Chapter 1

211K 6.8K 71
                                    

Ditunggu komentarnya yaaa!!!

Aku sedang berjalan di tengah kerumunan orang-orang yang sedang menikmati pesta saat itu, aku sedikit tidak nyaman dengan gaun berwarna hitam elegan yang dikirim sopir Nate tadi sore tanpa sepengetahuanku, gaun ini panjangnya sekitar 20 cm diatas lututku dengan bagian belakang yang terbuka dan memamerkan punggungku, aku bersyukur karena aku mempunyai kulit yang bagus.

Aku bisa melihat dan merasakan dengan jelas tatapan orang-orang yang menatapku dengan pandangan rasa ingin tau, aku pikir wajar mereka mentapku seperti itu, karena aku memang tidak termasuk gadis populer di sekolah yang sekarang tiba-tiba muncul di pesta putra pemilik perusahaan terbesar di LA dengan gaun mahal rancangan desainer terkenal, mungkin jika mereka melihatku disini sebagai pelayan, mereka tidak akan terlalu terkejut seperti sekarang ini, tapi saat ini mereka melihatku sebagai seorang tamu udangan, yah, mereka pasti sangat terkejut.

Dengan tenang dan percaya diri aku mulai berjalan mencari sosok Sean yang menyebalkan, tidak ada hal yang membuatku tidak percaya diri, saat ini tampilanku benar-benar sempurna sepadan dengan mereka yang sedang menatapku terang-terangan saat ini, aku masih tidak bisa menemukan Sean dimanapun, sampai aku mendengar sebuah suara yang sangat kukenal yang bisa membuatku muntah hanya karena aku mendengarnya bahkan dalam jarak yang sangat jauh sekalipun.

"Wow,Coba lihat ini..." suara itu semakin tajam terdengar, aku masih memunggunginya saat dia sudah berada dibelakangku bersama teman-teman gadisnya yang konyol, dan saat aku berbalik dengan anggun dan memasang senyum palsuku, well aku telah siap menghadapinya, saat aku berbalik aku sudah dibuat silau dengan gaun keemasannya yang berkilauan seperti lampu club malam murahan, lipstick tebal berwarna merahnya membuatnya terlihat 15 tahun lebih tua dari umurnya saat ini, seperti biasa dia selalu dikelilingi oleh 4 orang pembantu setianya yang menemaninya kemanapun dia pergi, persis seperti peliharaannya, aku sama sekal tidak paham dengan jenis persahabatan semacam ini, kurasa aku tidak akan pernah mau memahaminya.

"Hai Sarah" sapaku hangat sambil mencengkeram tas kecil yang genggam hingga buku buku jariku memutih, dia tersenyum culas padaku lalu mendekat padaku seolah ingin melihatku lebih jelas lagi, dan saat dia puas memastikan dia bergerak mundur dengan gaya yang dibuat-buat.

"Ternyata itu memang kau, Ashley Warren" katanya dengan nada jijik seolah aku tidak sepantasnya mengenakan gaun hitam indah yang sedang membalutku saat ini.

"Lihatlah teman-teman,ini adalah Ashley Warren, si pelayan café itu" katanya pada teman-temannya, teman-temannya tertawa sinis saat melihatku, percayalah detik itu juga aku serasa ingin menampar wajah angkuhnya dan melemparnya keluar sejauh mungkin dariku.

"Well, apa yang kau lakukan disini, Warren?" Sarah kembali menanyaiku dengan culas

"Aku diundang, sama sepertimu" jawabku santai sambil mencoba mencari dimana Sean berada saat ini.

"Apa?!" mereka semua tertawa nyaring saat mendengar jawabanku

"Jangan konyol, Ashley" kata Sarah dengan pendangan kejamnya

"Mungkin dia diundang sebagai pelayan disini" sahut Mona dari belakangnya, mereka tertawa dengan nyaring lagi, wajahku benar-benar merah saat itu, antara perasaan menahan amarah dan rasa malu yang amat sangat, jika saja ini bukan disebuah pesta, kupikir aku akan menarik rambutnya saat itu juga.

"Jaga bicaramu!" kataku dengan nada mengancam

"Atau apa?, ayahku akan memecatmu dari café?" serang Sarah,dia selalu menggunakan kekayaannya saat melawanku.

"Sebaiknya kau tau siapa yang kau ajak bicara Warren!" tungkas Mona sambil menaikkan dagunya, aku langsung diam seribu baasa saat dia menyerangku, yah ini bukan pertama kalinya aku dikalahkan, aku akan selalu kalah jika aku dihadapkan dengan kekayaan orang tuanya.

Forever MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang