SagiGav ^45^ Ending Wp 🦕

2.4K 198 38
                                    

Setelah di perbolehkan pulang dari rumah sakit, Gavrill memilih untuk ke Apartemen lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah di perbolehkan pulang dari rumah sakit, Gavrill memilih untuk ke Apartemen lagi. Istri Sagi itu sudah sangat nyaman di apartemen, mungkin mereka nanti akan pindah bila Geno sudah sedikit besar.

"Bayi dainosol ish! Kenapa gemas sekali!" Gavrill menggertak giginya, gemas sekali dia dengan Geno. Gavrill jug sedikit mencubit Geno, untung saja Geno tidak rewel, mungkin dia tahu bahwa Papsy nya itu juga seperti bayi.

"Bayi dainosol jangan cepat besar, nanti Papsy tidak gemas dengan bayi dainosol lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bayi dainosol jangan cepat besar, nanti Papsy tidak gemas dengan bayi dainosol lagi. Ingin Papsy cubit selalu bayi dainosol." Gavrill mendekatkan wajahnya pada Geno, niatnya ingin mencium sang anak tapi Gavrill malah tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya, membuat kepala Gavrill berbenturan dengan Geno.

Tangisan bayi terdengar, Gavrill yang panik langsung menggendong anaknya. "Sttt! Bayi dainosol diam ish! Nanti di marah oleh Daddy." Gavrill menepuk-nepuk pantat Geno, berharap sang anak berhenti menangis.

"Kenapa sayang?!" Sagi membuka pintu kamar sedikit kencang, Gavrill terlonjak kaget mendengar suara tinggi dari Sagi. "Kenapa?" tanya Sagi lagi, tapi kali ini suaranya melembut.

"Bayi dainosol hanya ingin mimi susu, Kakak suami sangat lama membuatkan mimi susu untuk Bayi dainosol," jawab Gavrill berbohong. Sagi menatap Gavrill curiga. "Benar?" tanya Sagi memastikan, Gavrill mengangguk semangat.

"Sini, bayi dainosol nya biar Kakak gendong dulu," Pria tampan mengambil sang anak dari gendongan istrinya. "Anak Daddy haus ya, Nak." Sagi memberikan dot yang sudah berisi susu.

"Kakak suami." Gavrill sedikit berbisik, tangannya menarik-narik baju Sagi. Sagi menoleh kearah Gavrill, pria tampan mengangkat sebelah alisnya bertanya. "Duduk dulu," ujar Gavrill, dia menarik tangan Sagi untuk duduk di kasur.

"Adek ingin jujur yang mengecewakan." Gavrill memilin ujung baju Geno. "Kenapa, sayang?" tanya Sagi lembut. Terlihat mata Gavrill sudah berkaca-kaca bersiap ingin menangis.

"Adek tidak bisa menjadi Papsy yang baik." Sagi ingin membuka suara, tapi mulutnya langsung di tutup oleh tangan mungil Gavrill. "Dengarkan dulu adek berbicara pengakuan, Kakak suami ini kebiasaan sekali mencela bila Adek ingin berucap serius."

Fall For You (END) Terbit ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang