SEMPITERNAL : [Angkasa & Mika...

By Cintaprita

4.9M 408K 71.5K

Sequel Married with senior Cinta udah Seagama udah Saling percaya udah Tinggal satu yang belum Restu orang tu... More

PRAKATA
[01] The begins
[02] Meet the gengs
[03] Gue ikut
[04] Festival
[05] Because, You
[06] Minggu, Mika dan Angkasa
[07] Rencana Angkasa dan Mika
[08] Lamaran
[09] Dilema
[10] Dinner
[11] Pengusiran
[12] Kangen Angkasa
[13] Angkasa pulang
[14] Rencana yang gagal
[15] Ketahuan?
[16] Kejelasan
INFO
[17] Kekesalan Mika
[18] Angkasa Sakit
[19] Liburan?
[20] Berangkattt!
Jadi gini....
[21] BBQ
[22] Tunangan
[23] Hamil?
[24] Putus
[25] Kawin Lari
[26] Rencana
[27] Bimbang
[28] Sebuah Keputusan
[29] See You, Mom
[30] Welcome, kebahagiaan!
[31] Bersamamu
[32] Hampir Ketahuan
[33] Gagal?
[34] Sedetik
[35] Lagi?
[36] Berakhir?
[37] Akhirnya
[38] We Don't Talk Anymore
[39] Sumber Patah Hati
[40] Hari Yang Buruk
[41] Rencana Balas Dendam

[42] Hari Pernikahan Mika

170K 10.1K 7.4K
By Cintaprita

Mungkin di part ini reaksi kalian bakaln beragam ...

Happy reading❤









Angkasa mengancing lengan bajunya sembari melihat penampilannya di depan cermin.

Ya, sangat mengagumkan.

Sangat Angkasa sekali.

Semuanya terlihat sempurna.

Kecuali hatinya, bagaimana ia bisa bahagia di hari pernikahan Mika ini.

Bagaimana ia bisa berjalan dengan tegak di acara laknat itu.

Dan bagaimana kalau ia kelepasan dan menculik cewek itu.

Angkasa duduk di salah satu sisi ranjangnya.

Tangannya tergerak menuju handphone yang ada di atas ranjang.

Jam sudah menunjukan pukuk 08.00 WIB, Angkasa masih belum terlihat akan beranjak dari duduknya, padahal acara akad akan di laksanakan sekitar jam 09.00 WIB.

Ia malah memandang satu foto di galeri ponselnya. Foto dimana ia masih lugu dan tak tahu sakitnya patah hati.

Dalam benaknya, setelah Mika menikah apa yang akan ia lakukan kedepannya?

Untuk saat ini, tiap detiknya sangat terasa menyesakan baginya.

Kenapa takdir jadi selucu ini, kalau ia dan Mika memang tidak berjodoh kenapa keduanya harus di pertemukan.

Drrtt ... drrtt ... drrtt ....

Tanpa fikir panjang Angkasa langsung mengangkat panggilan tersebut.

"Halo?"

"Lo dimana? Gue ama yg lain udh pada otw nih," ujar Boby di ujung sana.

"Gue otw sekarang."

"Oke, jangan lama-lama. Keburu udahan acaranya."

Padahal memang itu yang Angkasa inginkan, ia tak sanggup menyaksikan detik-detik dimana Mika akan menjadi milik orang lain.

"Iya."

"Yaudah gue tunggu."

Tut ... tut ... tut

Maka dari itu ia berdiri dari duduknya, mengambil dompet di atas nakasnya kemudian berjalan keluar dari apartementnya.

Tujuannya terlebih dahulu adalah menjemput cewek barbar yang akan menjadi pacar pura-puranya dalam seharian ini.

Angkasa mengecek pesan yang cewek itu kirim tentang dimana alamat rumahnya.

Begitu sampai basement, Angkasa langsung menuju mobilnya dan tanpa berlama-lama langsung mengendarainya.

Yang Angkasa harapkan jalanan macet hingga mobilnya tak bisa bergerak sedikitpun, namun yang ia dapati adalah jalanan yang lenggang dan sedikit kendaraan yang berlalu lalang. Seolah takdirpun ikut membuatnya menjadi manusia paling menyedihkan di dunia ini.

Hingga sekitar 15 menit kemudian Angkasa telah sampai di depan pagar rumah cewek itu.

Dan ternyata si cewek barbar sudah menunggunya di depan pagar. Baguslah, ia jadi tak harus berbasa-basi dulu.

Angkasa menurunkam kaca mobilnya.

"Hai," sapa cewek itu sembari melambaikan tangannya.

"Masuk," sahut Angkasa.

Tanpa menunggu di suruh dua kali Dafina masuk ke dalam mobil Angkasa.

"Lama?" tanya Angkasa berbasa-basi.

Dafina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok baru aja."

Angkasa menganggukan kepalanya, kemudian melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Btw, sebelum sampe sana. Ntar gue mesti ngapain?" tanya Dafina sembari menatap Angkasa.

"Cukup diem aja."

"Seriusan?"

Angkasa mengangguk. Ohiya, Angkasa sampai lupa siapa nama cewek yang tengah duduk di sampingnya ini.

"Nama lo siapa, gue lupa."

"Yailah, ini ke berapa kalinya kita ketemu dan lo ?masih gak inget nama gue?"

Angkasa diam tak merespon.

"Nama gue Dafina, panggil aja Fina atau apapun terserah elo."

"Oke."

"Yang nikahan siapa sih?"

Angkasa melirik Dafina sekilas. "Mantan gue."

"Ups." Cewek itu menutup mulutnya. "Sorry, hari yang berat buat lo."

Angkasa mengedikan bahunya. "Lumayan."

"Tapi, gak seberat gue."

Lagi-lagi Angkasa menoleh sekilas. "Kenapa?"

"Pacar gue meninggal sebulan yang lalu."

"Karena?"

"Kecelakaan pesawat."

"Terus?"

"Terus apa?"

"Lo gak kenapa-napa?"

Cewek itu terkekeh. "Gur hampir gila asal lo tahu."

"Sorry."

"Makannya beban lo yang di tinggal nikah sama mantan gak akan ada apa-apanya sama di tinggal selama-lamanya sama dia."

Diam-diam Angkasa menganggukan kepalanya menyetujui ucapan cewek itu.

"Kenapa lo butuh pacar pura-pura?"

"Karena gue gak mau keliatan pecundang di hadapan dia."

Lagi-lagi cewek itu terkekeh. "Lo emang gak keliatan pecundang di hadapan dia, tapi di belakanya lo emang pecundang."

"Terserah lo mau nilai apa."

"Cara buat dia nyesel itu bukan kayak gini."

"Terus?"

"Hilang dari hidup dia, 2 tahun kemudian lo gandeng deh tuh cewek baru lo sambil bawa anak di hadapan dia. Di jamin tuh cewek gak akan pernah bisa tidur dengan nyenyak lagi di sisa hidupnya."

"Mending kalau selama dua tahun itu gue nikah dan punya anak, kalo enggak?"

"Berarti lo yang bakal liat dia gandengan tangan sama suaminya sambil gendong anak. Lo yang gak akan bisa tidur nyenyak sampe akhir hidup lo."

Angkasa diam, membayangkan kalau semua itu terjadi.

"Hidup itu cuma ada dua hal. Kalo nggak lo yang lakuin pasti orang lain."

"Lo ngomong seolah scenario dunia lo yang buat."

Dafina bukannya menjawab tapi malah tertawa terbahak. "Bukan karena gue yang bikin scenario. Tapi, karena gue udah ngerasain itu semua. Gue di tinggal nikah sama pacar gue yang dulu, 2 tahun kemudian doi gandeng istrinya sambil gendong anaknya. Butuh waktu satu tahun sampe gue bener-bener bisa move on dari bajingan itu. Pas ketemu cowok baru dan ngerencanain nikah sebulan lagi, dia kecelakaan.".

Angkasa memandang iba pada cewek yang duduk di sampingnya ini. Sebenernya kalau di bandingan dengan ceritanya, memang Angkasanya saja yang terlalu berlebihan dalam menjalani hidup.

Mika kan bukan segalanya, masih ada yang lebih baik darinya terlepas kenangan yang telah di buatnya selama ini. Namun kenanagan hanya akan menajadi sebuah kenangankan kalau hanya ada di ingatan saja?

Dengan nalurinya Angkasa melarikan tangannya pada punggung tangan cewek itu, biasanya cewek-cewek hanya butuh penenang daripada ucapan.

Dafina tersenyum. "Makasih."

Angkasa mengangguk.

"Gue perlu lenjeh-lenjeh gak sama lo nantinya?"

"Gak perlu."

"Kalo lo cuma bawa cewek doang tanpa ngelakuin aksi apa-apa, lo buang-buang waktu aja."

"Kenapa?"

"Lo gak totalitas."

Dahi Angkasa mengerut samar.

"Kalo mau patahin hatinya, patahin langsung jangan setengah-setengah."

Angkasa kembali merenungi kata-kata cewek itu.

"Oke, gue setuju."

Dafina mengacungkan kedua jempol tangannya.

Hingga sekitar 20 menit kemudian, dan jam sudah menunjuka pukul 08.55 WJB keduanya telah sampai di lokasi tempat pernikahan Mika dan Riko.

Keduanya turun dari mobil.

Dengan scenario yang telah di buat oleh keduanya, Angkasa merangkul mesra pinggang Dafina.

Dengan percaya diri, keduanya berjalan menuju ke dalam gedung.

Dan setelah di dalam, Angkasa menengok ke sana kemari mencari keberadaan teman-temannya.

Dan, dapat! Mereka ada di sayap sebelah kanan aula. Maka dari itu Angkasa dan Dafina berjalan ke arah mereka.

"Woy dateng juga lu!" seru Boby sembari tos ala cowok dengan Angkasa.

"Gue kira lo sengaja nabrakin mobil ke pembatas jalan," celetuk Surya.

Angkasa tak menjawab namun ia mempersilahkan Dafina untuk duduk di kursi yang ada di sampingnya.

"Akhirnya nemu cewek juga lo," ucap Ridwan.

"Eh, bentar dulu deh. Kok kayaknya gue kenal sama dia." Dahi Boby berkerut samar.

"Nama gue Dafina, panggil aja Fina." Ucap Dafina sembari menyodorkan tangannya satu persatu ke teman-temannya Angkasa.

"OH GUE TAU! Lo yang waktu itu di kapal pesiar kan?!" seru Boby heboh sendiri.

Dafina sedikit melirik Angkasa, agar cowok itu bisa menenangkan temannya itu.

"Iya dia cewek itu," sahut Angkasa cuek.

"Gila sih, bukannya kata lo cewek ini barbar ya?"

"Siapa yang bilang gue bar-bar?!" protes Dafina.

Boby nyengir lebar sembari mengacungkan dua jarinya.

Hingga beberapa saat kemudian mereka larut dalam obrolan.

"Ini acara kapan mulainya sih," gerutu Ridwan. "Katanya jam 9, ini mah udah hampir setengah 10."

"Ya lo kayak yang gak tau gimana penduduk indonesia aja deh."

Ridwan menghela napas, kemudian menyenderkan punggungnya pada sandaran kursi.

Sebenarnya Angkasa merasa sedikit kesal dengan kengaretan acara ini. Kalau gini, kapan ia pamer cewek baru pada Mika.

Hingga beberapa saat kemudian, barisan kursi paling depan mulai riuh. Yang depan itu biasanya di isi oleh para keluarga.

Tapi semua tamu bersikap biasa saja.

Namun, Angkasa merasakan sesuatu hal yang lain.

Entah kenapa, jantungnya tiba-tiba berdegub sangat kencang. Dan perasaan tidak enak merasuki hatinya.

Sebelum Angkasa tahu apa yang tengah ia rasakan sekarang, tiba-tiba salah satu teman Mika, Satya datang ke arahnya.

"Kak, gue mau ngomong penting," ucap Satya padanya dengan raut panik yang tak bisa ia sembunyikan.

Angkasa mengerti, kemudian ia berdiri dan mengikuti langkah cowok itu.

Setelah suasan sepi, Satya menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Angkasa yang terlihat penasaran akan apa yang akan ia katakan.

"Gue harap lo tenang setelah denger ini," Satya menatik napasnya.

"Mika bunuh diri."











Reaksi kalian gimana?
Udah jelas dong alesan kenapa si Mika sampe bunuh diri hehe😂

Setelah ini semoga gak ada lagi yg bilang kalo Mika terlalu jahat ya wkwk

See ya💕

Continue Reading

You'll Also Like

269K 26.3K 30
Arvi dan San adalah sepasang kekasih. Keduanya saling mencintai tapi kadang kala sikap San membuat Arvi ragu, jika sang dominan juga mencintainya. Sa...
712K 9.1K 31
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
5M 270K 54
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...
4.7M 174K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...