17. Lolos dari Jebakan Beberapa Perkumpulan!

2.9K 52 1
                                    

Cu Hwi juga menggeram dan ikut bicara, "Aku Cu Hwi tidak peduli apa yang kalian persoalkan, betapapun hari ini aku harus meringkus bocah Hun Thian-hi ini."

"Mengandal kau? Apa kau becus?" ejek pemuda jubah putih.

Toh-bing-cui-hun Cu Hwi bergelak tawa, dengan gerak lamban tangannya sekaligus ia semtilkan tiga buah cincin penyabut nyawa langsung melesat mengarah Hun Thian-hi.

Kim-kiam-gin-pian menggertak murka, cambuk peraknya yang sudah kulung separo disambitkan membuat sambitan cincin penyabut nyawa porak peronda di tengah jalan.

Berubah air muka Cu Hwi, beruntun jari tangan kanannya menjentik bergantian menyambitkan tiga batang Cui-hun-chit-sa-cian (panah tujuh iblis mengejar sukma) yang sudah lama tak pernah dipakai lagi, ketiga batang panah kecil warna hitam kemilau meluncur ke arah Hun Thian-hi. Hun Thian-hi bersuit ringan, badannya mendadak. mencelat mumbul ke depan menubruk ke arah datangnya tiga panah maut sambitan musuh, dimana pedang panjang di tangan kanannya bergerak dengan jurus Gelombang perak mengalun berderai sekaligus ia tangkis dan hancur leburlah ketiga Cui-hun-cian musuh.

Berubah hebat rona wajah Cu Hwi sungguh tidak terduga olehnya bahwa Cui-hun-chit-sa-cian yang lihay dan kenamaan itu begitu gampang telah dipatahkan. Tadi ia melihat dengan mata kepala sendiri sekali gebrak Hun Thian-hi berhasil memukul mundur orang tua jubah merah, sangkanya merupakan serangan bokongan diwaktu orang tengah melancarkan serangan khusus pada musuhnya, sekarang kalau dilihat gelagatnya, kepandaian silat Hun Thian-hi betul-betul sangat mengejutkan sekali.

Badan Hun Thian-hi meluncur turun dihadapan Ciok Hou-bun, katanya, "Ciok-pocu, harap tanya dimanakah jejak guruku sekarang?"

Belum sempat Ciok Hou-bu menjawab, tahu-tahu orang tua jubah merah sudah putar pedang pusakanya merabu ke arah Hun Thian-hi. Sejak menelan buah ajaib, Hun Thian-hi mulai melatih Gin-ho-sam-sek dengan seksama, kecuali jurus ketiga yang masih rada sulit dipahami, jurus pertama dan kedua dapat dilatihnya dengan gampang. Selama dua hari di Soat-san ia melihat Soat-san-su-gou mereka menggunakan kedua jurus itu untuk menghalau musuh tangguh, ini berarti intisari kedua jurus ilmu ini telah diturunkan langsung kepada Hun Thian-hi, sayang Lwekang Hun Thian-hi sendiri belum mencapai taraf yang diperlukan.

Sekarang waktu Hun Thian-hi lancarkan Gelombang perak mengalun berderai dari bertahan berbalik balas menyerang malah, orang tua jubah merah terdesak keripuhan. Terasa oleh orang tua jubah merah sinar perak berkemilau diempat penjurunya menyilaukan mata dan mengganggu pemusatan pikiran, hawa dingin dan tajam seperti mengiris kulit yang tak kelihatan seiring dengan kilatan sinar pedang merangsang dan menyampok ke tubuhnya, keruan ia semakin terdesak di bawah angin, terpaksa ia menjaga diri saja dengan rapat.

Melihat babak pertempuran adu pedang ini diam-diam bercekat hati Ciok Hou-bu, ia membatin kalau sampai Hun Thian-hi mengambil kemenangan tentu. situasi selanjutnya tidak menguntungkan bagi dirinya, beruntung kalau ia mau percaya dengan keterangannya, kalau tidak......

Karena pikirannya ini segera ia berteriak, "Tahan, dengarkan kata-kataku!"

Hun Thian-hi menghentikan serangannya terus mundur dan berdiri sambil masih menenteng pedangnya, kepalanya berpaling memandang ke arah Ciok Hou-bu.

Tanpa merasa Ciok Hou-bu merasa tekanan bertambah besar terhadap dirinya, maka katanya menyelidik kepada pemuda jubah putih, "Bun-pangcu, apakah tujuanmu yang utama kemari?"

Bun Cu-giok bergelak tawa dijawabnya, "Memang, semula aku mengincar juga Badik Buntung itu, tapi sekarang kunyatakan aku tidak memerlukannya lagi."

Tergetar perasaan Ciak Hou-bu, ia berpaling dan memandang ke kanan kiri, diam-diam ia tengah menerawang situasi sekelilingnya, memperhitungkan untung ruginya, kalau seumpama dirinya bergabung, ditambah orang tua jubah merah dan seluruh kerabat dari Hwi-cwan-po kemenangan terang bakal dapat dicapai dengan mudah. namun......

Badik Buntung - Chin TungWhere stories live. Discover now