Love Syndrome

Av iciarik

4.3K 1.5K 144

UNTUK DI BACA BUKAN DI TULIS ULANG! Beberapa chapter di privat, follow untuk membaca seluruh chapter 🀍 Sudah... Mer

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44

13

99 44 3
Av iciarik


Selamat membaca kisah ini 🤍

Budayakan vote sebelum membaca ya sayangku 🤍

Maaf untuk typo dan lainnya ♥️

(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)
(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)

(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)

Seorang anak laki-laki berusia 13 tahun, masuk ke dalam ruangan yang gelap. Hanya cahaya bulan yang masuk dari celah-celah jendela yang menerangi ruangan itu.

Anak laki-laki itu adalah Ergha Allvares. Dia masuk ke dalam kamar Megha--kakaknya dengan membawa segelas susu. Pandangannya tertuju pada sosok perempuan yang ada di hadapannya. Gelas yang ada ditangan Ergha jatuh dan pecah. Tangannya gemetar, matanya tidak bisa berkedip melihat pemandangan mengerikan di hadapannya.

Pemandangan dimana Megha telah menggantung dirinya. Ergha berusaha untuk berteriak, tapi lidahnya kelu. Dia hanya bisa menangis melihat tubuh kakaknya yang sudah kaku.

"Kak Megha!"

Ergha bangun dengan keringat yang mengucur deras dari dahinya. Lagi-lagi mimpi itu datang. Ergha mengusap wajahnya, sudah hampir 5 tahun, tapi Ergha tetap tidak bisa melupakan kejadian itu.

"Gue enggak boleh jatuh cinta, gue enggak mau berakhir kayak kak Megha."Ergha menyibak selimutnya, turun dari kasur menuju kamar mandi karena hari telah pagi dan cahaya matahari sudah masuk ke dalam kamarnya melalui celah-celah jendela.

Ergha keluar dari kamar mandi setelah 10 menit lamanya membersihkan diri. Berjalan menuju lemari pakaian lalu segera memakai seragam sekolahnya, sepatu dan selanjutnya merapikan rambut.

Setelah merasa siap, Ergha mengambil tas selempangnya dan ponselnya. Namun matanya mendadak beralih pada layar hpnya yang menunjukkan notifikasi chat dari Ersya.

Jari-jarinya tanpa ijin malah bergerak untuk membuka chat dari Ersya.

Sya.

Good morning calon pacar 06.30.

Jangan lupa makan ya 06.31

Aku masih belum nyerah yaa 06.32

Aku akan tetap memperjuangkan cinta ku, karena cinta butuh perjuangan 06.33

Aku akan caritau alasan kamu nolak aku 06.35

I love you Ergha💜💜💜💜💜💜 06.35

Muach muachh 💋💋 06.36

Ergha memijat pelipisnya, bingung memikirkan cara untuk membuat Ersya membencinya. Padahal Ergha sengaja bersikap kasar padanya agar Ersya membencinya tapi? Ersya masih saja menyukainya, sebenarnya hati Ersya terbuat dari apa sih?

Ergha keluar dari kamarnya menuju lantai bawah, senyumannya tercetak melihat Melody sedang menyuapi Mamanya makan. Melody memang sangat spesial di hidup Ergha, tapi Ergha tidak mencintainya. Melody sudah ia anggap sebagai saudaranya.

"Pagi Gha," sapa Melody.

"Pagi,"jawabnya tersenyum tipis sambil duduk di meja makan, dan mengambil sepotong sandwich yang sudah tersedia di meja makan.

"Aku dengar-dengar kamu nyari suster baru buat Mama kamu, ya?" Tanya Melody.

"Iya." Ergha mencium punggung tangan Safira, dan di balas senyuman hangat oleh Safira. Ahh, Ergha ingin sekali melihat senyuman itu setiap hari.

"Udah ketemu?"

"Udah."

Melody ber'oh ' ria.

"Mel?"

"Apa?

"Lo, mau jadi pacar gue."

"HAAHH?!"

・۝・✩☯•☯✿✩・۝・✩☯•☯✿✩・۝・✩☯•☯✿✩

Melody berjalan menuju kelasnya dengan perasaan yang kesal. Mengenai perkataan Ergha tadi pagi tentu saja Melody menolaknya. Melody tahu betul jika Ergha tidak mungkin mencintainya. Ergha mengatakan hal itu untuk membuat Ersya sakit hati dan menjauhinya, dan Melody menolak mentah-mentah rencana Ergha.

"Pagi pagi udah kusut aja." Keano tiba-tiba  saja sudah berjalan di sampingnya, sambil menyenggol lengannya dengan pelan.

"Aku cuma lagi kesal aja."

"Kenapa? Gara-gara enggak gue chat, ya?" Tanya Keano dengan percaya diri, dan alis yang di naik turunkan.

"Dihh, percaya diri banget,"cibir Melody.

"Ngaku aja kali, Mel. Gue tau kok gue itu ngangenin."Keano menggoda Melody lagi.

"Ihh, apaan si!" Melody mempercepat langkahnya agar Keano tidak melihat pipinya yang sudah memerah bak kepiting rebus.

"Ihh, pipinya merah,"goda Keano lagi.

Cup~~~~

Melody mematung di tempat saat merasakan benda kenyal mendarat di pipinya.

KEANO MENCIUM PIPINYA?!

"Udah lama gue gemes sama pipi lo,"bisik Keano lalu berlari menjauh dari Melody, karena dia tau sebentar lagi Melody akan mengamuk.

1

2

3

"KEANO! AWAS KAMU, YA!"Melody mengejar Keano yang lari darinya, dan terjadilah aksi kejar kejaran antara Keano dan Melody.

Sementara di lain tempat seorang gadis bersembunyi di balik tembok menyaksikan kejadian tadi dengan mata dan kepalanya sendiri. Tangannya terkepal dan matanya menyorotkan kemarahan.

"Semua ini gara-gara Ersya,"ucapnya lalu pergi begitu saja.

Kring......

Bel berbunyi, semua siswa berlari berhamburan menuju lapangan untuk berbaris dan melakukan upacara bendera mengingat ini adalah hari senin. Jika siswa lain sedang mengeluh karena harus mengikuti upacara, maka berbeda dengan Ersya yang tampak bersantai di taman belakang sekolah.

Tempat persembunyiannya jika ingin bolos dan tidak ikut upacara.

Seperti biasa Ersya duduk di bawah pohon besar, menikmati angin sepoi-sepoi sambil menunggu sampai upacara selesai.

"Lo lagi."

Ersya tersentak kaget melihat kedatangan calon pacarnya.  Ergha datang ke tempat persembunyiannya pada saat upacara di mulai? Waww, ini sebuah momen yang langka.

Ersya berdiri, menahan kepergian Ergha. Enak saja mau pergi, Ergha pikkir Ersya akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini apa.

"Duduk aja kali, aku enggak gigit kok."Ersya memaksa Ergha untuk duduk di hamparan rumput hijau, lalu Ersya duduk di sebelahnya.

"Tumben bolos, pasti ada masalah ya?"

"Lagi males, apalagi ketemu lo."

Ersya berdecih."Kamu kalau sekalinya dingin pasti irit ngomong, tapi sekarang udah mulai banyak omong, ya?"

"Mulut gue, ngapain lo yang ngatur?"Ergha berkata dengan nada sinis.

"Kalau enggak mau di atur, dicium mau?"goda Ersya menyenggol lengan Ergha.

"Gila."

"Gha, kamu tau nggak? Kenapa aku sukanya sama kamu, meskipun ada banyak yang lebih dari kamu?"

"Nggak."

Ersya menatap Ergha, begitupun sebaliknya."Kamu itu beda Gha. Sejak kenal kamu hati aku ngerasa nyaman, meskipun dulu kamu kasar banget sama aku, dan mata kamu cantik banget, aku suka."

"Oh."

"Kok oh doang sih?!" Ersya mulai kesal.

"Terus?" Ergha menaikan sebelah alisnya.

"Kamu mah enggak asik banget jadi cowok!

"Berisik!" Entah kenapa Ergha merasa sedikit tersinggung dengan perkataan Ersya. Padahal Ergha bukan tipe orang yang peduli dengan apa yang orang katakan.

"Ciee marah, lucu ihh." Ersya menoel-noel pipi Ergha.

"Gila!" Ergha menjauhkan wajahnya dari jangkauan tangan Ersya yang nakal.

"Iya, tergila-gila sama kamu."

"Terserah." Ergha pasrah saja.

Memang sial sekali nasibnya hari ini, berniat kabur dari upacara malah ketemu sama Ersya yang sudah setengah waras ini. Jika begini lebih baik Ergha berdiri panas-panasan di lapangan, daripada harus disini berduaan dengan Ersya.

"Yahh, cepet banget sih selesainya,"keluh Ersya saat mendengar suara kepala sekolah yang membubarkan barisan, padahal Ersya 'kan sudah nyaman disini.

"Untung." Ergha berniat berdiri namun tangannya di tarik dengan keras oleh Ersya, membuat Ergha yang tidak siap harus jatuh ke pelukan Ersya.

"Aku sayang kamu,"bisik Ersya tepat di telinga Ergha.

"Gila ya, lo!" Sentak Ergha melepaskan pelukan Ersya.

Ersya kembali menarik Ergha mendekat dengannya, sumpah kali ini Ersya sangat nekad. Ergha menatap wajah Ersya yang sangat dekat dengannya dan.....

Cup...

Ergha melebarkan bola matanya ketika Ersya tiba-tiba mencium pipinya tanpa izin. Kemudian langsung kabur begitu saja meninggalkan Ergha.

"Dia berani nyium gue?!" Tanya Ergha tidak percaya sambil mengusap pipinya yang sialnya malah memerah.

Sialan!

・۝・✩☯•☯✿✩・۝・✩☯•☯✿✩・۝・✩☯•☯✿✩

Sepanjang pelajaran Ersya senyam-senyum seperti orang gila membuat Zeta yang duduk di sampingnya jadi takut sendiri. Takut teman sebangkunya ini kerasukan setan, walaupun daridulu sudah kerasukan setan cinta sih.

"Apaan sih, senyum-senyum, kayak orang gila tau,"cibir Zeta kesal.

"Senyum itu ibadah,"jawab Ersya masih saja tersenyum.

"Tau ahh, lama-lama gila gue duduk sama lo,"keluh Zeta memilih memperhatikan papan tulis saja daripada Ersya.

Sementara di belakang mereka Zoya sedang tersenyum menatap ke layar ponselnya yang menunjukkan notifikasi chat dari Rangga.

Rangga

Pulang sekolah gue jemput 10.00

Iya Rangga10.00

Oke 10.01

❤❤ 10.01

Kring!!!

Zoya memasukkan hpnya ke dalam sakunya mendengar bel tanda istirahat berbunyi. Setelah pak guru mengakhiri pelajarannya dan keluar dari kelas, Ersya bersama Zeta dan Zoya berjalan menuju kantin untuk mengisi perutnya.

Setelah mendapatkan makanan yang di pesan mereka bertiga duduk di meja yang sudah di tempati oleh Keano dan kawan kawan.

"Ehh, ada neng Ersya cantik,"goda Artha mengedipkan matanya. Emang minta di bacok tuh matanya si Artha.

Ganteng sih ganteng, tapi sifatnya Artha yang kadang membuat banyak cewek berpikir 2 kali untuk mendekatinya.

"Ehh, Zeta sayang,"sapa Argha saat Zeta duduk di sebelahnya.

Ersya menyantap baksonya dengan lahap kebetulan sekali perutnya sedang lapar sekali. Keano yang sedari tadi memperhatikan Ersya saja tersenyum melihat Ersya yang begitu lahap memakan baksonya.

"Ersya." Panggilan Ergha bukan hanya membuat Ersya saja yang menoleh, melainkan semua yang ada di kantin pun ikut menoleh..eaaa lebayy

"Apa sayang?"jawab Ersya tanpa memperdulikan seluruh penghuni kantin yang menatapnya.

"Gue mau ngomong."

"Yaudah, ngomong aja."

"Berdua!" Ergha menarik tangan Ersya tanpa izin, membawanya keluar dari kantin menuju tempat yang sepi.

"Mau ngomong apa sih Gha, lo mau nembak gue, ya?!" Tebak Ersya mengada-ada.

"Iya, biar lo mati aja sekalian,"jawab Ergha sinis.

"Ih, aku enggak suka di tembak di tempat yang sepi. Aku maunya kamu nembak aku di lapangan sekolah, biar semua orang tahu."

"Lo gila, ya! Ngapain lo nyium gue?!" Sentak Ergha dengan nada tinggi.

"Karena, aku sayang kamu,"jawab Ersya santai.

"Gila."

"Cinta yang waras, bukanlah cinta yang sebenarnya, Ergha." Ersya menepuk pundak Ergha, kemudian meninggalkan Ergha sendirian karena baksonya masih belum habis.

"Lama-lama gue yang bisa gila!" Ergha mengacak rambutnya frustasi.

・۝・✩☯•☯✿✩・۝・✩☯•☯✿✩・۝・✩☯•☯✿✩

To be continued

Ergha sipaling gengsi


Ersya sipaling nekat

Keano sipaling nekat part 2


Melody sipaling gampang baper

Fortsett Γ₯ les

You'll Also Like

995K 110K 78
Hidup di tengah-tengah keluarga yang tidak menginginkan kehadirannya membuat Tafia merasa serba salah. Apalagi dia harus sekelas dengan saudara tiri...
Jefan Azlya Av Azenoo

Ungdomsfiksjon

4.1K 2.2K 60
Jefano Argantara, cowok tampan dan pintar membuatnya jadi Most Wanted di sekolahnya, yaitu SMA National High School atau SMA NHS. Meskipun pintar Jef...
4.5M 265K 62
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...
864 140 20
πŸ’œLavenderWriters Project Season 09 #Kelompok01 "Lo tahu ladang dandelion? Kira-kira seluas itulah harapan yang gue punya untuk milikin lo." - Alder...