SagiGav ^18^ 🦕

1.4K 209 16
                                    

Gavrill sedang fokus belajar dengan di pangku oleh pacar tampan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gavrill sedang fokus belajar dengan di pangku oleh pacar tampan. "Adek belum mengantuk? Jangan di paksain sayang, Kakak antar rumah ya," ujar Sagi tapi Gavrill menggeleng tidak mau.

"Jangan di paksain, ini matanya sudah merem-merem." Sagi langsung menggendong Gavrill ala koala. "Kakak antar pulang." Sagi berucap Sambil mencium pipi gembul Gavrill.

Gavrill mengalungkan tangannya pada leher Sagi. "Dainosol hidup Adek sudah dead, Adek ingin di belikan lampu bobo dainosol. Adek tidak bisa loh Kakak bila gelap sekali, sedangkan kamar adek lampunya sangat terang." Gavrill berucap sambil menatap Sagi.

"Sebelum ada balon dainosol, Adek kan memang tidak pernah matikan lampu kalau mau bobo," ucap Sagi sesekali membenarkan gendongannya.

"Tapi terang sekali loh Kakak, lampu kamar Adek. Adek dazzled dan tidak bisa sleep," ujar Gavrill lagi tidak kehabisan akal agar di belikan lampu tidur dinosaurus.

"Pak bukain gerbangnya." Sagi tidak bisa membuka gerbang karena Gavrill ada di gendongannya, Pak satpam yang sedang berjaga bergegas membukakan gerbang.

"Terima kasih," ujar Sagi dengan tersenyum ramah. "Kakak! Dengar Adek tidak Ish!" Gavrill kesal sekali dengan pacar tampan, karena tidak menjawab ucapannya yang tadi.

"Eh, apa tadi? Kakak lupa," ucap Sagi membuat anak gemas semakin kesal lalu memukul pundak Sagi kencang. "Adek dazzled, dan tidak bisa sleep!" Gavrill berucap dengan nada kesalnya membuat Sagi terkekeh pelan.

"Alasan Adek aja silau. Sebelum punya balon dino, Adek gak pernah matiin lampu kalau mau bobo," ujar Sagi dan Gavrill memanyunkan bibirnya. Gagal sudah rencananya untuk membeli lampu tidur dinosaurus. Sebenarnya, Gavrill bisa saja minta belikan pada Ayahnya, tapi Gavrill lebih Suka bila di belikan oleh Sagi.

Sagi membuka pintu rumah Gavrill perlahan, ternyata tidak di kunci. Sagi melihat Ayah Gavrill sedang duduk santai bersama Bunda di ruang tamu.

Kavian dan Yumna yang mendengar pintu di buka menoleh ke arah pintu. "Adek belajar tadi?" Kavian langsung bertanya takut anak gemasnya pacaran, bukan belajar.

"Belajar, tadi matanya udah merem-merem masih di paksain," jawab Sagi dan Kavian tersenyum senang. "Bawa masuk ke kamar aja," ujar Kavian. Sagi mengangguk pelan lalu membawa Gavrill masuk ke kamar.

Sagi mendudukkan Gavrill ke kasur. "Bobo yang nyenyak, biar besok bangunnya tidak kesiangan," ucap Sagi, Pria tampan itu menyempatkan mencium pipi Gavrill.

"Besok pakai Mobil saja ya, Kakak. Motor Kakak tinggi sekali, adek susah naiknya," ujar Gavrill, Sagi menggelengkan kepalanya pelan. "Baru sadar adek? Padahal sudah beberapa hari kita ke sekolah pakai Motor." Sagi tidak habis pikir dengan kekasihnya itu.

Gavrill merebahkan dirinya lalu menaikan selimut sampai menutupi Wajahnya. "Sayang, jangan di tutup mukanya, nanti gak bisa napas." Sagi menurunkan selimut Gavrill sebatas dada.

Fall For You (END) Terbit ✓Where stories live. Discover now