39) Dini Hari

1.1K 71 4
                                    

Di tengah keramaian, Azizan mengenakan setelan jaket denim, kaos putih, tas hitam dan celana panjang hitam.

Namun ketika melewati kaum hawa Azizan melangkah dengan cepat sambil menundukkan pandangannya, berupaya melindungi dirinya dan perasaan istrinya dari sorotan ribuan perempuan dengan kamera dan ponsel di tangan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Namun ketika melewati kaum hawa Azizan melangkah dengan cepat sambil menundukkan pandangannya, berupaya melindungi dirinya dan perasaan istrinya dari sorotan ribuan perempuan dengan kamera dan ponsel di tangan.

Tiba-tiba, terdengarlah suara pembawa acara memanggil namanya. "Sekarang Gus Azizan sudah hadir di sini kepada Gus Azizan kami persilahkan!"

Azizan menarik nafas dalam, bersiap untuk mengisi ceramah. Sesampainya di depan, Azizan berbicara dengan penuh keyakinan.

Usai menyampaikan ceramahnya, Azizan perlahan meninggalkan panggung sambil tersenyum puas. Namun sebelum ia benar-benar meninggalkan panggung, terdengar keributan dari belakang panggung. 
Semua mata tertuju pada pintu belakang panggung yang tiba-tiba terbuka. Sosok misterius muncul di kegelapan dan perlahan berjalan  menuju panggung. Remangnya sorotan panggung  membuat karakternya sulit dikenali.

Ketika karakter tersebut sampai di atas panggung, dia berhenti sejenak dan menatap Azizan dengan tatapan tajam. Tiba-tiba dia mengangkat tangan kanannya dan menunjuk langsung ke arah Azizan. Raungan penonton membuat orang bertanya-tanya.

Sosok misterius itu dengan cepat melemparkan sesuatu ke arah Azizan para tim berusaha melindungi Azizan.

Refleks Azizan meraih benda itu dan ketika melihat apa yang ada di tangannya, wajahnya berubah kaget. Di tangannya ada sebuah amplop  merah dengan tulisan tangan yang indah di atasnya. Azizan dengan hati-hati membuka amplop itu dan ekspresinya berubah menjadi campuran kebingungan dan kegembiraan saat membaca isinya.

***

Di siang hari yang terang benderang, Hikam mengendarai mobilnya tapi tatapan matanya tidak lepas dari Fira.

Sehingga membuat Fira berdecak kesal. "Yang fokus nyetirnya jangan lihatin aku mulu."

"Aku bisa kok fokus lihatin kamu sambil nyetir," timpal Hikam percaya diri.

Detik ini mereka sedang berada di pedesaan untuk berlibur. Rumput-rumput hijau terlihat di sekitarnya.

Tetapi Hikam yang masih menyetir masih saja melirik Fira.

"Aku bilang fokus nyetirnya jangan lihat aku mulu," ulang Fira sedikit kesal walaupun terbawa perasaan salah tingkah sedikit.

"Enggak mau." Tetap saja Hikam keras kepala sambil mengulum senyumnya.

Ketika Hikam melihat ke arah jalanan ada seekor kerbau bersama dua orang pria yang sudah berumur tepat di hadapannya.

Hikam tidak mau menabrak mereka alhasil mobil mereka terbalik.

KEPASTIAN DENGAN GUSWhere stories live. Discover now