Ages Between Us [HIATUS]

By KishaRivaAck

15.1K 1.8K 358

[Tom Hiddleston] Bagaimana rasanya ketika jatuh cinta pada seorang aktor tampan bernama Tom Hiddleston yang b... More

!!important!!
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
[13]
[14]
[15]
[16]
[18]
[19]
-attention-
[20]
[21]
[22]
[23]
[24]

[17]

418 63 7
By KishaRivaAck

"yes, ma'am. i am 28 for sure"

"alright then, sweetheart. you can go now. i still have something to do. thanks for coming"

Aku bangkit dan menunduk untuk sekedar memberi salam diikuti oleh Tom.

"jangan pernah memberitahunya kalau usiamu masih 23 tahun, mengerti?" bisik Tom, aku mengangguk namun banyak pertanyaan dikepalaku.

"beritahu alasannya padaku setelah ini, semuanya." balasku, ia juga mengangguk.

"now, shall we dance?" ucap Tom dengan mengulurkan tangannya padaku.

"what kind of dance? Freestyle? well duh- i'm so good at it but not in my dress and heels" ledekku

"No, silly. here..." ia meraih tanganku dan meletakannya dibahu lebarnya.

"dansa? Bilang dong, but seriously don't blame me if i step on your feet"

"yes, ma'am. I'll take a good care of your feet so it won't step on mine"

Kami berada ditengah tengah diantara pasangan dansa lainnya. Aku malu, otakku hanya berteriak 'kalo masuk tv gimana woi?! '
.
.

"you sure they aren't lying to me?"

"of course, mother. Why would they lied to you.  Tom found his love and that girl is a sweetheart, she would never lie"

"alright, just remember this my daughter.. don't ever break my trust"

"yes, mother. i p-promise" ia menunduk.
.
.

Acara selesai, para tamu telah menginjakkan kaki mereka keluar gerbang.

Kami berpamitan dengan para tuan rumah.

"see you really soon." ujarku

"see you really soon, darl" balasnya dengan lambaian tangan.

Aku kembali ke apartemen bersama dengan Scarlett, Kate, Sadira dan Robert.

"wow kishal, it was fun huh? you can dance with Tom hiddleston. ohh woow" kata Kate dengan nada datar.

"eheh, well he asked me." balasku, ia tak bergeming kembali.

Kate kenapa ya...

Aku dan Sadira terlelap ketika masih dijalan, masa bodo dimobil orang terkenal, ini sudah jam setengah 12 malam terlebih lagi suasana yang mendung dan dingin kami benar benar mengantuk.
.
.
.

Loh, sudah pagi? Benakku berkata demikian. Seingatku kami masih berada dimobil dan terlelap namun kini kami telah berada dikamar, meh, tentu saja kamar apartment ku dan Sadira.

"Morning, kuda. Enak ye digendong semalem. Pengen dong"

Aku menoleh pada sumber suara.

"digendong? Ama siapa? Jadi gw tidur ga lo bangunin tiba tiba bangun dikamar sendiri tuh abis digendong?

"iye, bloon. Semalem gw ama supir nye ayrenmen yang gotong elu. badan kecil tapi berat nauzubillah"

"beratan lu keles tiap hari dosa numpuk baca bl dih"

"heh enak aja, tapi bener, tapi enak aja lu asal ngobrol."

"udah sana ah, mau mandi gua, nih bau nih bau" ucapku sambil berlagak menakutinya dengan bau badan.

"ihhh najis jorok! Jauh jauh sana lu, kalong! "

Aku terkekeh dan langsung berlari kecil ke kamar mandi.

Sadira POV

Nah, sekarang si Kishal udah mandi, waktunya nyantuy, benakku.

Aku mendaratkan bokongku diatas sofa, baru saja menekan tombol power on pada remot televisi, telepon nirkabel kami berdering, jadi aku bangkit lagi dan mencoba menjawabnya.

"Hello, Sadira speaking... "

"oh, morning dear, it's Mrs. Hiddleston sorry to bother you, may i talk to your friend? "

"(kok die tau nomor telepon sini euy...)of course, but she's still in bath ma'am"

"alright dear, i shall wait for her, shall not i?"

'dih anjay mau nungguin dong dia, si bocil satu ini kan mandi kaya orang stress, lama banget pula, gedor aja kali ya?'

"yes ma'am,  please hold a second"

Aku langsung beranjak dari telepon ke depan kamar mandi dan mengetuk pintunya.

"weh, gece keluar dulu udah balutin handuk aja, ada yang nelpon tuh penting banget katanya"

1st person pov/Kishal's pov

Aku yang baru saja menyalakan shower dan membasuh sudut-sudut tubuhku kini mendengar siara telepon berdering dilanjutkan dengan percakapan antara Sadira dengan orang ditelepon, terdengar seperti suara Wanita, Petugas administrasi kampus 'kah?

Tak lama kemudian, suara ketukan dipintu kaca kamar mandi terdengar begitu juga suara yang memanggilku untuk keluar dari kamar mandi ubtuk menjawab telepon. Ish, gak bisa ya dia biarin gue tenang bentaran?!, benakku berkata demikian.

"iyaa sebentar!!" sahutku, aku langsung mematikan air yang mengalir dan mengeringkan tubuhku dan membalutnya dengan handuk.

Aku memutar kenop pintu dan melihat Sadira yang berdiri teoat dihadapanku dengan alis yang terangkat, aku menanggapinya hanya dengan mendengus kasar dan berlanjut menuju meja telepon.

"Hello? Kishal speaking. "

"Oh finally, allow me to introduce myself, darling.. "

" uhm,  you are Mrs. Hiddleston, are you not? "

"sweet, you knew already" jeda, dilanjutkan dengan tawa kecil. "i just wanna know much more about you, darling. come to my house day after tomorrow before noon."  belum sempat menjawab, telepon dimatikan sepihak.

Aku membeku ditempat, berbagai kata sumpah serapah telah berkumpul dikepala ku dan siap ku ledakkan kapanpun.

Sadira menghampiriku "lo gapapa? mandi lagi sana ege"

"palalu gapapa, anjir anjir gue disuruh kerumah dia lagi lusa!! gamaauuu" ucapku, mewek.

"loh loh, kok gamau? Apa lu masih kebawa omongan si Kate ,ya? "

Aku mengangguk, lalu melepar tatapanku kembali padanya.

"gimana dong? "

"gini ya shal, sokin sokin duduk dulu" ucap Sadira sambil menepuk-nepuk sofa. Aku menuju kesana dan duduk tepat disebelahnya

"kita tuh belum lama kenal dia, walaupun dia ponakan adek atau siapanya Scarlett deh, ya dia gak mungkin tau banyak tentang keluarga Co-star tantenya 'kan? Jangan terlalu dipercaya, jangan terlalu dimasukin ke hati, saring dulu di otak. Inget, Mawar itu kelopaknya memang cantik, tapi tangkainya penuh duri."

Aku hanya menganga dan menatapnya tak percaya, walaupun otakku sudah mencerna semua kata-katanya namun yang ada dipikiranku kali ini adalah..

"Lo sejak kapan bisa seserius ini su?"

Ya, sudah terucap.

"kan lu mah nyebelin giliran gue serius, lu nya enggak. Dahlah sono lu mandi lagi"

"gamau"

"bau anjir"

"mana ada"

"mandiiii Kishal!" ia melemparkan bantal kursi kepadaku pertanda ia benar-benar mengusirku dari pandangannya.

Aku otomatis bangkit dna bergegas kembali melanjutkan aktivitasku yang terhenti karena telepon tadi.

Aku bersandar ditembok, dan membiarkan air mengucur dari shower ke seluruh tubuhku.

'Tom tau atau enggak ya?'
.
.
.
.

Kini aku dan Sadira sedang berada disebuah toko buku untuk membeli beberapa pak kertas untuk data-data tertulis yang dibutuhkan kampus nanti. Namun, karena Sadira mau mencari barang lain jadi kami berpencar.

Jujur, toko buku ini seperti labirin aku bahkan tidak tahu dibagian mana sekarang karena semuanya tertutup rak kayu yang menjulang tinggi. Yang jelas ini semua adalah deretan kertas berwarna-warni.

Bahkan aku sudah mengelilingi tempat ini selama lima kali, namun tetap kembali ketempat ini lagi.

Untungnya aku bertemu salah satu petugas dan mengantarku untuk mengantri di kasir. Aku mengantri dibelakang wanita wangi yang tingginya sama dengan Sadira.

Namun, wanita ini terlihat sangat amat familiar sehingga aku terkecoh, aku hendak bertanya namun dia sudah pergi lebih dulu dan kini giliranku untuk membayar.

Otakku masih saja bergema 'mirip Emma' dengan pandanganku yang mengikutinya sampai tak terlihat lagi.

Aku menunggu Sadira di depan toko, untung saja ada bangku, jadi aku duduk sambil bermain ponsel.

Entah berapa lama menunggu namun Sadira tak kunjung terlihat, atau memang karena aku terlalu asyik bermain ponsel jadi aku memutuskan untuk melihat kembali kedalam toko, aku kelilingi seluruh pelosok lorong dalam toko namu tidak kutemukan sama sekali, ku telepon pun tidak aktif. "duh, kemana ya dia" ucapku dengan nada cemas.

Kini aku sudah berjalan ditrotoar menuju apartment dengan jinjingan yang lumayan berat. Tak disangka, sebuah tangan meraih jinjingan yamg ku bawa, sontak aku menoleh kepada sosok tersebut.

"hey! that's kind of rude because you didn't ask me or even speak to me"

"my apologise, hehehe"

"why are you here, Luke?"

"well actually... " ia menoleh kearah belakang, begitupun aku.

Sadira, bersama Kate dan dua lelaki berpakaian rapih dan bertubuh tegas.

'astaga... '

"I think i already knew everything about you and my love, kishak darling"

"what do you- i'm sorry, i don't understand."  lalu Luke menahan lenganku dan membawaku masuk ke mobil bersama Sadira dan lainnya.

Aku dan sadira ditempatkan dikursi paling belakang sedangkan Kate berada dikursi penumpang paling depan.

Aku berbisik pada Sadira "ini kenapa oi? Kenapa lo bisa ama mereka mereka gini sih?!"

"gue dibekep, ama nih orang didepan kita. Terus dibawa kesini, eh nih bocah dan manusia seisi mobil pada pengen bawa kita gak tau kemana"

"terus sekarang gimana? Ini mah penculikan namannya!" ucapku, lalu menggertakkan gigi.

Ckiiiiit

Mobil direm mendadak, kami syok. Ternyata ada mobil hitam menghadang.

"who dare?!" ucap Kate dengan nada tinggi.

Seseorang keluar dari pintu mobil dan berjalan cepat kemari.

"leave them alone!"

To be continued


Maafkan klo typo nya banyak yaa gais

Continue Reading

You'll Also Like

731K 34.9K 39
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
Abang! ✓ By Ran

Fanfiction

41.2K 4K 12
Haechan kedatangan tetangga baru, tidak terpikir olehnya akan ketempelan bayi seperti ini, insiden konyol yang terjadi malah membuatnya sedikit penas...
263K 20.9K 100
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
42.8K 9.6K 111
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...