Okayyy gua lanjutin aja lah!!!
Jangan lupa klik bintang yeh!
.
.
.
Sebuah tatapan sinis dan makian terdengar oleh pendengaran Lesya ketika melewati lobi sekolah, ia menghela nafasnya dan tersenyum, ia menyakinkan dirinya untuk kuat.
Masih berani juga dia sekolah, ga malu apa?
Kalo gue mah mending gak sekolah dulu lah
Dia ga punya malu lah orang dia berani nusuk Aldino
Ingin sekali Lesya menghampiri siswi yang tengah menggosipinya, tapi ia tahan dan lebih baik Lesya akan membuat rencana untuk membuat mereka menyesal. Ia terus melangkah menuju kelasnya, tidak ada sapa-an hangat ataupun teriakan dari temannya.
Plak...
Mata beningnya seketika melotot ketika seseorang datang menghampirinya dan lalu menamparnya dengan keras, Lesya sedikit kecewa ketika orang yang menamparnya adalah Gina, apakah Gina lupa siapakah yang membantu dia selama ini. Tidak ada balasan dari Lesya dia hanya diam tanpa mengucapkan satu kata pun.
"Les, cowok gue punya salah apa sama lo? Sampai beraninya lo nusuk Aldino!" ujar Gina dengan nada tinggi membuat pandangan siswa/i dikelasnya tertuju pada keduanya.
"Jawab! Gue ga nyangka sama lo, Aldino itu pacar gue Les, gue itu sahabat lo tapi apa? Lo malah mau bunuh pacar sahabat lo sendiri, maaf lo bukan sahabat gue lagi."
Deg
Rasanya sangat sesak saat Gina berkata seperti itu, ia menatap manik mata Gina dan tersenyum tipis. Kemudian Gina pergi dari hadapan Lesya dan disusul dengan Via. Tak ambil pusing Lesya duduk tanpa teman yang menemaninya, ia sekarang sendiri dengan lamunannya yang sibuk memikirkan seseorang yang disayangi kini telah pergi hanya karena kesalah pahaman. Tatapan yang menyiratkan tentang kesedihan terus terpancar di manik mata indah milih Lesya, seakan-akan dunia berhenti tidak ada kehidupan lagi, air matanya mulai berlinang di matanya dan tangannya berusaha untuk mengusap air matanya.
Gue harus kuat, okay tinggal 1 hari lagi!* batin Lesya
Dengan langkah pelan Lesya berjalan menuju kantin sekolah, perut yang keroncongan membuatnya berani untuk menghadapi tatapan sinis dari teman sekolahnya, Lesya mungkin harus belajar jika masalah harus dihadapi bukan dibiarkan, lebih tepatnya bukan masalah tapi kesalah pahaman dan itu semua akan terungkap dengan sendirinya dan membuat semua orang sadar bahwa kesimpulannya itu salah.
Elah tuh cewek ga ngerasa salah banget sih, heran!
Punya malu ga Mbak?
Beraninya dia mau bunuh Kak Aldino
Cewek gila tuh
Lesya hanya membalas tatapan dan sindiran pedas dengan senyuman tipisnya dan tatapan matanya yang menunjukkan kelembutan, tidak ada pembalasan kasar oleh Lesya yang menyangkut fisik, Lesya lebih suka membuat orang menyesal karena penyesalan akan berujung pada syaraf otak yang otomatis membuat orang terus berfikir tentang hal tersebut. Lesya duduk dan memasan makanannya, setelah beberapa menit pesanannya datang dengan sigap Lesya memakannya tanpa ada rasa malu sedikit pun, karena ia merasa tidak salah, Lesya hanya menunggu kapan kebenaran itu akan terungkap, ia hanga mengikuti perjalanan hidupnya.
"Ga punya otak yah, pacar sahabat sendiri mau dibunuh!"
Suapan terakhir ia taruh kembali ke piring, Lesya melamun sejenak ia sangat mengenal suara tersebut. Seisi kantin tertuju pada Lesya dan Gina, dia adalah Gina yang baru saja menyindirnya.
"Gimana kalo gue lagi yang jadi target selanjutnya, ih amit-amit dah!"
Diam, Lesya terus membiarkan semua orang menyindirnya. Lesya bangkit dari duduknya dan melangkah pergi dari kawasan kantin.
"Yang ngerasa mah pergi deh!"
🐸🐸🐸
Pikirannya berkecamuk ia terus berfikiran tentang Lesya, apakah benar Lesya yang menusukkan pisau di perut Aldino, sungguh membuatnya pusing tujuh keliling, Rayhan sebenarnya tidak ada niatan untuk menjahui Lesya tapi karena kekecewaannya yang membuatnya seperti itu. Rayhan masih ingat betul ekpresi wajah Lesya saat itu tatapan yang menyiratkan sebuah kesedihan yang mendalam.
"Han, kamu kenapa sih?" tanya Adel yah semenjak kejadian itu membuat Adel terus-terusan menempel pada Rayhan.
"...."
"Dengerin aku ngomong dong." ujar Adel yang menggengam tangan Rayhan.
Sebenarnya Rayhan sedikit jijik ketika Adel menggenggam tangan Rayhan dengan erat, tapi Rayhan membiarkan perlakuan Adel karena ingin tahu bagaimana ekspresi wajah Lesya seperti apa ketika melewatinya, tidak ada sapaan maupun tatapan mata, yang ada Lesya melewatinya begitu saja tanpa meninggalkan ekspresi apapun, kening Rayhan berkerut.
"Lepas." tukas Rayhan dengan suara dinginnya.
"Kenapa? Tadi aja kamu mau sekarang ga." tukas Adel.
Dengan cepat Rayhan melepaskan genggaman tangan Adel dengan kasar lalu berlalu dalam hadapan Adel, sungguh membuat hidupnya merasa terkejar-kejar oleh lintah darat.
Elah thour lo lebay sama dah" Rayhan
Bodo suka-suka gue dong, kan yang ngetik gue bukan lo" author
Elah sombong amat" Rayhan
Udah jangan banyak bacot, ga gue selesain nih cerita"author
Yeh jangan gitu dong, authorkan istri sah nya Kim Taehyung adiknya bang Xiumin, Jin, Suga, Sehun, Jungkook selingkuhannya Hyunjin pacar aslinya Joey Birlem." Rayhan
Bagus, gue lanjut ampe abis! Wkwkwkwk, lo ngomong kayak gitu asli kan" author
Back topic
Rayhan pergi melangkahnya ke arah kelasnya.
🐸🐸🐸
"Les," dengan semangat Lesya menengok kebelakang karena ia senang akhirnya ada juga orang yang masih memanggilnya.
Byur...
Minuman bewarna merah berhasil mengotori wajah dan seragam milik Lesya, ia menatap beberapa siswi yang baru saja mengguyurnya dengan minuman, haruskah Lesya menangis sekarang sungguh sedih dan tragis kehidupannya.
"Lo apa-apaan sih pakai acara nusukin pisau ke Aldino? Mau jadi jagoan?" sebuah pertanyaan dari Sisil, yang merupakan siswi yang sedikit terkenal karena kepopulerannya dalam medsos.
"Ih kalo gue mah malu." ujar antek-anteknya.
Lesya hanya menatapnya malas dan tidak ada niatan untuk membalasnya sungguh membuang waktu dan energi saja, barusaja ia makan dan sekarang Lesya harus mengeluarkan energinya hanya untuk beradu mulut dengan siswi gila, yang benar saja.
"Ga punya mulut?"
"Bisu kali Sil,"
"Atau puasa ngomong? Ayo ngomong gratis kok ga bayar."
Lesya membalikkan badannya dan pergi dari hadapan mereka, sangatlah malas hari ini, hanya karena kesalah pahaman semua orang menganggapnya buruk.
Dengan langkah semangatnya ia terus berjalan menyusuri jalan yang menuju rumahnya.
Tes... Tes... Tes
Lesya membelakkan matanya terkejut ketika cairan kental bewarna merah mengalir dari hidungnya, dengan segera ia usap dengan tangannya. Disepanjang jalan ia terus menutupi hidungnya dengan kedua tangannya dan darah tidak berhenti membuatnya semakin panik, langkahnya semakin lemah karena ia kekurangan darah. Dengan keadaan darah yang berceceran di seragam putihnya dan kedua tangannya dan tidak lupa matanya yang berlinang dengan air mata membuat orang kebingungan ketika menatapnya.
🐸🐸🐸
"Gina seharusnya lo jangan kayak gitu ke Lesya." ujar Via.
"Kayak gitu gimananya? Lesya pantes dapetin itu semua!" tukas Gina yang sudah menampilkan ekpresi kesal.
"Gini, kita aja ga tau kejadian yang sebenarnya gimana kan Gin? Masa iya kita sabagi sahabatnya langsung percaya aja sama opini orang." tutur Via.
"Sorry gue bukan sahabatnya Lesya-"
"Tapi lo adik angkatnya kan? Lo ga inget?!" potong Via yang sedikit meninggikan nada suaranya.
"Maaf gue harus ngomong ini, tanpa Lesya lo ga sebisa sekarang ini, lo ga akan kenal Aldino dan lo juga ga akan kenal gue, mungkin sekarang lo juga ga sekolah dan inget mungkin lo ga dirumah ini, kita tinggal sama Lesya Gin." tukas Via yang sudah hilang kesabaran.
"Jangan hanya karena cowok, lo langsung percaya gitu aja." lanjut Via.
"Maksudnya apa? Gue bisa hidup kok tanpa uang dari Lesya, okay malam ini juga gue pergi."
"Gin, dengerin gue dulu, gue ga bermaksud kayak gitu, gue cuman mau buat lo berfikir kalo Lesya itu yang terus bantu kita." ujar Via.
Gina bangkit dan menuju kamarnya. Sedangkan Via bingung haruskah ia membentak atau menasehati Gina karena gadis itu begitu keras kepala saat menyangkut tentang Aldino sebenarnya, ia sedikit kesal saat sahabatnya terpecah belah karena satu cowok, membuatnya ingin sekali membogem mentah si cowok. Gina berlalu begitu saja dihadapan Via tanpa mengucapkan salam perpisahan pun, ia menenteng tas miliknya dan menggeret kopernya.
"Kenapa jadi gini sih, arghhh...." ujar Via yang mendengus kesal dan menggelengkan kepalanya.
Please jangan di skip!
Aku mau rekomendasi karya-karya aku
* Alia dan Luka
Ini cerita sad parah, kalian wajib banget baca cerita ini. Yang mau nangis langsung aja baca cerita aku yah
*A problem
Tentang persembunyian wakil ketua geng yang selama ini dicari-cari.
Dicerita ini banyak kejutan loh, yuk langsung aja baca
* Truth Od Dare
Cerita ini menunjukan sikap dari pemain utama yang pecicilan, petakilan dan gila. Semua orang geleng-geleng kepala melihat sikapnya.
Kepo? Langsung aja tambahin ke reading list kalian yah.
*Osis VS MPK
Cerita ini tentang permusuhan Osis dan MPK. Adakah dari kedua organisasi itu lebih unggul atau bisa dikatakan menang?
Bagaimana kejadiannya? Baca aja yah
*Langit
Seorang lelaki yang berstatus ketua geng yang nasib mudanya harus direlakan karena harus di nikahkan dengan seorang perempuan.
Hayo gimana hidup Langit dengan perempuan beruntung itu? Ayo guys gercep tambahin ke reading list kalian yah
KALIAN LANGSUNG AJA KEPOI AKUN AKU YAH @KUSNIMAH_KTH!!!
Dan kalian juga harus tambahin ke perpustakaan kalian cerita ARKA sama MARS AND VENUS juga authornya WONGAYU14
WAJIB YAH!
Segitu aja dulu, ok. Bye readers ku tersayang dan tercintah