Not Presumed

By UchigaTaehyung05

296K 23.5K 2.2K

Sasuhina (Sasuke dan Hinata) Canon Rate T semi M Satu bulan setelah Hinata kembali dari misi solonya, dia dik... More

Prolog
1#
2#
3#
4#
5#
7#
#8
#9
#10
#11
#12
#13
#14
15#
16#
17#
18#
19#
20#
21#
22#
23#
24#

6#

11.1K 936 51
By UchigaTaehyung05

BRAAKK

Pintu berwarna coklat tua itu terbuka dengan tidak elitnya. Pelakunya adalah Senju Tsunade, mantan Hokage wanita sekaligus ninja medis terbaik sampai saat ini. Dua orang yang berada di dalam ruangan itu pun mengalihkan pandangan mereka ke sosok tersebut. Mereka tampak terkejut karena kehadiran tiba-tiba Tsunade. Apalagi dia datang dengan nafas memburu yang entah karena merasa kelelahan atau menahan marah.

"Ada apa, Tsunade-sama?" Tanya Hatake Kakashi, sang Hokage keenam yang menjabat saat ini.

Tsunade menatap tajam Kakashi. Rautnya sungguh mengintimidasi. Kakashi pun meneguk ludahnya susah payah. Kali ini apa salahnya? Kenapa mantan pemimpinnya itu menatapnya seakan ingin membunuhnya?  

BRAAKK

Lagi-lagi suara gebrakan seperti tadi terdengar di ruangan ini. Tapi kali ini bukan pintu yang menjadi korbannya, melainkan meja kerja Kakashi. Beruntung tidak sampai hancur. Hanya retak di beberapa bagiannya saja.

"Kejadian tadi...jelaskan padaku!" Ucap Tsunade dengan nada penuh penekanan.

"T-tenanglah dulu, Tsunade-sama." Kakashi tersenyum kaku di balik maskernya. Ternyata itu permasalahannya, tapi kenapa Tsunade bisa sampai semarah ini?

"Bocah Uchiha itu bilang jika mereka hanya mengincarnya. Tapi nyatanya mereka juga menyerang desa, bahkan hampir melukai Hinata." Tsunade sama sekali tidak mengindahkan perkataan Kakashi. Kini yang dirinya butuhkan hanyalah penjelasan. Ia ingin tahu apa tujuan musuh menyerang desa.

"Maaf, Tsunade-sama. Kami juga sedang membahas masalah itu tadi." Ucap seseorang yang keberadaannya Tsunade abaikan tadi. Tsunade pun melirik pria berambut nanas itu. Dia adalah Nara Shikamaru, putra semata wayang Nara Shikaku yang menjadi korban tewas di perperangan sebelumnya. Kehadirannya disini adalah sebagai pengganti Shikaku, selaku penasihat saat dirinya menjabat dulu.

"Hmm...bagaimana keadaan Hinata, Tsunade-sama?" Tanya Shikamaru yang berusaha mengalihkan topik.

"Dia baik-baik saja. Hanya saja masih belum sadar dari pingsannya." Jawab Tsunade yang dibalas anggukan kepala Kakashi dan helaan nafas lega Shikamaru.

"Tapi aku merasa heran kenapa Hinata bisa pingsan." Gumam Shikamaru yang membuat tubuh Tsunade menegang sempurna.

"Dia hanya kelelahan biasa. Mungkin karena berlatih terlalu keras." Beruntung otak Tsunade terlalu cerdas. Ia jadi bisa mencari alasan yang logis dengan mudahnya. Tidak mungkin dirinya memberikan alasan yang sebenarnya. Bisa-bisa dua pria di depannya ini akan mengintrogasi Hinata dan membuatnya tertekan. Hal tersebut sama sekali tidak baik untuk janin di dalam kandungan Hinata. 

"Ah...mari lanjutkan pembahasan kalian tadi." Kini giliran Tsunade yang mengalihkan topik. Shikamaru dan Kakashi pun mengangguk setuju.

"Aku yakin analisis Sasuke tidak pernah salah." Ucap Kakashi sembari memangku dagunya di kedua tangannya. Sebagai mantan guru Sasuke, dirinya tahu betul seperti apa muridnya itu. Dia jenius dan teliti. Kemampuan berpikirnya bahkan hampir menyamai orang-orang Nara. Sangat mustahil jika laporan yang Sasuke berikan sampai melenceng seperti ini.

Shikamaru mengangguk pelan. Yang dikatakan Kakashi memang benar. Dirinya yang bahkan tidak terlalu dekat dengan Sasuke mengakui hal itu. Dia adalah si jenius di Akademi. Nilai rapornya bahkan selalu sempurna di setiap mata pelajaran. Kecerdasan otaknya tak perlu diragukan lagi.

"Rokudaime-sama benar. Dari laporan yang Sasuke berikan sangat jelas yang mereka incar adalah Uchiha." Ucapan Shikamaru membuat Tsunade kembali menerawang isi laporan Sasuke. 

"Kau benar. Dia bilang jika musuh selalu menyerangnya sambil berkata 'Uchiha harus mati'." Pernyataan itu merupakan bukti kuat jika musuh benar-benar mengincar Sasuke yang merupakan Uchiha satu-satunya. Tsunade pun mengangguk-anggukan kepalanya. Namun tak lama kemudian terdengar suara jentikan jari dari Shikamaru.

"Itu dia! Saat penyerangan tadi, salah satu dari mereka ada juga yang mengatakan kalimat seperti itu tapi anehnya sembari menunjuk Hinata." Perkataan Shikamaru itu sukses membuat kedua bola mata madu Tsunade terbelalak lebar. Satu fakta yang baru diketahuinya. Ia pun kembali menatap Shikamaru.

"Apa maksudnya?!" Tanya Tsunade yang menuntut penjelasan. Kakashi dan Shikamaru pun saling melemparkan pandangan. Mereka merasa aneh akan perubahan raut Tsunade.

Shikamaru berdehem pelan. Raut wajahnya kini kembali normal. Ia tidak ingin terlalu memperlihatkan kecurigaannya pada mantan Hokagenya ini.

"Tadi saat semua musuh berhasil kami lumpuhkan, salah satu dari mereka yang masih sadar mengarahkan tangannya ke arah Hinata seakan ingin meraihnya. Dia juga mengatakan kalimat--"

"Uchiha...harus mati." Lanjut Tsunade dengan pandangan yang menerawang entah kemana. Hal tersebut pun semakin menambah kecurigaan Kakashi dan Shikamaru.

Tsunade kini tengah bergelut dengan pikirannya. Mereka mengatakan kalimat tersebut sambil menunjuk Hinata? Memangnya apa hubungan Hinata dengan mereka. Tidak, lebih tepatnya apa hubungan Hinata dengan tujuan mereka yang sebenarnya mengincar Uchiha.

Lama Tsunade bertarung dengan pikirannya sendiri. Sampai sebuah opini yang paling mungkin sebagai jawaban atas pertanyaannya itu muncul tiba-tiba di otaknya. Tsunade pun meneguk ludahnya kasar. Mungkinkah yang mereka tunjuk itu bukan Hinata, melainkan perutnya yang berisi...Tidak! Tidak mungkin! Bagaimana bisa bayi itu merupakan Uchiha? Lagian kapan Hinata dan Sasuke pernah dekat? Setahunya dua ninja berbeda gender itu tak pernah terlihat berinteraksi bersama. Tsunade pun memejamkan kedua matanya. Ia berusaha untuk menenangkan pikirannya. Dirinya tidak boleh asal menebak. Hal tersebut hanya akan menimbulkan kesalah pahaman.

"A-ano...i-itu e-empat b-bulan yang lalu a-aku berada di desa Ishi untuk menjalankan misi. M-maaf a-aku tidak b-bisa m-mengatakan siapa A-ayah dari b-bayi ini, Tsunade-sama." Mata Tsunade kembali terbuka saat mengingat perkataan Hinata tadi pagi. Saat memeriksa kan kandungan Hinata, dirinya sempat bertanya dimana keberadaan kunoichi itu sebelum mengandung. Desa Ishi. Itulah kuncinya.

"Kakashi, bukankah Sasuke pernah memberikan laporan empat bulan yang lalu?" Tanya Tsunade tiba-tiba yang membuat satu alis Kakashi terangkat. Kenapa Godaime Hokage malah menanyakan hal itu? Kakashi pun memejamkan matanya singkat kemudian mengangguk pelan. Kecurigaan nya harus Ia kesampingkan dulu. Lebih baik dirinya mengikuti arus yang Tsunade buat.

"Dimana?" Tanya Tsunade lagi. Sebenarnya Ia tahu jawabannya hanya saja ingin memastikan kembali.

"Di hutan dekat desa Ishi." Deg! Jantung Tsunade seakan berhenti berdetak. Ia tidak bisa mengelak apapun sekarang. Dari semua fakta yang ada, sudah jelas jika pemikirannya itu bukanlah sekedar opini. Tapi merupakan kenyataan.

"Salah satu dari mereka ada juga yang mengatakan kalimat itu sembari menunjuk Hinata."

"Aku tidak bisa kembali ke desa Konoha. Mereka selalu menyerangku sembari mengatakan 'Uchiha harus mati'. Sepertinya mereka mengincar diriku yang seorang Uchiha."

"A-ano...i-itu e-empat b-bulan yang lalu a-aku berada di desa Ishi untuk menjalankan misi. M-maaf a-aku tidak b-bisa m-mengatakan siapa A-ayah dari b-bayi ini, Tsunade-sama."

Tiga pernyataan itu telah menjadi bukti kuat jika janin dalam kandungan Hinata merupakan seorang Uchiha. Dan fakta jika Uchiha yang tersisa saat ini hanyalah Sasuke juga menjadi bukti kuat jika ayah dari bayi Hinata merupakan milik Sasuke. Tsunade pun tertawa dalam hati. Takdir sungguh lucu. Dua orang yang sebelumnya tidak pernah dekat kini malah terikat karena memiliki seorang bayi. Apa Sasuke tahu jika dia bukan lagi Uchiha satu-satunya di muka bumi ini?

"Ada apa Tsunade-sama?" Tanya Kakashi yang membuat lamunan Tsunade pecah. Tsunade pun menatap Kakashi lalu menggeleng pelan. Dirinya harus bersikap normal agar dua pria di depannya ini tidak menaruh curiga padanya.

"Tidak apa-apa. Aku hanya teringat jika ada urusan penting di rumah sakit, kalau begitu aku permisi." Pamit Tsunade lalu keluar dari ruangan ini. Kakashi dan Shikamaru pun saling berpandangan.

"Shikamaru, kau tahukan apa yang harus dilakukan?" Ucap Kakashi sembari merilekskan tubuhnya yang terasa pegal. Shikamaru pun mendengus malas sembari menggumamkan kata 'merepotkan'.

"Baiklah tapi..." Perkataan Shikamaru terjeda. Ia memejamkan kedua mata malasnya sejenak. Otak jeniusnya kini sedang berpikir keras.

"Rokudaime-sama, tolong perintahkan Sasuke untuk kembali ke desa secepatnya." Ucap Shikamaru dengan senyuman miringnya. Kakashi pun tertegun mendengar permintaannya. Tapi melihat raut wajah Shikamaru yang seperti itu, dirinya yakin jika dia memiliki sebuah rencana bagus.

***

BRAAKK

Mungkin menggebrak pintu merupakan hobi Tsunade saat sedang kalut. Shizune yang telah terbiasa hanya bisa harap maklum dengan kebiasaan buruk mantan Hokage itu. Tapi tidak dengan seorang lagi yang menampilkan raut terkejutnya saat mendengar suara gebrakan tadi.

Tsunade menghampiri tubuh mungil seorang kunoichi yang masih terbaring di tempat tidur itu. Kemudian pandangannya teralihkan pada seorang gadis bermata sama dengan orang yang terbaring. Tsunade pun melirik Shizune yang berada disampingnya. Seolah bertanya 'apa Hyuuga ini tahu tentang kondisi Hinata yang sebenarnya?'. Shizune yang mengerti arti tatapan itu hanya menggeleng pelan dengan raut wajahnya yang seakan berkata 'rahasia ini aman, Tsunade-sama'. Tsunade pun merasa lega mengetahuinya.

"Shizune, ikuti aku." Ucap Tsunade yang langsung dibalas anggukan kepala dari Shizune. Sebelum pergi Shizune berpamitan kepada seorang Hyuuga yang merupakan adik Hinata.

"Hanabi-chan, aku tinggal sebentar, ya. Tolong jaga Kakakmu!" Hanabi pun mengangguk patuh. Tanpa diminta pun dirinya akan menjaga kakaknya dengan baik.

To be continued
Maaf, ya, lama updatenya minna-san🙏 Wattpad author waktu itu ada masalah. Jadi, susah bagi author yang gaptek ini untuk ngatasi masalah yg ada. Insha Allah bakal aku kebutin buat cerita ini. Mohon dukungannya, ya😄😁

Continue Reading

You'll Also Like

985K 9.8K 19
Sebelum membaca, alangkah baiknya kalian untuk follow akun wp gw ya. WARNING!!!🔞 YANG GAK SUKA CERITA BOYPUSSY SILAHKAN TINGGALKAN LAPAK INI! CAST N...
156K 21.1K 29
start : 11/02/24 end : 05/05/24 plagiat menjauh cok! hanya halu gak usah bawa ke dunia nyata! CERITA KE 26.
902K 75.3K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
135K 22K 41
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...