Chapter 2

161K 6K 66
                                    

Aku sedang memandangi taman milik keluarga Sean yang terlihat sangat luar biasa indah, semuanya tertata rapi dan teratur, lampu-lampu berwarna juga menghiasi taman itu dengan indahnya, aku selalu menginginkan pamandangan seperti ini sepanjang hidupku hanya pemandangan indah, tapi kehidupan berkata sebaliknya, aku berpikir bahwa sangat menyenangkan untuk menjadi Sean, selalu dikelilingi keindahan dan kenyamanan, rasanya seperti dimanjakan disepanjang hidupnya, mustahil jika Sean tidak merasakan kenyamanan ini, tapi kenyataannya Sean malah memilih untuk meninggalkan semua ini dan menyewa apartemen di dekat Blackstone University.

"Apa yang kau pikirkan?" tanya Sean mengagetkanku, aku berbalik kearah suaranya dan mendapatinya sedang bersandar di samping pintu balkon yang terbuka lebar, mata birunya menatapku dengan intens, dia berjalan kearahku sambil mengulurkan gelas berisi wine padaku, aku menerimanya dan menyesapnya sedikit.

"Jangan terlalu memikirkan tentang Sarah, dia memang selalu menjengkelkan" kata Sean lagi, kali ini sambil membelai rambut kecokelatanku yang terurai bergelombang.

"Aku terbiasa mendengar hinaannya, aku bekerja di café ayahnya, selain itu aku pernah satu sekolah saat masih SMA" kataku sambil menyesap lagi wineku, Sean terkejut saat itu,

"Kau pernah sekolah di Blackstone High School?, kenapa tidak pernah mengatakannya?"

"Kau tidak pernah bertanya, lagipula kita baru mengenal selama 1 minggu" jawabku santai, seketika itu juga aku melihat Sean mengerutkan dahinya tidak senang, dia meletakkan gelasnya di meja dekat kita, meraih gelasku juga dan meletakkannya juga, dia berjalan menyudutkanku kemudian meletakkan tangannya di samping tubuhku, mengurungku di dalamnya, wajahku terasa panas saat itu juga, aku berusaha menjauh darinya hingga aku terasa semakin keras angin menerpa wajahku.

"Jika kau terus menjauhkan tubuhmu seperti itu, kau bisa terjatuh" kata Sean sambil tersenyum dan menempatkan lengannya untuk menarikku mendekat kearahnya.

"Kenapa kau takut padaku Ashley?"

"Aku tidak takut pada apapun!" seruku padanya, dia terlihat geli mendengar jawabanku, lalu berkata lagi

"Ya, kau hanya tidak menginginkanku" Sean terlihat serius megucapkannya, dia semakin mendekatkan wajahnya padaku dan aku hanya berusaha untuk bersikap tenang saat ini.

"Bukankah aku tampan dan kaya?, katakan padaku kenapa kau tidak menginginkanku, aku bisa memberimu segalanya, hal-hal yang tidak pernah kau bayangkan sebelumnya"

"Aku tidak pernah menginginkanmu Sean Blackstone, tidak dengan wajahmu, kekayaanmu atau semua yang kau miliki saat ini, karena kau terlalu bajingan, kau selalu mendorong orang-orang yang menyayangimu menjauh darimu, dan pada saat kau telah kehilangan mereka yang menayangimu nanti, kau akan menyadari bahwa apa yang sebenarnya kau jauhkan darimu adalah sesuatu yang sangat berharga dalam hidupmu,dan tidak ada yang lebih baik dari semua itu, kau akan menyesal suatu hari nanti"aku berkata, aku melihat wajah Sean memerah karena menahan amarahnya, tapi dia tetap tersenyum padaku dan menahanku semakin dekat dengan tubuhnya, sebelum dia berkata padaku

"Aku ingin kau menarik kata-katamu lagi" nadanya terdengar sungguh-sungguh dan mengancam

"Sekarang kau bahkan terlalu egois untuk mengakuinya" jawabku tenang, dan hal itu membuatnya kehilangan senyumannya, saat ini tatapannya benar-benar mengunciku didalamnya, tatapannya seakan membara, dia menunduk hingga wajahnya sejajar dengan wajahku, dan demi apapun didunia ini dia benar-benar terlihat tampan,

"Seberapa banyak kau tau tentang diriku hingga kau bisa mengambil kesimpulan seperti itu." Katanya tegas, aku tetap menahan fokus mataku padanya meskipun aku ketakutan setengah mati, aku tidak akan membiarkan dia menang dari perdebatan ini.

Forever MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang