di salah satu loker, berpura-pura mencoba membukanya.

Lalu keluar sesosok Adele yang sedang merems-remas kertas dan membuangnya ke dalam tempat sampah. Aku tak percaya kalau gadis itu mungkin saja mean…

Ketika Adele menjauh, aku melihat kylie keluar dengan mengepalkan tinju. Aku tak menyangka bagaimana seorang gadis yang memukul 2 pria gila dengan tongkat baseball bisa kalah adu mulut dengan gadis mantan model yang menyebalkan.

Kylie menarik nafas panjang, dan berjalan kearah lorong sambil mengusap-usap rambutnya, seperti orang yang sedang depresi. AKu pun mengikutinya dan memanggilnya

Pieces of Love riddle ( Indonesian Language )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang