Ages Between Us [HIATUS]

By KishaRivaAck

15.1K 1.8K 358

[Tom Hiddleston] Bagaimana rasanya ketika jatuh cinta pada seorang aktor tampan bernama Tom Hiddleston yang b... More

!!important!!
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
[13]
[14]
[15]
[16]
[17]
[18]
[19]
-attention-
[20]
[21]
[22]
[23]

[24]

677 70 54
By KishaRivaAck

!Warning!
[minim] Abusive and alcohol related content below
be a wise reader, pls;)

—♦♦♦—

Aku mengernyitkan dahi, "Erwin!" tak kusangka, orang yang ku kagumi selama beberapa hari—minggu?—belakangan ini bekerja sama dengan si bocah brengsek itu?!

"how dare you!" dengan sisi mulutku yang robek dan wajahku yang berantakan aku memasang tampang benci padanya.

"Sadira, dengar... " aku syok, aku tambah bingung ketika mendengarnya berbicara bahasa.

"Erwin, you.. " ucapku dengan nada rendah.
.


.
.
.
"Erwin, you.." ucapku dengan nada rendah.

"shh... Pelankan suaramu, dengar... Aku minta maaf, aku tak tahu kau juga akan menjadi korbannya Kate, okay? Tenang, aku akan membebaskanmu, Tom dan Kishal. Kita akan baik-baik saja, kau mengerti?" aku hanya menatapnya penuh kebingungan, ia kembali berdiri dan duduk disudut ruangan.

'ctriiikk'

Dua manusia iblis dibelakangku kini mengencangkan rantai yang dipasang pada kedua tangan dan kakiku, "enghh!" lalu mengikat mulutku dengan kain putih.

'sialan!'

"if we don't cover your mouth, you'll be loud and everyone will hear you" ucap salah satu dari mereka.

"scwew wu, hon ff a bih! (screw you, son of a bitch!)"

Mereka malah tertawa terbahak-bahak mendengarku berbicara tak jelas akibat mulut yang terikat.

"Sorry, we don't understand" mereka lanjut menertawakanku.

"mmhh!!" kemudian mereka menyiramku dengan alkohol, perih sekali rasanya. Cairan alkohol itu menyengat kearea-area luka yang disebabkan oleh siksaan-siksaan mereka. Aku berusaha untuk tidak meneteskan air mata dan menahan nafas sekuat tenaga hingga tersedak nafas sendiri.

Aku dapat melihat sekilas wajah Erwin yang penuh penyesalan.

Kenapa ia menyesal?

Aku menundukkan kepalaku, karena masih menahan perih pada luka-luka yang tersiram cairan alkohol.

'brengsek'

Mereka terus menerus menyiksaku, dari menjambak, memukul, menendang juga menampar. dasar manusia bajingan, berani sekali memperlakukan wanita seperti ini!

Kishal POV

Aku sudah berkeliling lebih dari dua jam, namun masih belum membuahkan hasil.

"have you found what you're looking for, missy?" aku menoleh kebelakang, oh, ternyata Sebastian. Aku membalas hanya dengan gelengan kepala.

"i see, you need help?" tawarnya.

"not quite sure, but.... Yes, i do need help, Seb" ucapku, menatap matanya....indah sekali, kemudian ia menggenggam kedua tanganku.

"i will do my best, this looks so important to you, huh?" dengan senyuman manisnya, aku bisa mati kalau begini terus.

"okay,  so... " aku melepaskan genggamannya, aku hanya takut yang lain melihat dan tak nyaman dengan keberadaanku. "i am looking for my friend Sadira, i don't know where she is...she was with me at the front gate, but then she's... she's gone! and i absolutely looking for Tom too... he—"

"wait, sorry, which Tom? " potong Sebastian.

"Hiddleston.." ia membalas dengan anggukan lalu mengernyitkan dahi seperti sedang mengingat-ingat sesuatu.

"i saw him earlier with his sister... but i don't know where he went" ucap Seb.

"ah, tsk... if there's any way to get to them fast"

"yeah, i wonder how... " kemudian Sebby memasang postur layaknya orang sedang berpikir. "i saw their other sister, um... Emma? Is it Emma? " sambungnya, aku mengangguk.

"see? She's over there with some guys" aku mengikuti telunjuk Seb yang mengarah ke Emma yang berada disekeliling laki-laki berpakaian rapih—ya tentu saja, ini kan pesta— yang matanya juga tertuju padaku dan sebastian.

"i don't think it's a good idea, seb"

"wait, why? " alisnya terangkat satu. Belum sempat menjelaskan, seorang—yang kuyakini sebagai publicist nya—menghampiri Sebastian dan sedikit berbisik padanya, dibalas anggukan antusias.

"I'm so so sorry, Kishal. I have to go now, hope you find them soon"

"tha—"

'cup'

Kecupan kilat dari bibir Sebastian mendarat dikeningku.

Aku mematung seraya ia berlalu dari tempatku.

'MAMA INI ANAKMU DIKELILINGI PANGERAN SURGA BEGINI GIMANA MAAAK'

kemudian aku menggeleng kasar kepalaku.

"Fokus shal fokus! Cari mereka dulu, duhh, firasat gak enak banget lagi. Sadiraaaa... Angkat dong teleponnya"

Aku kembali fokus, aku menelpon Sadira lagi, dan lagi namun tak ada jawaban. Kemudian aku menatap nomor Tom, tampak meragukan namun harus dicoba.

'ringing....'

"yes!"

'0.00'
'0.01'

"Kishal?"

"Tom!! Glad you answered my call! Where you at?" ucapku, dengan nada separuh panik dan senang.

"upstairs, where are you? I told Emma to tell you i'm upstairs."

"what? Emma didn't even approach me, she saw me and Sebastian. Okay, i'm on my way there, i have something important to say"

"alright"

Kemudian telepon terputus, aku langsung mengambil langkah cepatku kearah tangga. Hampir semua orang yang ku lalui menatapku aneh, namun aku menghiraukannya.

Sampai diatas, aku menelusuri seluruh ruangan untuk mencari pria tinggi dengan surai dirty blond dan mata biru sapphire nya yang entah mengapa bisa menjadi emerald sewaktu-waktu.

Gotcha!

"Thomas!" aku langsung melangkah cepat kearahnya.

"Kishal!" Jangan beraninya membayangkan ini seperti scene Naruto vs Sasuke di historical river konoha.

Saat berhadapan, aku baru ingin berbicara tentang Sadira namun dengan cepat ia langsung memelukku dengan erat, sangat erat. Hari ini semua orang sangatlah aneh, sungguh aneh sekali rasanya aku ingin terjun dari menara Eiffel agar tak ada keanehan yang melanda hari-hariku.

"h-hey... what's wrong?"

"I know what's going on... " ia melepas pelukannya, lalu menarikku kepojok ruangan jauh dari kerumunan.

"aku tahu apa yang terjadi, kita akan berjuang bersama-sama." lanjutnya.

"hah?" aku menaikkan alis kiri, menandakan bahwa aku sangatlah bingung.

"Sarah's gone. aku tak tahu dia dimana, tapi yang jelas kita harus mencarinya dan menjauh dari ibuku dan boneka-bonekanya" bisiknya

"Sadira juga hilang! Ia hilang semenjak pertama kali kita menginjakan kaki ditempat ini. Aku rasa mereka berada ditempat yang sama? Atau mungkin....diculik?"

Tom diam, nampak mencerna kata-kata.

"Not possible, Kishal. How come? "

Aku berpikir. Banyak kejanggalan yang terlintas kedalam otakku, seperti teka-teki. Maksudku, ika mereka ingin menyingkirkanku ya mereka bisa saja membayar pemilik apartment untuk mengusirku darisana dan melarangku secara baik-baik untuk tak berhubungan dengan Tom lagi, kan?

"Sebastian dan Scarlett!"

"huh?" Tom nampak bingung, karena tiba-tiba aku menyebutkan nama mereka.

"their publicists seems weird, ketika Scarlett berbincang denganku tiba-tiba saja publicist nya datang dan membawanya pergi, begitu juga dengan Sebby, namun bedanya ketika kami semua berkumpul—"

"kami semua?" ulang Tom.

"aku, sebby, evans, RDJ, Renner, Hugh dan Debs. Ketika kami berkumpul seperti itu, tidak ada yang mengusik. Namun, ketika kami masing-masing publicists itu tak segan menyela" jeda,  "seperti mereka diatur untuk mengacaukan para selebriti atau teman kita turun tangan dan membantu" lanjutku.

"Tapi, tidak dengan Hemsworth" balas Tom. "Ia tak membawa publicist, dia bersama istrinya saja. RDJ dan Hugh juga dengan istrinya, mereka tidsk bersama para-para publicist super ketatnya." sambung Tom.

"bagaimana kau tahu?"

"aku kan dibantu Chris Hemsworth sedari tadi. Makanya aku tahu kalau Sarah hilang."

"berarti... "

"tunggu.... "

"HEMSWORTH!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"GET OFF ME, PRICK!"

"strong word there, lady"

"Sarah! What— what are you doing with us? Why are you kidnapping us?! Sarah are you alright? Anything hurt?"

"Sadira! How'd you get in here?"

"easy.... "

"....it's all because of your beloved brother and bestie, that's why you're here."

"Tom?"

"Kishal?"

To be continued.

Apani:D

Continue Reading

You'll Also Like

76.4K 3.5K 7
meskipun kau mantan kekasih ibuku Lisa😸 (GirlxFuta)🔞+++
192K 29.8K 54
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
772K 78K 54
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
64.5K 10.4K 15
Yang publik ketahui, kedua pemimpin perusahaan ini sudah menjadi musuh bebuyutan selama bertahun-tahun lamanya, bahkan sebelum orang tua mereka pensi...