Lesya Story (END)

By kusnimah_kth

1.8M 83.5K 3.8K

[ HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA ] Lesya, dia adalah toko utama di cerita yang memiliki sika... More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Cast Cowok
Cast cewek
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 52
Chapter 53
Chapter 54
Chapter 55
Chapter 56
Chapter 57
Chapter 58
Chapter 59
Chapter 60
Chapter 61
Chapter 62
Chapter 63
Chapter 64
Chapter 65
Chapter 66
Chapter 67
Chapter 68
Chapter 69
Chapter 70
Chapter 71
Chapter 72
Chapter 73
Chapter 74
Chapter 75
Chapter 76
Chapter 77
Chapter 78
Chapter 79
Chapter 80
Chapter 81
Chapter 82
Chapter 83
Chapter 84
Chapter 85
Chapter 86
Chapter 87
Chapter 88
Chapter 89
Chapter 90
Chapter 91
Chapter 92
Chapter 93
Chapter 94
Chapter 95
Extra Part

Chapter 13

24.3K 1.1K 9
By kusnimah_kth


Jangan lupa vote and comment, ok! Author bakalan up lagi kok tenang aja!
.

.

.

    "Gin, gue mau keluar yah, mau duduk di loteng dulu." Gina hanya mengangguk mendengarkan Lesya berbicara.

   "Ok, Les gue mau baca novel aja ah." ucap Gina.

   Lesya segera menuju loteng dan duduk di kursi.

   Ting

   Notif dari line terdengar dari ponsel Lesya, segera ia mengambil ponselnya dan membuka aplikasi Line.

   "Eh siapa sih yang ngeline gue tiba-tiba," ujar Lesya.

Unknow

Add id gue
Awas aja kalo gak

    Lesya mengerutkan keningnya ketika melihat pesan dari seseorang yang tidak di ketahui.

Lesya123

Lo siapa dah? Lo ngancem gue?

Share

Unknow

Gak mau tau pokoknya lo harus add id gue, awas aja gua mah ga main-main lo

   Lesya hanya melihat pesannya tanpa membalas, ia sangat malas jika harus meladeni orang yang indentitasnya tidak jelas.

   Ia melamun menatap langit-langit dan terkejut ketika mendengarkan suara dari dalam rumah, segera Lesya menghampiri Gina. "Ada apa sih Gin? Ribut banget." tanya Lesya ke Gina yang asik berteriak histeris saat menatap benda pipihnya yang ada di genggam tangannya.

   "Les, Aldino add id line gue!" pekik Gina yang mengguncang bahu Lesya.

   "Les, lo itu gak mau liat gue bahagia apa?"

   "Gue males." ujar Lesya yang kemudian tidur membelakangi Gina.

    Kini Gina melihat Lesya tertidur dan di memilih mematikan ponselnya dan berbaring disamping Lesya, kini mereka berdua tertidur dengan lelap.

   Kring... Kring... Kring

   Alarm yang membangunkan mereka berdua dengan segera kilat mereka bangun dan bersiap-siap untuk ke school.

   "Les, dasi gue kemana?" tanya Gina yang kalang kabut mencari dasinya.

   "Noh di dapur." seru Lesya.

   "Yang bener lo Les, ya kali dasi gue lari ngibrit ke dapur," pekik Gina yang tidak percaya.

   "Tadi gue pinjem buat ngelap panci!" teriak Lesya yang ngibrit ke meja makan.

   Gina menghampiri Lesya sembari memakai dasinya dan Lesya hanya tertawa melihat Gina yang wajahnya tampak kesal. "Bangke banget lo Les." ujar Gina yang mengambil roti tawarnya.

   "Ya maaf, gimana dasinya gosong gak?" tanya Lesya yang kemudian tertawa.

   "Gaklah." jawab Gina.

   Setelah selesai untuk breakfast segera ia keluar  dari rumahnya untuk menuju mobilnya.

   "Les, mobil lo gonta-ganti melulu." ucap Gina yang memecahkan keheningan.

   "Gue cuman bosen aja. Mobil itu-itu melulu," ujar Lesya.

   "Hah beda yang udah punya bisnis mah." ujar Gina yang menatap Lesya dengan jail dan bangga.

   "Hmmm bersyukur aja sih." ucap Lesya.

    Tak lama, mereka pun tiba di perkarangan sekolah, segera Lesya memarkirkan mobilnya di samping mobil sport bewarna hitam.
Lesya dan Gina keluar dari mobil, hal yang begitu malas saat seperti ini adalah ketika Lesya di jadikan pusat perhatian.

    Lesya dan Gina berjalan beriringan, keduanya tampak begitu tenang dan rilexs, sedikit canda tawa antara Lesya dan Gina, membuat semua orang yang di sekeliling lorong kelas menatap Lesya dengan bingung.

   Gua baru tau Lesya bisa semanis itu

   Anjir bidadari gue senyum

   Itu Gina beruntung banget bisa deket sama Lesya

   Eh katanya Gina itu adik angkatnya Lesya

   Eh Gina juga imut mukanya kayak anak kecil

   Sepanjang kelas terus membicarakan mereka saat. kedua nya melewati sepanjang lorong kelas. Tatapi Lesya hanya menatapnya datar tanpa ekspresi ketika melihat keadaan sekelilingnya.

Bruk...

    Lesya tertabrak oleh seseorang, sehingga membuatnya meringis kesakitan saat lengannya sedikit tergores oleh lantai dan Lesya bangkit menatap intens si penabrak tersebut dan itu Rayhan cowok yang menatap Lesya dengan tatapan aneh, tatapan yang tak bisa di jelaskan dan tidak di mengerti.

   "Sengaja lo?" ucap Lesya.

   "Lo gak pa-pa kan Les?" tanya Gina.

   "Lo pake tanya lagi, jelas-jelas gue luka kayak gini." ujar Lesya.
  
   "Hihihi...." Gina tersenyum dengan memperlihatkan deretan giginya yang putih.

   "Kalo jalan pake mata." ucap Rayhan yang mulai sengit menatap Lesya.

   "Heh, dimana-dimana kalo jalan pake kaki, terus ngelihat pake mata, bego banget lo." ketus Lesya yang mulai emosi dengan Rayhan.

    "Udalah Han, lo cowok ngalah aja." ujar Revan.

   "Gak bisa enak aja ngalah sama nih cewek." seru Rayhan.

   "Cewek itu selalu benar, walau iya cewek salah, seharusnya cowok ngalah." ujar Lesya yang tak kalah saing.

   "Wih, kata-kata lo copas darimana?" tanya Bryan tanpa dosa dengan menampilkan wajah yang sok polos.

   "Heh, lagi genting-gentingnya lo malah becandaan, waras lo?" tanya Aldino.

   "Hehehe...."

   "Udah sekarang minggir lo, capek gue debat sama lo." pintah Lesya.

   "Gak. Enak aja lo," ucap Rayhan yang mencengkal pergelangan tangan Lesya dengan erat.

   "Bangsat lepasin!" sentak Lesya.

   Lesya terus-terusan memberontak, tetapi Rayhan memperkencang cekalannya, Rayhan menyeret Lesya ke lapangan belakang sekolah dan meninggalkan teman-temennya termasuk Gina juga.

   "Lo mau apa, hah?!" tanya Lesya.

   Rayhan kini melepaskan cekalannya, ia menatap Lesya dengan lembut, entalah membuat Lesya bingung menatap balik.

   "Lo mau apa sih Han? Ini mau bel, gue gak mau yah nanti di bolosin sama si penyihir." ujar Lesya.

   "Gue mau ngomong, lo udah add id line gue kan?" tanya Rayhan yang kemudian meninggalkan Lesya.

   Lesya berbalik badan dan menatap Rayhan yang kian menjauh darinya, Lesya berfikir ternyata yang mengechatnya itu Rayhan. Lesya pun meninggalkan lapangan belakang sekolah, dengan langkah di percepat. Segera Lesya memasuki kelasnya yang riuh dan gaduh.

   Lesya masuk ke kelasnya, seketika menjadi hening tanpa bersuara, Lesya menatapnya bingung apalagi ke Gilang yang diam dengan membukakan mulitnya dengan lebar.

   "Kemasukan lalat baru tau rasa." ketus Lesya yang membuat Gilang sadar bahwa Lesya sedikit menghinanya.

   "Untung ada primadona kelas gue yang menasehati plus sedikit menghina mungkin yah," ucap Gilang yang duduk di meja belakang dengan kaki di meja.

   "Eh Gilang gila ajak obrol si Apri noh, nanti pingsang lagi." ucap Via.

   Gilang hanya menatap lawan bicaranya dengan tertawa.

   "Tuh kan udah nular virusnya," ujar Gina.

   "Gilang gila ajak obrol sih Apri, buruan gue kagak mau yah nanti kelas gue ada yang buat rame lagi." perintah Lesya.

   "Ashiap." ujar Gilang yang berjalan mendekati Apri dengan jalan gontai.

   "Hi Apri ganteng kayak Sehun." sapa Gilang yang melambaikan tangannya ke Apri.

   Sedangkan Apri menatapnya dengan takut ke arah Gilang, pasalnya raut wajah lelaki itu seperti ingin memangsa korbannya. "Jangan deket-deket gue, gue takut sama lo." ucap Apri dengan menyilangkan tangannya di dadanya.

   "Lo bego banget sih Pri, lo laki-laki gue laki-laki kan? Jadi yah gak pa-pa kalo deket tuh, nanti kita bisa temenan," ucap Gilang yang kian mendekat ke arah Apri.

   "Gue mohon... jangan deket-deket gue!" sentak Apri dengan wajah yang memerah.

   Seisi kelas hanya menatap aksi berdua anyara Gilang dan Apri, sedangkan Lesya terus tertawamelihat Apri yang ketakutan dengan Gilang.
Gilang tersenyum jahil dan ia malah memeluk Apri dengan erat, seketika tubuh Apri lolos dari pelukan Gilang, tubuhnya terkulai lemas dan terperosot, membuat seisi kelas terheran-heran.

    "Lo baru gue peluk aja udah pingsan, apalagi kalo gue perkosa lo," ujar Gilang yang membangunkan Apri.

   "Gay bego." timpal Lesya.

   Seisi kelas tertawa dengan Apri yang tergeletak lemas karena kelakuan jail dari Gilang.

   "Hmmm kayaknya si Apri elergi cowok deh," tebak Lesya.

   "Bisa jadi sih Les," ujar Gina yang sependapat dengan Lesya.


Ok segitu dulu!!!

Thanks you to my readers would like read my story

I hope readers always read my story
By see you next time guys.

Continue Reading

You'll Also Like

2.3M 81.9K 44
Jangan jadi pembaca gelap! Seorang santriwati yang terkenal nakal dan bar-barnya ternyata di jodohkan dengan seorang Gus yang suka menghukumya. Gus g...
5.1M 215K 52
On Going ❗ Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
3.5M 167K 62
[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK M...
1.1K 71 16
Xesperiyoma depoolus (nama karagan sediri) Penyakit langka yang kuderita akibat ilmuan gila,yang membuat hidupku berubah drastis -Harus menjadi d...