prolog

264K 6.9K 97
                                    

Pertama kali aku bertemu dengannya, aku sudah tau jika ada sesuatu yang salah dengannya, tapi aku tidak bisa mengenyahkannya dalam pikiranku, ketika aku melihatnya, pertama kali yang kurasakan hanyalah rasa iba, aku kasihan padanya karena dia berdiri ditengah hujan dengan pandangan kosong, aku kasihan padanya karena dia terlihat sangat kacau, aku kasihan padanya karena aku melihat darah di telapak tangan kanannya dan aku kasihan bahwa dia sama sekali tidak memperdulikan dirinya sendiri.

Aku tidak menyadari bahwa aku sedang menarik tangannya keluar dari hujan deras yang mengguyur tubuh kami berdua. Aku tidak memikirkan apapun saat itu selain aku membawanya ketempat beratap dan mengobati tangannya yang sangat terlihat menyedihkan.

Pertama kali aku bertemu dengannya aku tidak pernah berpikir bahwa dia adalah pria paling menawan didunia seperti yang selalu orang atau setidaknya para wanita katakan tentangnya, saat aku melihatnya untuk pertama kalinya aku melihat seorang anak yang kesepian dan menyedihkan. Aku tidak tau siapa dia, aku tidak tau asal-usulnya tapi sesuatu menggerakkanku untuk menemuinya dan menyembuhkan lukanya.

Aku tidak pernah mengira bahwa mengenalnya akan terasa sangat menyakitkan, aku juga tidak mengira hidupku yang sangat sederhana sebelum aku mengenalnya, sekarang menjadi sangat rumit setelah aku mengenalnya. Walaupun begitu aku bersyukur saat aku mengenalnya, akupun bersyukur aku bisa mengobati lukanya saat itu, karena jika aku tidak memilih untuk melakukannya, aku tidak akan pernah mengenalnya dan dia tidak akan menunjukkan dunia indahnya padaku, meskipun aku sadar akan resiko jika aku bersamanya dan mengenalnya.


Forever MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang