SagiGav ^37^ 🦕

1.7K 203 29
                                    

Pasangan yang baru menikah enggan bangun dari kasur, padahal sudah jam 9 pagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pasangan yang baru menikah enggan bangun dari kasur, padahal sudah jam 9 pagi. Entah karena kelelahan bergulat semalaman, atau memang mereka hanya ingin berpelukan saja di kasur.

"Sayang ayo Mam, habis mam nanti mandi." Sagi mengusap pelan pipi Gavrill. "Sakit loh Dadda. Apa berdarah, ya?" Gavrill mendongakkan kepalanya untuk menatap sang suami.

"Sakit banget? Mau di bawa ke Dokter aja?" tanya Sagi dengan nada khawatirnya. "No! Adek tidak ingin di bawa ke rumah sakit." Gavrill langsung menolak.

"Dadda gendong, ya? Adek belum mam, ini sudah jam 9. Nanti sakit, Dadda tidak mau adek sakit." Sagi menyingkap selimut mereka. Pria tampan bangun dari kasur terlebih dahulu. "Bangun dulu," ujar Sagi. Gavrill langsung berduduk, Sagi menggendong Gavrill ala koala.

Sagi tidak memakai baju, pria tampan itu hanya menggunakan celana pendek selutut saja. Berbeda dengan Gavrill, anak gemas menggunakan piyama. Setelah melakukan hal panas tadi malam, Sagi membersihkan badan Gavrill. Sagi juga yang memakaikan piyama untuk Gavrill.

Sagi berjalan keluar dari kamar mereka, menuju dapur. "Adek mam biskuit milna dan susu pisang ya, Dadda," ujar Gavrill. Sagi mengangguk menanggapi.

Sagi mendudukan Gavrill ke kursi, kemudian mengambilkan susu pisang yang ada di kulkas, Sagi juga mengambilkan biskuit milna untuk Gavrill.

Sagi meletakkan susu pisang dan biskuit milna ke meja, dia kemudian ikut duduk di sebelah Gavrill. "Eumm.. Dadda." Gavrill berucap pelan.

"Kenapa, sayang?" tanya Sagi, Gavrill menundukkan kepalanya. "Apa tidak masalah, Adek tidak bisa memasak?" Anak gemas masih belum berani menatap suaminya.

"Dadda tidak masalah, kita bisa memesan makanan secara online," ujar Sagi lembut. "Nanti adek ingin belajar memasak bersama Bunda dan Mama."

"Jangan terlalu di pikirkan, sayang. Dadda menikah untuk mencari pendamping hidup, bila adek tidak bisa memasak tidak masalah bagi Dadda." Sagi mengecup pipi gembul Gavrill, membuat Gavrill menoleh kearahnya.

Pria tampan membuka susu pisang dan biskuit milna. "Mam dulu." Sagi menyuapi Gavrill. Anak gemas dengan senang hati menerima suapan dari Sagi. "Adek banyak membuat panggilan, Adek boleh memanggil Kakak suami?" tanya Gavrill.

"Apa saja boleh, sayang. Tapi Dadda juga bagus," ujar Sagi, dia tetap fokus menyuapi Gavrill biskuit milna. "Panggilan Dadda itu pas kita main saja. Adek ingin memanggil Kakak suami." Gavrill berucap semangat.

"Iyaa sayang, apa pun asal My little wife senang." Sagi berucap sambil terkekeh pelan. "Kakak suami! Kakak suami!" Ucapan Gavrill membuat Sagi mengangkat sebelah alisnya bertanya.

Gavrill tersenyum bayi pada sang suami. "Gemes banget sih, kenapa?" Sagi bingung, tapi dia juga ikut tersenyum. "Tidak ada, adek gemas-gemas saja memanggil Kakak suami."

Sagi menggelengkan kepalanya pelan. "Itunya adek masih sakit?" tanya Sagi, padahal anak gemas itu sudah lupa. "Aduh, iya Kakak suami. Nanti Kakak suami cek, ya? Bila berdarah bagaimana?" tanya Gavrill takut.

Fall For You (END) Terbit ✓Where stories live. Discover now