28) Rahmat Bagi Seluruh Alam

2.3K 123 4
                                    

"Kalau misalnya aku udah siap dan enggak hamil gimana?" lontar Alzena dengan gelisah

"Jangan bilang gitu kita harus husnudzon sama Allah. Kalau semisalnya kamu enggak hamil aku enggak masalah. Selama ada kamu, aku baik-baik aja. Kita bisa adopsi anak atau berbagi lebih ke yatim piatu dan kerabat yang bisa membuat Allah ridha sama kita." Bersama Alzena aja sudah membuat Azizan merasa cukup.

Alzena tersenyum saat mendengar tanggapan Azizan. "Makasih, Sayang. Aku tahu kamu peduli sama aku dan aku perlu waktu buat nerima hal ini dan ngubah pikiran dan harapan aku. Kita akan lewati ini bersama dan cari kebahagiaan yang Allah beri buat kita."

"Benar, Sayang. Kita harus saling mendukung dan berjuang bersama. Kita pasti bisa hadapi segala ujian dan mencapai kebahagiaan yang Allah ridhoi. Aku janji akan selalu ada untuk kamu, baik dalam suka maupun duka," balas Azizan mengelus pipi Alzena dengan lembut.

"Aku percaya pada kita dan tawakkal kepada-Nya. Semoga Allah kasih petunjuk dan berkahi perjalanan kita ke depan," tutur Alzena untuk terus menerus memikirkan hal yang baik.

Mereka berdua saling menguatkan dan memperoleh ketenangan dalam menjalani perjalanan mereka. Meskipun ada kesulitan, mereka mengandalkan iman serta berusaha untuk selalu ada satu sama lain.

***

Rena berdiri di dapur sementara Fira sedang duduk lemas di meja makan. Pembantu juga ada di sebelah Rena.

"Fira, ayo cepetan bantu masak! Jangan cuma duduk-duduk aja! Udah lama nikah tapi masih aja malas-malasan!" hardik Rena.

"Maaf, Bu. Tapi, aku lagi hamil, jadi sedikit lelah dan enggak enak badan," jelas Fira dengan badan yang sempoyongan.

"Hamil lagi! Kamu selalu pake itu sebagai alasan! Seharusnya sebagai calon ibu, kamu harus bisa multitasking!" ujarnya yang masih tersulut emosi.

"Aku ngerti, Bu. Tapi, tolong dimaklumi kalau kondisi aku sedang lelah. Aku juga punya pembantu, aku minta tolong sama dia," kata Fira dengan sabar.

Rena menghela nafas kesal. "Masih aja mentang-mentang punya pembantu! Kalau memang mau jadi ibu yang baik, kamu harus bisa mengurus rumah tanpa mengandalkan orang lain!"

"Aku memang berusaha, Bu. Tapi, saat ini aku butuh istirahat dan lebih memperhatikan kesehatan," ungkap Fira meminta pengertian.

"Kesehatan? Kamu selalu punya alasan! Kamu cuma ingin dimanjakan dan tidak mau bekerja keras!" sinis Rena.

Sampai sekarang Fira masih tidak menyangka kalau Rena ibu kandungnya Hikam karena sifat mereka berbanding terbalik.

***

Azizan duduk di samping seorang syekh yang terkenal dari Arab dan sedang memberikan ceramah dalam bahasa Arab. Syekh berbicara dengan lancar dalam bahasa Arab, namun para jamaah yang hadir tidak semua memahami bahasa tersebut.

Azizan dengan sigap menerjemahkan setiap kalimat yang diucapkan oleh syekh ke dalam bahasa Indonesia. Ia memastikan bahwa terjemahan yang disampaikannya sesuai dengan maksud dan tujuan dari syekh.

"Sesungguhnya, Islam adalah agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam," terjemah Azizan dengan fasih.

Syekh pun melanjutkan ceramahnya dengan membahas tentang pentingnya menjaga akhlak dalam Islam.

"Al-akhlaqu makhluqun wa yata'addadu," ucap syekh dalam bahasa Arab.

"Akhlak itu diciptakan dan bisa diasah." Terjemah Azizan dengan cermat.

KEPASTIAN DENGAN GUSWhere stories live. Discover now