9) Hancur

10.7K 478 9
                                    

"Demi Allah. Aku enggak rela aurat istri aku dilihat yang bukan mahram."
Azizan Arsala Sidik

***

"Marah ya? Aku salah beliin es krim?" tanya Alzena yang masih belum bisa mengerti.

Azizan masih tidak mau berbicara akhirnya Alzena melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kamar. Tapi, Azizan memeluknya dari belakang yang membuat Alzena terkejut. Alzena dapat merasakan deru napas Azizan. "Setelah meluk kamu rasa marah ini langsung hilang."

Alzena mendongakkan kepalanya untuk menatap Azizan. "Aku salah apa?"

"Kamu enggak izin saat keluar rumah," jawab Azizan mengendus-endus leher Alzena.

"Maaf ya, janji enggak bakal ngulang lagi," balas Alzena penuh penyesalan.

Azizan mengangguk. "Hak izin kamu sekarang ada sama suami kamu bukan orang tua kamu lagi."

"Iya. Aku lupa," ungkap Alzena mengakui kesalahannya.

"Kalau mau keluar rumah harus izin sama suami," terang Azizan masih berbicara.

Alzena tersenyum. "Iya suami."

"Ridha Allah ada pada ridha aku sekarang," nasehat Azizan.

Azizan memperhatikan penampilan Alzena. Dia memakai ciput tetapi rambutnya terlihat sedikit.

"Demi Allah. Aku enggak rela aurat istri aku dilihat yang bukan mahram!"Azizan langsung membenarkan jilbab Alzena.

Gugup sudah Alzena jika seperti ini. "Aku enggak sengaja."

"Aku tau pandai jaga diri tapi aku bakal jaga kamu terus biar makin terjaga," balas Azizan.

"Kita beli es krim buat stok di kulkas. Kamu tadi belinya dikit," lanjut Azizan wajahnya melas.

Sepertinya anak kecil Alzena memandang suaminya. "Dasar bayi."

***

Alzam sedang fokus belajar. Dia mengerjakan tugas awal waktu. Alzam tidak suka menunda-nunda.

"Nak," panggil Tata.

"Kenapa, Mi?" tanya Alzam mendekati Tata.

"Tolong anterin ini!" Tata menyerahkan sebuah kotak yang berisi kue nastar.

"Ini buat siapa umi?" tanya Alzam.

"Buat kakak ipar kamu. Umi lihat waktu kemarin dia ke sini makan nastarnya lahap banget," jelas Tata.

"Ya udah Alzam anterin ya," pamit Alzam lalu mencium tangan Tata.

Alzam bersenandung. "Dudududu."

Namun di pertengahan jalan Alzam terjebak macet. Dari pada mengomel Alzam lebih memilih untuk berdzikir. Ibadah yang bisa dilakukan saat ini.

"Subhanallah, alhamdulillah, Allahuakbar," gumam Alzam yang mengantri di jalanan yang penuh umat manusia.

***

KEPASTIAN DENGAN GUSWhere stories live. Discover now