Chapter 36

83.4K 3.7K 169
                                    


***

Aku menatap diriku sedang berdiri didepan cermin besar yang ada dikamar, gaun berwarna putih telah terbalut sempurna ditubuhku, tapi beberapa orang masih saja membenahi bagian-bagian dari gaunku yang tidak bisa kulihat, rambut panjangku terurai dan bergelombang sempurna. Aku tidak mengerti kenapa aku sangat gelisah saat ini, tadi pagi aku menerima telepon dari Melisa, dia bilang aku harus menghadiri sebuah pesta bersamanya. Dan tak lama setelah aku menutup telepon barang-barang perlengkapan untuk pesta nanti telah sampai didepan penthouse juga dengan beberapa orang yang 'katanya' akan membantu untuk mempersiapkan diriku. Mereka tidak benar-benar membantu sebenarnya, karena mereka benar-benar memperlakukanku seolah aku adalah boneka untuk mereka dandani, aku benar-benar benci hal ini.

"Berapa lama lagi?" aku bertanya pada si cantik rambut pirang yang sedang membenahi ujung gaunku.

"Beberapa menit lagi akan selesai Miss Warren"Setelah mereka selesai dengan gaun cantikku, mereka kembali berkutat dengan kotak yang berisi perlengkapanku yang lainnya, aku yang tadinya menunduk perlahan mengangkat kepalaku untuk melihat pantulan diriku. Seulas senyum miris menghiasi wajahku, aku benar-benar terlihat seperti peliharaan keluarga Blackstone saat ini. Aku mengalihkan pandanganku dari sosok wanita yang balas menatapku pada pantulan cermin.

"Miss, kami akan membantumu memakai sepatu sekarang" sebuah suara lembut membuyarkan lamunanku, aku menoleh pada si rambut cokelat muda yang kini tersenyum padaku aku melihat tangannya membawa box sepatu berwarna senada dengan gaunku.

"Tunjukan padaku" aku berkata dan dia melangkah mendekat lalu menunjukkan sepatu berhias berlian itu padaku, sungguh itu adalah sepatu terindah yang pernah kulihat seumur hidupku, aku mmenyentuh hiasan yang terlihat sangat mahal dan elegan itu dengan jemariku, aku hanya menyentuhnya lembut aku takut jika aku merusak sesuatu yang luar biasa indah dengan tanganku sendiri.

"Ini sangat indah"

"Juga satu-satunya didunia Miss" tambah si gadis berambut cokelat itu padaku, aku tersenyum tipis ppadanya yang menatapku seolah aku adalah seorang wanita yang sangat beruntung didunia ini.

"Siapa yang memilihnya?"

"Mrs Melisa Blackstone secara khusus memesankannya untuk anda" aku tersenyum kecil mendengar jawabannya, Melisa memang tidak akan ketinggalan apapun, aku bodoh karena menanyakan pertanyaan yang jawabannya sudah kuketahui.

"Bisakah saya memasangkannya untuk anda?" tanya wanita itu dengan lembut padaku, aku ballas tersenyum padanya dan menggangguk.Aku menarik nafas tidak nyaman ketika wanita itu berlutut dibawahku dan memasangkan sepasang sepatu itu pada kedua kakiku, aku tersenyum puas saat melihat keduanya terpasang sempurna di kakiku.

"Kau terlihat begitu sempuna Miss Warren, semoga sore anda menyenangkan" wanita itu membungkuk padaku lalu beranjak keluar dari kamarku bersama wanita lainnya meninggalkanku yang masih mematung disana, didepan cermin, melihat diriku yang terlihat seperti bukan diriku sendiri.

***

"Selamat sore Miss Warren" Richard menyapaku saat dia membukakan pintu Limo untukku, aku hanya tersenyum lalu mengangguk sopan padanya, begitu aku masuk aku terkejut karena aku mendapati Melisa juga telah duduk disana dengan kaki disilangkan. Dia terlihat sempurna dengan long dress berwarna silvernya, rambutnya tertata sempurna bahkan tanpa cela sedikitpun.

"Selamat malam Melisa" aku menyapanya dan dia tersenyum padaku dan memandangiku dari ujung rambut hingga unjung kakiku.

"Hmm, seleraku tidak terlalu burukkan?" dia bertanya padaku dengan nada angkuhnya, aku hanya tersenyum sambil melihat penampilanku lagi.

"Seleramu tidak pernah buruk Melisa, dan terima kasih untuk semua ini, aku sangat menyukainya"

"Aku tahu itu, kau pantas mendapatkannya" ada senyuman tipis dibibirnya ketika aku melihatnya dalam keremangan.Lima belas menit kemudian kami telah berada ditempat pesta, pesta yang bertemakan outdoor selalu membuatku senang, setidaknya aku bisa menghirup udara bebas yang segar disini.

Forever MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang