Chapter 40

90.7K 3.8K 262
                                    

Sean POV

Dengan tidak sabar aku berlari ke arah mobilku dan duduk di kursi pengemudi, aku memutar mobilku dengan maneuver yang berbahaya tap aku tidak perduli, aku hanya ingin cepat-cepat menemukan Ashley dan membawanya kedalam pelukanku. Karena wanita itu semuanya jadi seperti ini, aku menarik ikatan dasiku dengan kasar dan menyingkirkannya dari leherku, aku tidak memperdulikan tim keamanan yang mengikuti di belakangku, aku bahkan tidak memperdulikan keamanan diriku sendiri.

"Sial!" aku mengumpat sambil memukul kemudi mobilku dengan keras, Ashley benar-benar sudah membuatku gila, aku tidak bisa mengungkapkan perasaanku sendiri ketika Richard mengatakan padaku bahwa Ashley pergi setelah melihat semua yang telah terjadi. Dia benar-benar salam paham akan semua ini, dan coba lihat apa yang dia lakukan, pergi begitu saja tanpa satu orangpun yang menjaganya, kenapa dia bisa begitu ceroboh dan tidak berpikr tentang keamanannya sendiri, aku melihat jarum suntik yang telah terisi dengan cairan yang telah kupelajari sebelumnya.

"Dimana kau Ash?!" aku berteriak sambil melajukan mobilku lebih cepat lagi, hampir enam jam aku mencarinya dan yang kudapati hanyalah omong kosong, dia tidak berada di penthouse ataupun tempat yang biasanya dia kunjungi. Tiba-tiba saja ponselku bergetar, aku mengumpat pelan lalu segera mengangkatnya.

"Ini aku!" suara ketus langsung terdengar di telingaku, Melisa.

"Aku punya hal yang lebih penting lagi untuk kulakukan jika kau ingin membicarakan soal beberapa pertemuan yang kutunda hari ini" aku berujar dengan tegas padanya, aku sedang tidak ingin mendengar omong kosong darinya, Ashley saja sudah cukup membuatku gila saat ini dan aku harus segera menemukannya sebelum bajingan manapun menyakitinya.

"Brooklyn bridge park" aku langsung menajamkan pendengaranku saat dia mengatakan sebuah lokasi padaku, aku memikirkan kembali semua kemungkinan yang ada, tentu saja dia akan berada disana, dia pernah mengatakan jika dia sangat suka ada disana.

"Dia ada disana?" aku

"Bawa dia kembali Sean, bawa calon menantuku kembali!" kata-katanya begitu otoriter dan aku mendengar sedikit kekhawatiran di suaranya, atau mungkin aku hanya sekedar mengigau saja.

"Aku harus pergi" aku tidak memperdulikan lagi kata-katanya, aku hanya melajukan mobilku ke taman itu.

***

Aku keluar dari dalam mobil dengan perasaan yang kacau balau, aku melihat Ashley sedang berdiri sambil menatap kearah sungai yang terlihat berkilauan karena ditimpa cahaya kota New York, aku mengantongi barang itu dengan perlahan dan berjalan ke arahnya. Seluruh duniaku saat ini sedang berada di hadapanku, terdiam dan hanya memandangi tenangnya air sungai. Rasanya aku ingin memeluknya dan membawanya untuk diriku sendiri.

"Ashley" aku memanggilnya dengan suara lembut, dia mengangkat kepalanya lalu berbalik pelan menghadapku, aku melihat bekas air mata di pipinya, hatiku hancur saat aku melihatnya, aku telah menyakitinya.

Aku berjalan dengan tergesa kearahnya, dan dia hanya terdiam disana, menatapku seolah dia tidak pernah mengenalku, hanya tatapan kosong yang dia berikan kepadaku.

"Oh sayang, tolong jangan seperti ini" aku berkata sambil meraih bahunya dan memeluknya, dan sekali lagi da hanya diam tanpa sepatah kata apapun, hanya diam tanpa balas memelukku. Sampai aku merasakan sebuah dorongan yang sangat pelan dari dirinya, dia berusaha membebaskan diri dariku dengan mendorong dadaku, tapi dia tdak memilik kekuatan yang cukup untuk melakukannya. Aku menatap ke arah jemarinya yang ada di dadaku dan aku merasa sangat bahagia ketika aku melihat cincin itu tetap melingkar di jari manisnya. Ashley menengadahkan kepalanya dan mata indahnya itu menatapku, tatapannya begitu kosong dan hampa. Oh sayang... jangan melakukan ini padaku, kau menyiksaku.

Forever MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang