Chapter 21

78.9K 3.9K 117
                                    


Akhir pekan yang menyenangkan telah berakhir, dan sekarang aku harus kembali dalam kehidupan nyataku lagi, aku bagun pagi untuk menyiapkan baju kerjaku, aku bahkan bangun mendahului Sean, aku bergerak sepelan mungkin agar tidak membangunkan dia, dan usahaku terbukti sangat berhasil. Tak hanya itu, aku bahkan membuatkan sarapan untuk kami, pengurus rumah tangga telah melarangku tapi aku mendesaknya aku bahkan memohon padanya agar tidak mengadukan ini pada Sean, akhirnya diapun menyerah danganku.

Rencanaku berantakan karena tiba-tiba Sean bangun lebih awal dari perkiraanku dan kembali memergokiku sedang menuangkan jus jeruk ke dalam gelas.

"Apa yang sedang kau lakukan?!" tanyanya dengan nada tajam dan mata menyipit padaku, aku mencoba tersenyum manis padanya tapi sepertinya itu tidak berhasil karena dia langsung merebut gelas itu dari tanganku dan meletakkannya dimeja, dia menyeretku menuju sofa dan menghempaskanku kedalam pangkuannya.

"Bukankah sudah kukatakan berjuta kali padamu?!, jangan pernah menginjakkan kaki didapur!"

"Itu bukanlah masalah besar Sean, aku bosan, kau tidak mengijinkanku melakukan apapun dirumah ini, aku hanya ingin melakukan satu hal yang berguna saja" kataku sambil membelai wajahnya, aku benar-benar tidak ingin mengacaukan pagi ini dengan emosinya yang mudah sekali terpancing, jadi aku merayunya, dia balas menatapku dengan pandangan seolah aku adalah wanita tercantik diseluruh alam semesta ini, dan itu berhasil membuatku tersipu.

"Kau adalah ratuku, dan aku bersumpah demi apapun didunia ini selama aku masih hidup, aku tidak akan membiarkan tangan halusmu menyentuh peralatan itu, tangan ini ditakdirkan untuk membelaiku, dan membelai anak kita nanti, hanya dua hal itu, kau mengerti?" kata-kata Sean membuatku sangat terkejut, bagaimana dia bisa semudah itu mengatakannya, dia mengatakannya seolah hal itu sudah tertulis oleh takdir yang sudah pernah dia lihat sebelumnya.

"Sean, aku..."

"Aku memberikan seluruh duniaku padamu Ashley,dan aku berharap kau juga melakukan hal yang sama untukku" Sean menatapku seolah dia adalah anak kecil yang tidak berdaya dan tersesat, aku bersumpah semua orang tidak akan percaya bahwa seorang Sean Blackstone yang dingin akan memiliki tatapan seperti itu, aku pun juga sulit untuk mepercayainya.

Tak lama kemudian dia sudah membenamkan wajahnya didadaku, aku tahu saat itu ada Richard yang sedang menunggu tepat diambang pintu juga pengurus rumah yang beberapa kali melirik kami dari dapur tempatnya berdiri saat ini, mereka pun terlihat sangat terkejut dengan kelakuan Sean yang berbeda 180 derajat, mereka melihatnya seolah ini adalah satu-satunya keajaiban dunia. Aku tersenyum ketika mendapati Sean masih bersandar didadaku, dia memelukku dengan erat seolah-olah akan kehilanganku, aku tersenyum tipis padanya kemudian mengalungkan lenganku disekitar lehernya, aku membenamkan kepalaku disekitar cekungan lehernya, aku sempat menanamkan sebuah ciuman lembut ditelinganya dan aku merasakan senyumannya, sesekali aku membelai rambut gelapnya, aku sangat menyukai rambut gelapnya ini, rambut itu membuatnya terlihat begitu sexy dan dingin disaat yang bersamaan.

"Bersandarlah sepenuhnya padaku, jangan mengkhawatirkan apapun" dia berbisik padaku, dan entah kenapa hatiku menjadi tidak begitu tenang ketika dia mengatakan hal itu, apakah aku masih meragukannya?. Tapi aku tidak mau terus memikirkan hal itu, bukankah dulu aku memilih keluarga Blackstone karena alasan ini, agar aku bisa bersandar kepada keluarga Blackstone, tapi kenapa aku malah merasa ragu tentang hal ini. Aku menepis pikiran itu jauh-jauh lalu aku balas memeluk dan bersandar padanya sepenuh hatiku.

"Bisakah Sean?, bisakah kau melindungiku jika aku bersandar padamu?" aku tidak sadar bahwa aku benar-benar menyuarakan pertanyaanku itu padanya, itu membuatnya dengan sigap mengurai pelukan kami lalu meraih wajahku agar aku sepenuhnya menatap matanya, lagi-lagi aku melihat percikan amarah itu padanya, oh tuhan, apa aku kembali melakukan kesalahan?.

Forever MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang