SagiGav ^4^ 🦕

2.3K 246 24
                                    

Ruang tamu rumah Gavrill terasa sangat mencekam bagi pria tampan yang sedang duduk berhadapan dengan Ayah Gavrill

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ruang tamu rumah Gavrill terasa sangat mencekam bagi pria tampan yang sedang duduk berhadapan dengan Ayah Gavrill. Sagi menunduk, tidak berani menatap Kavian.

"Ayah jangan gitu ih, kasian itu Mew sampai keringatan." Yumna menegur Ayah Gavrill. "Bukan salahnya Kakak lagian ini," ujar Yumna, membuat Kavian menghela napas pelan.

"Saya bolehin kamu tidur dengan anak saya, tapi hanya tidur! Awas kamu bila melakukan hal lebih," tegas Kavian kepada Sagi. "Saya gak bakal apa-apain Kana," ucap Sagi dengan kepala yang masih ia tundukan.

"Ayah seperti tidak kenal Sagi saja. Mereka ini pacaran sudah lama loh, Yah! Deket juga dari bayi," Yumna berucap dengan nada kesal.

"Siapa tau dia khilaf kan," ujar Kavian. Yumna menatap tajam Kavian. "Mending kamu langsung ke kamar Adek aja, Kak. Biar Ayah Kana Bunda yang urus," titah Yumna pada Sagi.

Sagi mengangguk menanggapi ucapan Yumna. "Mew susul Adek dulu ya Bun, Y-Yah." Sagi berucap sedikit canggung ketika menyebut 'Yah' setelahnya pria tampan itu langsung berjalan cepat ke kamar Gavrill.

"Mew kayaknya takut sama Ayah. Ayah lagian kenapa sih." Yumna memijat pelipisnya, ia benar-benar pusing dengan suaminya itu.

"Ayah percaya sama Mew. Ayah tegas gitu di depan Mew, biar dia gak berani macam-macam sama Adek. Adek itu masih kecil Bun, dia masih belum terlalu paham sama cinta-cintaan. Dia taunya kalau dia itu sayang sama Mew doang, karena mereka terbiasa sama-sama dari kecil." Kavian berucap panjang lebar, Kavian tahu Sagi sangat mencintai Gavrill, Kavian hanya khawatir Sagi akan berbuat lebih pada anaknya, walaupun kemungkinan besar Sagi tidak akan melakukan hal itu, tapi dia berjaga-jaga terlebih dahulu.

"Terserah Ayah. Mending Bunda tidur." Yumna berdiri dari duduknya, dan berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai atas.

🦕🦕

"Gemas sekali pacar Mew." Sagi dari tadi terus memandangi wajah damai kekasih menggemaskannya yang sedang tertidur.

"Pengen cepet-cepet nikahin kalau gini," lanjut Sagi lagi. Gavrill membuka sedikit matanya ketika mendengar Sagi ingin menikahinya, "Ayo nikah Kakak!" Gavrill berucap dengan semangat, ternyata anak menggemaskan itu terbangun dari tadi, tapi ia malas membuka matanya.

"Astaga sayang." Sagi berucap lirih. "Kapan Kakak?" tanya Gavrill dengan semangat, ia mendekatkan wajahnya dengan Sagi.

"Pas Adek sudah besar. Sekarang juga Adek masih sekolah. Sesudah lulus ya, sayang," ujar Sagi sambil mengelus surai hitam Gavrill. "Ishh Kakak ini." Gavrill menjauh dari Sagi, lalu duduk di sisi kasur dengan tangan yang ia lipat di depan dada.

"Memangnya nikah itu apa? Adek sudah paham?" tanya Sagi lembut. "Nikah itu kita nanti menua bersama terus punya baby kecil-kecil yang banyak. Lagian Adek ini sudah besar, Adek paham menikah Kakak!" jawab Gavrill masih dengan nada kesal dan Sagi malah terkekeh mendengar jawaban Gavrill.

Fall For You (END) Terbit ✓Where stories live. Discover now