SagiGav ^42^ 🦕

1.5K 204 23
                                    

Memasuki bulan ke 5, perut Gavrill sudah semakin kelihatan membuat Sagi gemas sendiri melihat istrinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Memasuki bulan ke 5, perut Gavrill sudah semakin kelihatan membuat Sagi gemas sendiri melihat istrinya. Untuk mengidam, anak gemas itu normal-normal saja, tidak pernah meminta sesuatu yang mustahil Sagi dapatkan. Dan selama kehamilan Gavrill tidak pernah mengalami morning sickness. Sudah di jelaskan oleh Dokter Xena hal itu wajar saja, karena kadar hormon kehamilan dalam tubuh Gavrill cenderung lebih rendah.

Bayi yang ada dalam perut Gavrill juga sangat sehat. Tapi akhir-akhir ini anak gemas itu sering mengeluh sakit pinggang pada sang suami. Sagi hanya bisa membantu dengan mengelus-elus pinggang Gavrill. Bahkan sebenarnya Sagi rela bila dia yang harus menggantikan rasa sakit Gavrill, tapi tidak mungkin bisa.

Untuk Kuliahnya, Sagi mengambil kelas online sekarang. Dan pekerjaan kantornya dia serahkan pada orang kepercayaannya, sampai Gavrill lahiran mungkin baru Sagi akan kembali menghandle pekerjaan kantor. Tapi Sagi tidak melepas semua tanggung jawabnya begitu saja, pria tampan itu masih sering ke kantornya bersama Gavrill untuk memeriksa.

"Kakak suami, kenapa bayi dainosol besar di perut Adek?" tanya Gavrill pada Sagi yang sedang fokus mengusap pinggangnya. "Apa bayi dainosol bisa bernapas ya di dalam perut Adek?" tanyanya lagi, membuat Sagi bingung harus menjawab apa.

"Nanti tanyakan Dokter Xena, ya. Kakak tidak terlalu paham," jawab Sagi, anak manis mengangguk pelan. "Sebentar, Kakak buatkan susu untuk adek dulu. Adek nunggu di sini saja ya, biar pinggangnya tidak tambah sakit." Sagi berdiri dari duduknya, tapi tangan Sagi di tahan oleh Gavrill.

"Susu pisang Kakak suami, adek lama sekali mimi susu hamil. Tidak suka rasanya adek ingin muntah bila meminum susu hamil. Boleh susu pisang saja?" tanya Gavrill dengan mata kucingnya, membuat Sagi menoleh kearah lain. Bahaya bila Gavrill mengeluarkan jurus mata kucingnya, karena Sagi pasti tidak bisa menolak.

"Kata Dokter Xena kan harus meminum susu hamil secara rutin, agar bayi dainosol sehat. Tidak boleh nakal, nanti di marahin Dokter Xena. Sekarang minumnya susu hamil dulu," ujar Sagi, anak gemas cemberut dan mengangguk. Gavrill bila sudah mendengar nama Dokter Xena dia langsung nurut, karena Dokter Xena sangat cerewet menasihati Gavrill.

"Pintarnya My little wife." Sagi mencubit pipi Gavrill gemas, setelahnya dia keluar dari kamar untuk membuatkan Gavrill susu.

Di luar, Sagi melihat Mochi yang tidur di sofa. Sagi terkekeh pelan melihat Mochi. Kucing milik Gavrill itu sangat gendut sekarang. Sagi kira Mochi tidak hidup lama karena Gavrill sering gemas berujung Gavrill memencet Mochi dengan kuat. Untung saja kucing itu tidak mati. Tapi Sagi sedikit heran, waktu kecil kucing Gavrill itu warna abu-abunya sangat mencolok. Setelah besar tidak terlalu.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Fall For You (END) Terbit ✓Where stories live. Discover now