69) Suka Bintang

1.5K 54 2
                                    

"Aku pergi bentar."
Azizan Arsala Sidik

"Kamu punya Allah kamu juga
punya aku."
Azizan Arsala Sidik

"Selamat rehat, nahkoda surgaku."
Alzena Nisaka Maryam

Kepastian Dengan Gus

***

Aroma masakan yang sedap tercium di udara, dan suara gemericik potongan bawang dan sayuran juga terdengar di telinga. Dapur tersebut terlihat begitu apik dan tertata rapi, seperti karya seni yang indah dan mempesona. Warna-warna cerah dari peralatan masak menghiasi dapur, membuatnya terlihat begitu menarik dan menyejukkan hati. Hikam dan Fira tampak begitu akrab dan mesra, saling membantu dan berkolaborasi untuk membuat hidangan yang nikmat. Suasana yang begitu indah dan damai di dapur tersebut, membuat mereka merasa betah dan nyaman di dalamnya.

Hikam sambil tertawa. "Dengar deh, aku punya lelucon yang lucu banget nih!"

Fira mengangkat sebelah alisnya. "Oke, coba aku dengerin."

Hikam sambil memegang ponselnya. "Nah, jadi ada dua ikan di dalam aquarium, 'kan? Terus satu ikan bilang ke ikan yang lain, Hei, kenapa kamu bisa berenang pakai mata tertutup?"

Fira tampak penasaran. "Hmm, kenapa ya?"

Lalu Hikam berujar, "Karena dia ikan berani."

Fira terkekeh mendengar lelucon Hikam, tetapi mencoba menahan tawa agar tidak terlalu keras.
"Hahaha, lucu juga sih leluconnya. Tapi tetap aja, kamu dan lelucon kamu yang aneh ini."

***

Azizan memegang tangan Alzena. "Aku punya sesuatu buat kamu."

Alzena terkejut. "Apa itu?"

Azizan merogoh sakunya dan mengeluarkan sebuah kotak kecil. Alzena tampak terkejut dan berdebar-debar.

Azizan sambil membuka kotak. "Ini bukan cincin."

Di dalam kotak tersebut, ada sebuah kalung dengan liontin berbentuk bintang.

Azizan tersenyum. "Aku tahu kamu suka bintang dan aku mau kamu selalu punya salah satunya dekat sama hati kamu."

Raut Alzena tampak terharu dan tersenyum. "Ini indah banget MasyaAllah. Makasih."

Azizan memasangkan kalung tersebut di leher Alzena, dan mereka berdua berpelukan.

"Hadiah buat kamu karena hafal separuh juz Al-Quran, tinggal 15 juz lagi berarti aku harap kamu enggak nyerah. Tapi, jangan terlalu dipaksain sebisa kamu aja," tutur Azizan.

Diam-diam di rumah Alzena menyelesaikan hafalan Al-Quran walaupun masih separuh. Alzena juga tidak menyangka sampai ke detik ini. Karena kebanyakan waktu luang selain ke kampus dan mengerjakan skripsi. Alzena isi waktu luang itu dengan muroja'ah dan ziyadah hafalannya.

"Besok kamu wisuda ya?" tanya Azizan seingatnya begitu.

Dulu sewaktu awal semester 2 Alzena mengajukan cuti 2× berturut-turut hitungan satu tahun kurang lebih. Karena ingin fokus mengurus kafe sebelum pegawainya banyak yang melamar. Inilah saatnya Alzena wisuda. Sebentar lagi.

"Ya. Selama setahun dulu aku enggak menyesal sama sekali ambil cuti ternyata aku bisa manfaatin waktu dengan baik," ungkapnya dengan senyuman manis di bibirnya.

Di esok hari. Setelah makan-makan selesai, mereka memutuskan untuk mengambil beberapa foto untuk mengabadikan momen spesial tersebut di hari wisuda Alzena menggunakan topi toga dan gamis serta jilbab yang sederhana.

KEPASTIAN DENGAN GUSWhere stories live. Discover now