16) Menghabiskan Waktu

5.8K 318 62
                                    

Hai!

Follow sebelum baca ya.

Jangan lupa baca ulang part sebelumnya😻

Kalau boleh tau jam berapa kamu baca part ini?

***

Cintailah Allah dan Rasulullah maka engkau akan menemukan arti cinta yang tidak pernah mengecewakan.

Azizan Arsala Sidik

***


Tanpa Alzena duga Azizan dirangkul oleh perempuan lain. Alzena mengepalkan kedua tangannya Azizan yang sadar ditatap tajam oleh Alzena langsung melepaskan rangkulan itu.

"Jangan cemburu, Sayang," ucap Azizan pelan. Ia melilitkan tangannya di pinggang Alzena. Kali ini lorong sedang sepi.

Tatapan tajam Alzena berikan. "Ngapain cemburu?"

"Kamu salah paham," jelas Azizan.

"Salah paham apanya?" kata Alzena tidak mengerti.

"Enggak gitu, Sayang, biar aku jelasin ya," sela Azizan menenangkan Alzena.

Azizan paham Alzena tidak mau bernasib sama seperti Rara dan Azizan juga tidak mungkin menyakiti Alzena sekeji itu.

"Apa yang perlu dijelasin?" tanya Alzena dengan malas-malasan.

"Kita ngobrol di dalam, biar lebih enak," ajak Azizan sangat lunak.

Dengan perlahan Azizan mulai menjelaskan.

"Jadi kamu pu⎯" Ucapan Alzena terpotong sesaat perempuan itu ikut masuk ke ruangan.

"Iya, aku Kinar Amirah, dia adik sepupu sekaligus sepersusuan aku," potongnya tanpa aba-aba.

"Ibunya kak Kinar itu pernah nyusuin aku. Jadinya, ibu kak Kinar ibu susu aku juga terus aku sama kak Kinar udah lama enggak ketemu, Sayang. Aku sama kak Kinar kalau sentuhan itu enggak dosa dan nggak bikin batal juga kalau wudhu soalnya mahram, yang haram buat dinikahi," ungkap Azizan agar Alzena tidak salah faham.

Alzena jadi malu, dugaannya benar tidak mungkin Azizan berani macam-macam.

"Maaf ya, Kak," ujar Alzena malu sendiri.

"Enggak apa-apa aku kalau jadi kamu juga pasti cemburu," balas Kinar mengerti.

"Dia udah nyeritain semuanya tentang kamu, waktu pernikahan kalian aku lagi ada acara di Mesir, maaf ya enggak datang," lanjut Kinar menambahkan topik.

Mata Alzena menatap Azizan penuh selidik.

"Enggak apa-apa, Kak." Alzena menjawab dengan sopan.

"Bukan yang macam-macam kok dia cerita itu biasanya sering muji kamu," jelas Kinar menghilangkan kecanggungan.

"Kak," panggil Azizan. Ia tidak mau Kinar menceritakan tentang dirinya yang bucin banget dengan Alzena. Yang ada Azizan jadi malu sendiri.

Mereka mengobrol dengan asik sedangkan Azizan sibuk mendengarkan.

"Aku pamit ya, kalian abisin waktu berdua aja. Azizan enggak ada jadwal operasi lagi hari ini," pamit Kinar setelah bersalaman.

"Iya, Kak, hati-hati," balas Alzena seraya mengangkat sudut bibir.

KEPASTIAN DENGAN GUSWhere stories live. Discover now