Chapter 24

84.4K 3.4K 123
                                    

Hari ini benar-benar hari yang sangat melelahkan, pikiranku seakan terbang entah kemana, aku seolah berjalan tanpa nyawa, bahkan setelah kejadian tadi siang berakhir aku masih bisa merasakan bayang-bayang wanita itu mengikutiku kemanapun aku pergi, dia benar-benar menghantuiku kemanapun aku pergi. Aku melihat mobil Sean berhenti tepat didepan perusahaan, aku berjalan mendekati mobil itu lalu aku melihat Richard yang telah keluar dari mobil untuk membukakan pintu untukku.

"Selamat malam Ms Waren" dia berkata dan aku tersenyum padanya lalu segera masuk kedalam mobil dan duduk dikursi penumpang, tidak kusangka bahwa Sean telah berada disana, dia tertutup oleh kegelapan dan hanya diam disana, bahkan dia tidak menoleh untuk melihatku, aku benar-benar bisa gila dengan ini semua.

"Selamat malam" aku bermaksud untuk mencairkan suasana tapi dia bahkan menanggapi ucapanku dengan nada dinginnya.

"Selamat malam" dia jadi lebih dingin daripada sebelumnya, aku menghela nafas untuk menenangkan diriku dari kebekuan dan kebisuan selama mobil meluncur menuju penthouse Sean, aku tidak tahan lagi dengan semua keadaan ini, aku menoleh ke arah Sean yang sedang memperhatikan jalanan dari balik jendela mobil, tanpa pikir panjang lagi aku langsung mengambil duduk dipangkuannya, dia terlihat terkejut dengan apa yang kulakukan, tapi dia tidak mendorongku pergi atau menjauh, dia hanya diam melihatku, aku pun juga membalas tatapan matanya, aku melihat sedikit kehangatan untukku dimatanya, kehangatan itu selalu ada bahkan saat dia sedang marah padaku sekalipun.

 Aku melingkarkan kedua lenganku pada lehernya lalu menyembunyikan kepalaku di cekungan lehernya, ini benar-benar sangat nyaman, aku seperti kembali lagi kerumahku, perasaanku lebih tenang sekarang, lebih tenang daripada sebelumnya.

"Aku bertemu dengan ibu kandungku tadi siang" aku berbisik padanya, tanpa sadar air mataku mulai membasahi pipiku, tak berapa lama kemudian aku merasakan lengannya memelukku dengan erat, lengan itu mengalirkan rasa hangat yang diperlukan tubuhku, lengan itu adalah kenyamanan yang aku perlukan, Sean adalah yang selalu kubutuhkan.

"Aku tau kau pasti akan bertemu dengannya, bagaimana kau mengatasinya?" Sean bertanya sambil mengusap punggungku dengan lembut.

"Aku membuatnya membisu, dia terlihat sangat terkejut ketika melihatku"

"Itu baru wanitaku" kata-katanya membuatku tersenyum, dia bahkan bisa menghiburku disaat-saat seperti ini.

"Ashley?" Sean berbisik padaku dengan lembut.

"Hmm?" aku bergumam sambil menatap matanya, aku mengelus rambut gelapnya yang terasa lebut ditelapak tanganku, tangan kananku kugunakan untuk mengelus rahang seksinya, aku merasakan ada bakal rambutnya yang terasa kasar ditelapak tanganku, dia perlu bercukur, tapi entah kenapa aku menyukai bakal ranbut itu tumbuh disekitar rahangnya, karena itu membuat Sean tampak semakin panas.

"Berjanjilah padaku, berjanjilah bahwa setelah semua ini berakhir kau akan tetap disisiku, kau akan berusaha untuk menerimaku dan kau akan berusaha untuk mencintaiku seperti aku mencintaimu"

Kata-katanya membuatku membisu, aku menghentikan elusanku pada rambut dan rahangnya, aku mengerutkan dahiku lalu menunduk, aku tidak bisa melihat matanya, aku tidak sanggup melihat mata yang terlihat sangat menyedihkan itu, aku mendengar dia menghela nafasnya dengan berat, lalu aku mengikutinya menghela nafasku. Sean tidak berhenti sampai disitu, dia meraih wajahku dengan kedua telapak tangannya lalu memaksaku agar menatap wajahnya, dia terlihat sangat sedih, aku bahkan bisa merasakannya hanya dengan melihat matanya, apakah aku telah menyakitinya begitu dalam hingga membuatnya seperti ini, jika itu memang terjadi maka aku benar-benar tidak termaafkan.

"Berjanji padaku Ashley!"

"Sean aku...."

"Aku hanya memerlukan janji darimu, aku tidak perlu omong kosong lain keluar dari mulutmu saat ini!!!" dia membentakku dengan nada suara yang sangat tegas dan mengerikan, akupun sampai melonjak kaget ketika mendengar hal itu dari Sean.

Forever MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang