SagiGav ^10^ 🦕

1.9K 221 23
                                    

Senyum terus mengambang di bibir cantik Gavrill, membuat Sagi terjatuh berkali-kali dalam pesona Gavrill

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Senyum terus mengambang di bibir cantik Gavrill, membuat Sagi terjatuh berkali-kali dalam pesona Gavrill. Sebenarnya, Sagi tidak tahu alasan kekasihnya tersenyum karena apa, Sagi cukup menikmati indahnya ciptaan Tuhan yang satu itu.

Tanpa terasa, tangan Sagi terulur kebibir cantik Gavrill. Mengusap sudut bibir Gavrill, lalu beralih ke pipi Gavrill. Mereka sekarang sedang ada di dalam mobil, pasangan serasi itu akan berangkat ke sekolah.

Gavrill menoleh kearah Sagi dengan tatapan bingung. "Kakak kenapa?" tanya Gavrill, membuat Sagi tersadar. Sagi menarik tangannya, lalu mengusap tengkuknya.

"E-enggak." Sagi berucap sedikit terbata. Gavrill masih menatap penasaran ada Sagi. "Sekarang Kakak main rahasiaan dengan Adek." Gavrill berucap dengan tangan yang ia lipat di dada.

Bukannya menanggapi ucapan Gavrill, Sagi malah mencubit pipi gembul Gavrill dengan gemas. "Ish! Kakak ini!" Gavrill menepis kasar tangan Sagi.

Sagi terkekeh pelan. "Gak ada rahasia, sayang. Kakak tadi lagi menikmati keindahan ciptaan Tuhan," perkataan dari Sagi malah semakin membuat otak cantik Gavrill berpikir lebih keras lagi.

"Kakak seneng lihat Adek senyum gitu tadi. Cantik, gemesin. Semuanya diborong." Sagi menjelaskan karena dia tahu bahwa pacarnya itu kebingungan mendengar ucapannya. "Maruk banget sayang, kasian yang gak kebagian." Lanjut Sagi, lalu menjawil hidung mancung Gavrill.

"Kakak ini gombal biar wajah sampai telinga Adek merah, kan?! Tidak sukaa!" Gavrill menoleh kearah lain, dan Sagi tertawa melihat kekasihnya salah tingkah.

"Ish Kakak! Cepat jalankan mobilnya." Gavrill berucap masih menoleh kearah lain. Gavrill ini benar-benar menggemaskan, tingkah Gavrill yang menggemaskan itulah yang membuat rasa cinta Sagi setiap harinya bertambah.

Gavrill memang jarang sekali salah tingkah dengan gombalan dari Sagi. Tapi, bila Sagi sudah mengucapkan kata 'Cantik, gemesin, sempurna' Kata itu mampu membuat Gavrill salah tingkah sampai seluruh wajahnya bahkan telinganya merah.

Sagi mulai menjalankan mobilnya. Takut Gavrill nanti akan marah padanya dan berujung Sagi sendiri yang susah membujuk anak menggemaskan itu.

"Oh iya, Kakak belum tanya. Tadi kenapa sayangnya Kakak ini senyum-senyum, hmm?" Sagi bertanya sesekali melirik Gavrill yang sedang memainkan gantungan dinosaurus di tas milik Sagi. Jangan salah, itu gantungan dinosaurus milik Gavrill yang memang sudah Gavrill berikan untuk Sagi.

Gavrill menoleh kearah Sagi, "Kakak kan hari ini tanding basketnya. Jadi nanti Adek tidak dititipkan dengan teman Kakak lagi!" seru Gavrill semangat.

"Kakak tidak titipkan Adek dengan temen Kakak lagi. Sudah tiga hari dari kemarin itu Adek nungguin Kakak pas istirahat. Masa lupa sih sayang," di akhir kalimat, Sagi berucap gemas. Tangan Sagi sebenarnya tidak tahan ingin mencubit pipi Gavrill, tapi dia sedang menyetir mobil.

Fall For You (END) Terbit ✓Where stories live. Discover now