Chapter 46

90.7K 3.3K 478
                                    

"Pagi sayang" Sean membisikkan kata-kata itu pada telingaku dan hal itu langsung membuatku terkejut dan memaksakan diriku untuk duduk.

"Oh sial!" aku mendengar Sean mengumpat kemudian dia melingkarkan lengan kokohnya di sekitar tubuhku, dia terlihat sangat menyesal karena telah mengganggu tidurku.

"Maafkan aku sayang, oh tuhan... aku tidak tahu akan mengejutkanmu seperti ini" Sean mengusap kepalaku dan berulang kali menanamkan ciuman di puncak kepalaku.

"Ada apa?" tanyaku sambil mengelus lengan atasnya dan mengecupnya penuh kelembutan, berusaha untuk meyakinkannya bahwa aku baik-baik saja.

"Aku harus mengurusmu" Sean berkata kemudian menyingkirkan selimut satin yang melilit tubuhku dengan satu sentakan, aku merona karena ketelanjanganku tapi kemudian aku menguburkan wajahku di dadanya.

"Beri aku beberapa waktu lagi untuk tidur, pelase" aku memohon padanya dengan menahan rasa kantukku, aku tidak mendapatkan banyak waktu tidur semalam.

"Tidak untuk pagi ini baby, ayolah aku akan membawamu ke kamar mandi, kau bisa tetap memejamkan matamu" dia berkata dan itu sangat jarang terjadi, ketika Sean menolak permintaanku itu sangatlah mengganggu.

"Tidak, aku ingin tidur" aku menggerutu sambil melepaskan diri dari pelukannya, aku tahu itu akan membuatnya marah tapi rasa kantukku benar-benar tidak bisa berkompromi.

"Ashley, aku tidak suka dengan hal ini" Sean berkata dengan nada memperingatkan seolah aku sudah melampaui batasku, apakah dia bercanda denganku, aku hanya inginkan waktu tidurku sedikit lebih lama, dia bertingkah sedikit berlebihan pagi ini.

"Baiklah, kalau begitu kita bisa lupakan saja, dan kembali tidur" aku berkata dan mengulurkan tanganku padanya agar dia bergabung bersamaku, tapi dia tidak bergeming, dia memandangku sekilas lalu meninggalkanku untuk pergi ke dalam kamar mandi, tanpa sepatah katapun, tanpa apapun. Aku mendengus karena sikap kekanak-kanakannya dan kembali menenggelamkan diriku dalam selimut tebal.

***

Aku membuka pintu kamar mandi dan mendapati Sean mengatur air hangat di bathtub, dia terlihat rapi dan menggoda, aku melihat kilat kemenangan dan gairah saat dia melihatku menggeser pintu dengan rambut berantakan dan telanjang, sepenuhnya telanjang, mataku masih mengantuk tapi aku menyerah untuk kembali tidur. Sean tetap diam di tempatnya dan hanya menatapku dengan keinginan mendalam untuk membawaku dan merengkuhku, tapi dia tidak melakukannya.

"Aku membutuhkanmu, please" aku berkata sambil mengulurkan lenganku kearahnya, aku melihat seringai kemenangan di wajahnya dan dia berjalan cepat untuk membungkusku di pelukannya.

"Aku disini cantik" Sean berbisik di telingaku.

"Tempat tidurnya terasa dingin saat kau pergi, aku mau kau memelukku"

"Kalau begitu aku akan memelukmu sayang"

"Aku boleh memejamkan mataku?" aku bertanya, saat dia mengikat rambutku menjadi satu ikatan diatas tengkukku, dan menuntunku untuk masuk ke dalam bathtub.

"Ya, kau boleh" dia berkata sambil mencium bibirku sebelum kemudian memandikanku.

***

Aku duduk di tepi tempat tidur dan melihat pantulan diriku di kaca, aku terbungkus dengan jubah mandi halus berwarna putih. Aku melihat Sean yang bahkan masih mengawasiku ketika dia memilihkan pakaian untukku, dia kembali dan menempatkanku dalam pangkuannya.

"T-shirt?"Sean bertanya dan aku mengangguk pasrah ketika dia memakaikanku kaus polos berwarna putih, dia mengambil jeans pendek milikku dan berlutut untuk memakaikannya padaku, aku terjatuh kembali dalam pelukannya dan dia menangkapku sambil tertawa.

Forever MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang