SagiGav ^1^ 🦕

4.1K 287 54
                                    

Anak gemas berdiri di depan pintu rumah pacarnya, tapi dari tadi tidak ada yang membukakan pintu, membuatnya hampir menangis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Anak gemas berdiri di depan pintu rumah pacarnya, tapi dari tadi tidak ada yang membukakan pintu, membuatnya hampir menangis. "KAKAK MEW! MAMA!" teriaknya, tapi tetap saja tidak ada tanda pintu akan di buka.

"Ish! Kana bisa telat hiks..." si manis duduk di depan pintu untuk menunggu pintu di bukakan. Tidak lama, pintu rumah terbuka membuat anak menggemaskan hampir terjungkal.

"Astaga sayang, kenapa duduk di situ," perempuan cantik yang membuka pintu sedikit panik karena melihat anak gemas terisak, kemudian membantu si gemas  untuk berdiri.

"Adek dari tadi panggil-panggil tapi tidak dibukakan pintu hiks..." Gavrill berucap sambil terisak pelan. Perempuan cantik mengusap pipi gembul si manis.

GAVRILL ARKANA ALEXANDER, Orang terdekatnya memanggil Kana atau Adek, teman-temannya memanggil Gavi, tapi ada juga yang memanggil Bocil dino karena Gavrill memang pencinta dino garis keras. Gavrill juga sangat suka dengan susu pisang dan biskuit milna.

"Kenapa, Ma?" pria tampan menghampiri karena mendengar keributan. Sekaligus bertanya pada sang Mama. "Anak kesayangan Mama ini, nungguin dari tadi. Lagian Kakak kenapa tidak bukakan pintu sih," kesal orang yang di panggil Mama oleh pria tadi.

"Loh Adek? Kakak tidak mendengar bel bunyi?" Sagi mendekat kearah Gavrill, lalu mengecek setiap inci tubuh anak menggemaskan itu.
"Adek lupa," cicit Gavrill pelan. "Mew... pasti anak kesayangan Mama ini lupa pencet bel," bisik Mama Sera pada anaknya.

MEW SAGITARIUS DAVIS, di panggil Mew atau Kakak, teman-tamannya memanggil Sagi.  Sagi budak cinta nya Gavrill, Gavrill number one di kehidupannya, yang lain belakangan.

Sagi terkekeh pelan. "Sayang kenapa lucu banget sih?" Sagi menggigit pipi dalamnya menahan gemas pada sang kekasih. Pacar Sagi itu memang selalu lupa memencet bel bila ingin ke rumah Sagi, entah karena bel yang yang terlalu tinggi atau memang bel rumah Sagi transparan di mata Gavrill.

"Ish! Kakak, kita ini sudah telat sekali." Gavrill menarik tangan Sagi, dan Sagi hanya bisa mengikut tangannya di tarik oleh Gavrill.
"Mama, kita berangkat dulu ya. Papay Mama." Gavrill melambai-lambaikan tangannya pada Sera. Persis seperti anak kecil.

Sera menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah Gavrill. "Hati-hati bawa mobilnya. Jangan ngebut!" Peringat Sera pada Sagi, ketika Sagi dan Gavrill sudah ada dalam mobil.

"Adek kenapa lupa pencet bel terus?" tanya Sagu, rasanya Sagi ingin tertawa, tapi dia juga kasihan dengan kekasih gemasnya. Rumah Sagi itu kedap suara, jadi tidak akan bisa mendengar suara atau teriakan dari luar.

"Adek kan hanya ingat dainosol. Kakak, nanti pulang sekolah belikan Adek dainosol kecil-kecil lagi, ya?" pinta Gavrill pada Sagi. Sagi tidak menjawab, ia menginjak pedal gas nya, menjalankan mobilnya cukup pelan. "Kakak!" teriak anak menggemaskan karena merasa tidak ada respons dari kekasihnya.

Fall For You (END) Terbit ✓Where stories live. Discover now