Welcome Back, Tunanganku! (EN...

By Yayaaaaa__5

2.7M 167K 4.4K

[Konfliknya rada berat. Setiap part pendek, agar tidak jenuh mendadak.] CERITA INI BELUM DIREVISI! *** Rivan... More

Prolog
1. Pertemuan
2. Hanya Orang Asing
3. Diculik
4. Diculik (2)
5. Sekolah Baru
6. Pengakuan
7. Godaan
8. Cemburu
9. Kembalinya Melody
10. Murkanya Airin
11. Club
12. Fitnah
13. Awal Permainan
14. Airin atau Melody?
15. Airin hilang?
16. Pelukan Hangat
17. Melody Gak Ada Di Rumah
18. Dia Kembali.
19. Kembali Trauma
20. Permintaan Maaf
21. Flashback
22. Rendy
23. Rivan kecewa
24. Oke, Bantu Aku Bertahan.
25. Bunga Lili Putih
26. Gaun Pengantin Putih
27. Kejadian Masa Lalu
28. Cemas
29. Ada Apa Dengan Sanjaya?
30. Pertengkaran (1)
31. Penyakit Mental Raka
32. Pertengkaran (2)
33. Keberadaan
34. Persembunyian
35. Sang Penyelamat
36. Raka Frustasi
37. Keinginan Untuk Sembuh
38. Bertemu
39. Elisha
40. Keraguan
41. Bertemu
42. Keadaan Yang Memusingkan
44. Mikayla Putri
45. Danau dan Realita
46. Mikayla Putri (2)
47. Kafe
48. Skandal Perselingkuhan
49. Wawancara
50. Tamparan Rivan
51. Penghianatan
52. Apartemen
53. Kecurigaan Sanjaya
54. Revin Allard Alger
55. Restoran
56. Fakta (1)
57. Fakta (2)
58. Ancaman
59. Peranan Melody
60. Kesimpulan Sementara
61. Pertemuan
62. Ruang Musik
63. Perubahan Allard
64. Keberadaan Mysha
65. Makna Jalang Bagi Airin
66. Bertemu Melody
67. Kehamilan Yang Diketahui
68. Bertahan Untuk Melepaskan
69. Lokasi Terakhir Atau Sementara?
70. Bertemu Mysha
71. Rencana
72. Revin atau Rivan?
73. Putus
74. Rivan Mencari Kebenaran
75. Terkejutnya Rivan
76. Sorot Dendam dan Senang
77. Terperangkap
78. Dua Putri Yang Diculik
79. Kabur
80. Lokasi Yang Salah
81. Kalimat Elisha Pembuka Hati
82. Keguguran
83. Keadaan Yang Semakin Buruk?
84. Permintaan Airin
85. Full Time With Rivan
86. Rivan Perlu Dokter!
87. Pantai
88. Ada Apa Ini?
89. Isi Hati Airin
90. Hukuman
91. Bar Gay
92. Toserba
93. Good Bye, Van! (End)
Epilog
Extra Part
Cerita Elisha

43. Kekecewaan Audy

20.7K 1.3K 11
By Yayaaaaa__5

Airin mencoba tersenyum sewajarnya saat Audy bercerita tentang putusnya ia dengan Rendy satu hari yang lalu. Airin kira, Rendy akan memutuskan hubungan dengan Audy tepat saat kejadian waktu itu terjadi.

Tapi ternyata tidak, ia baru memutuskan kemarin. Sahabat-sahabatnya tidak tau kalau Rendy hanya memanfaatkan Audy. Airin menghela nafas gusar, merasa bersalah dengan gadis yang sekarang matanya sudah berkaca-kaca.

Tapi ada baiknya gadis itu tidak mengetahui apa yang terjadi. Karena Airin tidak ingin Audy merasa bersalah. Airin tidak marah walaupun Audy membeberkan informasi kepada Rendy karena Audy tidak tau tentang apa akibat dari perkataannya.

Juga... tak banyak yang Audy katakan karena ia bukan orang yang mudah membeberkan kehidupan orang lain hanya saja Rendy cukup pintar untuk memanipulasi Audy.

Audy menatap Airin dengan tatapan yang tidak dapat diartikan. "Keknya Rendy suka sama Lo, Rin." ujarnya dengan senyum kecut membuat Airin terhenyak beberapa detik.

Airin hanya mencoba tersenyum. "Ngaco!"

Audy menggeleng, "Dia sering nanyain Lo."

Itu karena perintah Raka, Dy.

"Ah, masa.." ujar Airin masih terkekeh canggung. "Lagipula gue punya Rivan." sambung Airin.

Audy kembali menggeleng. "Kalau satu dua kali gue masih mencoba maklum, tapi setiap ketemuan pasti pembahasannya Airin mulu."

"Mungkin mau mengenal sahabat-sahabat kita." bantah Airin cepat.

Audy tersenyum miring. "Lo sama Rendy saling kenal, 'kan?"

Entah perasaan Airin saja atau memang atmosfer sekitar mereka tiba-tiba mencekam membuat lidah Airin begitu kelu untuk melakukan pembelaan. Oliv, Chelsea, dan Adel juga tampak merasakan kecanggungan yang ada.

Adel berdehem. "Eh, kalian tau gak kalau gue kemaren menang giveaway."

Audy hanya diam menanggapi, sosok yang biasanya dewasa tampak begitu dingin hari ini. Oliv tersenyum kecil kepada Adel karena tidak ada yang menanggapi ujaran Adel lalu Adel memberi kode agar mereka berbicara santai.

"Gimana kalau pulang sekolah kita ke Mall?" tanya Adel diiyakan oleh Oliv.

"Kuy, lah. Lama banget gak girls time." sahut Chelsea.

Audy berdecak lalu menatap Airin dengan serius. "Gue tanya sekali lagi, Lo kenal sama Rendy?"

Airin meneguk salivanya, tangannya gemetaran dan kepalanya mendadak pening. "I-ya, k-kan pacar Lo."

"Gue gak pernah mengenalkan Rendy ke Lo, Rin." Audy berdecih.

Ingatan akan Rendy dan Raka membuat Airin kembali merasakan tubuhnya gemetaran. Keringat dingin telah membasahi pelipisnya. Tangannya juga basah karena keringat dingin.

Melihat respon Airin yang lambat, Audy hanya tertawa renyah dan langsung berdiri untuk segera keluar dari kelas. Belum sempat melangkah, ia mendengar suatu pengakuan dari Aiein.

"Gue kenal." Audy membalikkan badannya dan menatap Airin yang juga tengah menatapnya. "Gue kenal... dia Rendy."

"Gue kenal sama dia pas masih umur 8 tahun. Dia sahabat Raka." pengakuan Airin membuat Audy membulatkan matanya begitu juga Oliv, Chelsea, dan Adel.

"Maksud——"

Airin menatap kosong depannya, kakinya bahkan lemas karena mengingat kejadian itu. "Rendy... dia cuma mamfaatin Lo buat menggali informasi tentang gue. Rendy... dia orang gak baik." sambung Airin dengan suara bergetar.

Gadis itu bahkan tidak merasa kalau matanya telah berkaca-kaca dan siap untuk mengeluarkan cairan bening. Matanya memanas dan merah.

"Rin, Lo?"

"Pas gue dirumah Raka, Rendy ada di sana."

Pening dikepala Airin makin sakit ditambah tubuhnya yang semakin lemas. Tubuhnya bergetar hebat, ia ambruk dan tak sadarkan diri.

***

Rivan merasa akhir-akhir ini terlalu banyak masalah yang menimpa dirinya. Tidak ada satu haripun dimana ia bisa tenang tanpa berpikir banyak hal. Pertama, ia memikirkan Airin. Gadis itu dengan mudahnya tidak membawa Raka ke jalur hukum.

Bahkan Airin tidak menceritakan apa yang terjadi selama empat hari disana. Rivan makin frustasi, ia tidak bisa menebak-nebak. Ia merasa gagal, gagal menjadi cowok untuk Airin.

Hubungan ayah dan anak antara Sanjaya dan Airin pun tidak berjalan dengan baik. Ada saja masalah yang membuat hubungan keduanya semakin renggang. Airin juga aneh semenjak di rumah sakit.

Rivan jadi mengingat isi diary yang sempat ia baca secara acak. Rivan jadi berpikir untuk mengambilnya diam-diam dan membacanya secara keseluruhan. Dilihat dari bagaimana tertutupnya Airin, Rivan yakin bahwa hanya notebook itulah kunci dari semua pertanyaannya.

Rivan sangat menduga kalau Airin masih memiliki rahasia yang besar. Gadis seperti Airin harusnya memberi sedikit bebannya pada Rivan. Rivan merasa tidak ada gunanya sebagai tunangan.

Jika kalian bertanya, apakah Rivan menyukai Airin?

Sepertinya, ya. Rivan juga tidak mengerti dengan perasaannya. Yang Rivan tau, ia harus menyayangi tunangannya itu. Pertanyaan yang selalu ada dibenak Rivan adalah apakah ia hanya menyayangi Airin karena Airin tunangannya?

Kalau iya, berarti Rivan tidak pernah mencintai Airin dengan tulus.

Adakah yang mau menjabarkan isi hati Rivan yang sebenarnya?

Pemuda itu merasa bimbang sekarang.

Continue Reading

You'll Also Like

5.1M 215K 52
On Going ❗ Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
85.3K 14.2K 49
Nama lengkapnya adalah Ananda Melvin Pramayoga, biasanya aku memanggilnya Melvin dan dia adalah sahabatku. Menurut orang lain, Melvin itu lucu dan m...
55.3K 4.4K 48
[ALANGKAH LEBIH BAIKNYA FOLLOW DULU BARU MEMBACA!! ] ROMANCE - Teen Fiction 17 + (Masih natural bukan brutal) Ini tentang rahasia cinta seorang dud...
176K 28.9K 60
Ale! Gadis barbar yang selalu mengejar-ngejar cinta seorang Raka Allandra. gadis yang selalu merecoki hari-hari sang pujaan hatinya dan berharap suat...