Hallo guys!
Vote dan Comment jangan lupa. Author seneng banget kalo kalian suka cerita ini
.
.
.
Dor...
Peluru tersebut melesat dan mengenai kaca mobil milik Lesya, ia menyerngitkan alis sebelah kanannya, sungguh tak menyangka jika salah satu tangan kanan dari Mon'Blood berani untuk mencoba menembak Lesya.
"Yuki masuk ke markas dan lo jaga sama yang lain, jangan sampai musuh masuk!" suruh Lesya.
Yuki mengangguk dan berlari memasuki markas.
Lesya yakin jika Beno adalah tangan kanan dari Mon'Blood yang berhasil lolos dari pertarungan tersebut, ia hampir saja memasuki markas dan untuk menghancurkan.
"Bangsat lo cari masalah sama gue!" teriak Lesya yang siap menerkam musuhnya.
"Gue akan ngehancurin lo." tukas Beno dengan senyum khasnya.
"Motiv lo apa bisa-bisanya nyerang markas gue, hah?" sungut Lesya yang tak habis fikir jika Mon'Blood menyerangnya secara tiba-tiba.
"Tentunya gue akan buat perhitungan sama lo." ketus Beno yang tersenyum miring.
"Jangan banyak bacot lo!" teriak Lesya.
Beno medekati Lesya dan langsung memukulnya bringas dan tak lupa tendangan yang sangat kuat berhasil mengenai perut Lesya, dan tamparan terakhir mendarat di pipi kanan membuat tubuh Lesya tersungkur di tanah.
Lesya tersenyum menyerngitkan sebelah alisnya, sedangkan Beno tertawa, karena ia puas membuat musuhnya tersungkur di tanah.
"Cuman segini?" tantang Lesya yang menyunggingkan senyumnya.
Beno merasa tertantang, ia berjongkok dan menjunjung kera seragam Lesya dan tangan kananya mencengkram dagu Lesya dengan keras.
Sedangkan tangan kiri Lesya bergerak mengambil sesuatu dari saku roknya, bendanya sangat kecil dan tajam, ia menyayat punggung Beno dengan pisau lipatnya dengan seketika Beno melepaskan cengkramnya dan meringis kesakitan.
Awshhh...
"Sakit?" tanya Lesya yang bangkit dan menghapus noda merah di disudut bibirnya.
"Ternyata lo licik." seru Beno
"Gue akui, puas lo?" ujar Lesya dengan santai.
Beno mendekati Lesya dan memukulnya, tapi sangat disayangkan Lesya segera menepisnya dan memukul balik Beno secara bertubi-tubi.
Bugh...
Plak...
Awshhh...
Bugh...
Glubrak...
Pukulan yang membabi buta membuat Beno tumbang serta tendangan yang super kuat dari Lesya dan tamparan yang berhasil tercetak di pipi kanan Beno hingga membekas telapak tangan Lesya. Musuhnya salah besar jika menganggap Lesya akan kalah dipertarungan atau penyerangan, musuhnya selalu berfikir jika Lesya itu lemah dan dibawahnya, tapi Lesya bukan lah seperti itu ia lebih dari orang yang pikirkan.
"Jangan sekali-kali lo bikin masalah sama gue." sengit Lesya.
Brak...
Sebelum Lesya membantu sebelah bagian timur, ia menendang perut Beno sampai ia mengeluarkan darah.
"Bangsat." desis Lesya tepat di samping telinga kanan Beno
"Masukan dia ke ruangan tahanan!" suruh Lesya kepada salah satu bodyguardnya.
Lesya berlari dan segera memukuli musuhnya secara bertubi-tubi, ia tak menyangka jika musuhnya banyak yang tumbang, ia senang karena tak sia-sia jika telah mendidik anak buahnya dengan keras. Dan sekarang terbukti jika kerja keras akan terbayar.
Bugh...
Pukulan dari belakang berhasil membuat Lesya hampir saja tersungkur, ia membalikkan badannya dan tersenyum ketika musuhnya berhasil memukulnya dengan balok kayu.
Lesya menghampiri musuhnya dan menendangnya dengan keras dan memukulnya. Musuhnya tumbang membuat Lesya tertawa karena batinnya merasa puas.
"Jesika," panggil Lesya
Jesika tersenyum ketika Lesya memanggilnya.
"LESYA!" teriak Jesika.
Dor...
Belum juga Lesya membalikkan badannya ia melihat Jesika tumbang karena pelurunya mengenai perut Jesika bukan dirinya, Lesya paham kenapa Jesika berlari menghampirinya dan yah ia menyelematkan nyawa Lesya.
"Jes, bangun." seru Lesya yang menepuk-nepuk pipi Jesika.
"Arghhh... sakit Les." rintih Jesika dengan air matanya yang terus mengalir dipelupuk matanya.
"Jes, kenapa lo nyelamatin gue, hah?" tanya Lesya tak habis fikir jika Jesika akan merelakan peluru dari musuh mengenai tubuhnya.
"Jes!" pekik Axel yang bingung ketika melihat tubuh Jesika yang sudah dibanjiri darah.
"Axel bawa Jesika ke rumah sakit, please!" pintah Lesya.
Dengan cepat Axel membopong tubuh Jesika dan berlari cepat memasuki mobilnya untuk membawanya ke Rumah Sakit, sedangkan Lesya masih terduduk lemas, matanya melirik kesana dan kesini ia mencari seseorang yang menembak Jesika, ia yakin bahwa orang tersebut ingin menyelakai dirinya bukan Jesika, ia hapal betul jika orang itu memakai jaket bertudung hitam dan tak lupa fashion yang terlihat misterius. Penyerang ini imbang tidak ada yang kalah dan tidak ada yang menang bagi Lesya, karena semua musuhnya tumbang dan bahkan tangan kanannya sudah berada di ruang tahanan, tapi Jesika yang berhasil tertembak oleh salah satu dari mereka.
Lesya kembali ke markas dan berlari menghampiri ruang tahanan. ia sangat membenci Mon'Blood, suatu saat Lesya akan menyerang markas tersebut dan menghabiskannya sampai tak tersisa.
"Lepas." seru Beno
"Enak banget lo mau lepas dari sini, lo tau gak?Jesika tertembak oleh salah satu anggota lo." sengit Lesya
"Bagus!" ucap Beno yang tersenyum, setidaknya anggota inti berhasil membuat luka Jesika.
Lesya mengambil sebuah balok dan mendaratkannya ke kapala Beno sampai berbunyi klek sudah pasti kepala Beno bocor.
Crashhh...
Lesya melemparkan kapak tepat di leher Beno, kepala Beno terpisah dari tubuhnya. Amarahnya ia lampiaskan kepada Beno tangan kanan dari Mon'Blood.
Lesya meletakan kepala Beno di sebuah kotak yang besar dan menyuruhnya untuk mengirimkan ke Mon'Blood dan ia menyuruh bodyguardnya untuk membawa tubuh Beno dan untuk dijadikan makanan buaya-buaya miliknya.
Setalah selesai ia berlari dan bergegas menaiki motor, ia melajukan dengan kecepatan tinggi. Tidak ada ketakutan sekalipun di hatinya maupun di pikirannya, yang ada hanya terus memikirkan Jesika. Tak membutuhkan waktu beberapa jam, ia telah sampai di Rumah Sakit, ia membuka helmnya, kemudian Lesya berlari dan bertanya ke Suster untuk mengetahui rungan VVIP yang di tempati oleh Jesika. Langkahnya berhenti ketika berada di rungan VVIP 3, ia duduk disamping Axel yang tengah duduk di kursi tunggu.
"Les," seru Axel dengan wajah pucat pasih.
"Gimana?" tanya Lesya.
"Dokter masih berusaha buat ngeluarin pelurunya, ditunggu aja." seru Axel.
"Kalo terjadi apa-apa sama Jesika gue gak akan maafin Mon'Blood sampai kapanpun, bila perlu sekarang juga gue akan ke markasnya." sengit Lesya yang emosinya sudah di ubun-ubun.
"Jangan gegabah Les, tunggu aja. Jesika belum sadar, kalo lo kenapa-kenapa gimana? Nanti siapa yang akan ngehendel semuanya?" ujar Axel, ia mengerti Lesya yang tengah diliputi dengan balas dendam dan kebencian tapi Lesya juga harus tau keadaan sekarang seperti apa.
"Gue gak terima, Xel." seru Lesya.
"Gue ngerti Les, coba lo liat Jesika belum sadar, gue takut kalo lo kenapa-kenapa juga Les, padamin amarah lo." seru Axel yang menepuk bahu Lesya dam tersenyum.
"Gue pergi." pamit Lesya.
"Jangan bertindak yang aneh-aneh Les!" ingat Axel yang memijat pelipisnya, ia terlalu khawatir kepada Lesya dan Jesika entalah ia barusaja mengenal Jesika tapi rasa khawatirnya berhasil menguasai tubuhnya sampai-sampai ia seperti orang prustasi, tapi Axel orang yang sangat pintar menutupi ekspresi wajah, ia terlihat tenang tetapi hatinya selalu berdesir tak karuan membuatnya menggeleng-gelengkan kepalanya.
Motor yang Lesya kendarai ugal-ugalan, ia sampai di taman kota, Lesya duduk dikursi dan menenangkan pikirannya. Kebencian dan balas dendamnya masih ternanam di jiwanya yang membuat jiwanya brutal seperti psikopat yang kehausan darah.
"Persetan!"
Lesya terus berteriak karena kesal. Namun tak lama seseorang datang dan memeluknya, tidak ada penolakan disitu hanya ada balasan dari Lesya, mungkin sekarang ia butuh pelukan tersebut, Lesya memukul dada bidang orang tersebut dan memakinya habis-habisan ia lampiaskan pada orang tersebut.
"Keluarin semuanya, gue siap jadi pelampiasan lo." ujarnya, Lesya hapal betul itu suara siapa, ia memeluknya erat dan sedikit melengkungkan senyumannya.
Attention!
Nama BIAN gue rubah jadi BENO, waktu awal Tangan kanan dari Mon'blood adalah BIAN!
Alasannya karena nama tokoh BIAN udah ada di squel Lesya Story
Please jangan di skip!
Aku mau rekomendasi karya-karya aku
* Alia dan Luka
Ini cerita sad parah, kalian wajib banget baca cerita ini. Yang mau nangis langsung aja baca cerita aku yah
*A problem
Tentang persembunyian wakil ketua geng yang selama ini dicari-cari.
Dicerita ini banyak kejutan loh, yuk langsung aja baca
* Truth Od Dare
Cerita ini menunjukan sikap dari pemain utama yang pecicilan, petakilan dan gila. Semua orang geleng-geleng kepala melihat sikapnya.
Kepo? Langsung aja tambahin ke reading list kalian yah.
*Osis VS MPK
Cerita ini tentang permusuhan Osis dan MPK. Adakah dari kedua organisasi itu lebih unggul atau bisa dikatakan menang?
Bagaimana kejadiannya? Baca aja yah
*Langit
Seorang lelaki yang berstatus ketua geng yang nasib mudanya harus direlakan karena harus di nikahkan dengan seorang perempuan.
Hayo gimana hidup Langit dengan perempuan beruntung itu? Ayo guys gercep tambahin ke reading list kalian yah
KALIAN LANGSUNG AJA KEPOI AKUN AKU YAH @KUSNIMAH_KTH!!!
Dan kalian juga harus tambahin ke perpustakaan kalian cerita ARKA sama MARS AND VENUS juga authornya WONGAYU14
WAJIB YAH!
Okay guys sampai sini dulu yah!
Yang mau lanjut comment yah dan vote, ok?
See you next time!