My Possessive Brother's (TELA...

By calistalovely01

3.7M 174K 13.4K

'Complete' Tidak ada seorangpun yang ingin menjadi dirinya. Selalu menjalani kehidupannya dengan masalah. Dia... More

1. Berjuang Hidup
PEMERAN
2. Keluarga Adhitama
3. Sudah Biasa
4. Aneh
5. Siapa Mereka?
6. Hujan
7. Tuan Lagi
8. Bukan Anak Ibu ?
9. Ibu
10. Mama
11. Incest ?
12. Nightmare
13. Khawatir
14. Aileen Sakit ?
15. Aladri Si Pemaksa
16. Kesal
17. Pergi
18. Pulang ke Bandung
19. Kakak ?
20. Marshella
21. Aladri dan Keenan
22. Interogasi Cucu Adhitama
23. Pacar Aksa
24. What Happened?
25. Feel So Bad
26. Aksa Words
27. Identity
28. Bad Mood
29. Kecewa
30. Sorry
31. Egoist
32. Fall
33. Tremor
34. Problem
35. Histeris
36. Pembalasan
37. Perasaan Aksa
38. Delio Feeling
39. Disappointed
40. Aileen Pergi
41. Meet Him
KLARIFIKASI
42. Kabur
43. Die ?
44. Menyesal
45. I Know
46. Sensitif
47. Aladri
49. Incident
50. Dan, lagi?
51. Aileen Bahagia, 'Dia' Terluka
53. What's Wrong?
54. Penyakit
55. Masalah Terus Datang
56. Hilang
57. Surat Terakhir
58. Aileen
59. Goodbye Indonesia
60. Semua Menjauh
61. Mamah & Papah
62. Meet
63. Keputusan Aileen
64. Aladri Tahu
65. Pulang ???
66. Jakarta
QUESTION?
67. Bertemu Mereka
68. Apologize
69. Aileen's choice (Ending)
SEQUEL
Vote Cover
OPEN PO
INFO PEMBELIAN
GIVEAWAY
Promosi

48. School

34.1K 1.6K 24
By calistalovely01

"Kamu serius mau sekolah sekarang?" Zailine memulai pembicaraan sambil menyisir rambut lurus panjang milik anaknya itu.

"Iyaaa Mah Aileen serius, kalo gak serius mana mungkin Aileen udah pake seragam sekolah"

"Emang kamu udah bilang sama Kak Ladri?" Zailine ingat bahwa keponakannya yang satu itu akan semakin protektif terhadap Aileen. Zailine tidak bisa menyalahkan sikap Aladri, ia cukup bersyukur karena Aladri dan semuanya menerima Aileen, memperlakukan Aileen bagaikan permata paling berharga dalam keluarga.

"Belum Mah... Tolong bantuin Aileen dong"

"Iyaaa tar Mamah coba bilang sama Kak Ladri"

"Makasih yaa Mah" Aileen memeluk Zailine yang ada dibelakangnya.

"Ayo turun kita sarapan"

"Iya Mah bentar, Aileen pake dulu tasnya"

Mereka berdua keluar dari kamar Aileen, berjalan melewati tangga menuju ruang makan keluarga. Ternyata disana sudah lengkap. Semua orang menunggu mereka berdua.

"Kamu mau sekolah ?"

"Emang udah sembuh ?"

"Emang udah kuat? "

"Emang udah dapet ijin dari semuanya?

Semuanya menodong Aileen dengan pertanyaan sesaat setelah Aileen duduk tepat di pinggir Zailine dan Aladri.

"Lepas seragamnya"

"Kak... " Aileen memelas mendengar perkataan Aladri yang menyuruhnya untuk melepaskan seragamnya.

"Kamu belum sembuh sayang" Arion juga tidak setuju kalau Aileen harus pergi ke sekolah hari ini.

"Kak... Ayo dong bolehin Aileen sekolah" Aileen menarik-narik lengan kemeja Aladri, ia memelas, berharap Aladri akan menuruti kemauannya.

"Emang badan kamu udah sehat?"

Aileen mengangguk mantap sebagai jawaban untuk pertanyaan Keenan.

"Yaudah. Tapi ada bodyguard yang bakalan jaga kamu" Aladri memberi persyaratan yang tentu saja semua orang akan tahu jawabannya. Aileen tidak suka menjadi pusat perhatian, ia ingin sama seperti siswa yang lain.

"Kak, Aileen mau sekolah jadi bakalan aman kan?"

"Kamu juga pernah celaka di sekolah. Masih inget? "

"Yauda deh gapapa, tapi bodyguard nya yang jauh"

"Iyaaa iyaaa. Udaah gausah cemberut lagi" Aladri mengusak pelan kepala Aileen membuat rambutnya sedikit berantakan.

"Ahh Kakak, ini tuh udah di sisir rapih sama Mamah"

-----*-*-----
"Aileen sekolah dulu ya Kak" Aileen mengecup pipi kanan dan kiri Aladri.

"Iya, sekolah yang bener. Kabarin Kakak kalo ada apa-apa"

Aileen mengangguk sebagai tanda bahwa ia mengerti dengan perkataan Aladri, Aladri mengecup kening Aileen.

"Hati-hati Kak" Aileen melambaikan tangannya pada mobil Aladei yang sudah melesat menjauh darinya.

Aileen berbalik, dan ternyata di depan sana sudah ada Aksa, Rea, jangan lupakan Delio dan Arsen yang setia menunggunya.

"Kok lama?" Rea menodong Aileen dengan pertanyaan saat Aileen sudah menghampiri mereka.

"Iya tadi balik lagi kerumah soalnya ada yang ketinggalan"

"Pantesan lama" Aksa menaruh kedua tangannya di depan dada, bersikap seolah-olah dia kesal karena lama menunggu Aileen.

"Salahin aja Kak Ladri kalo berani wleeee" Aileen menjulurkan lidahnya pada Aksa, ia tahu Aksa tidak mungkin marah padanya hanya karena masalah sepele.

"Yaudah ayo ke kelas, bentar lagi bel" Rea mengaitkan tangannya pada leher Aileen, berjalan terlebih dahulu dan meninggalkan para lelaki.

"Belajar yang bener, jangan keluar kelas kalo kakak belum kesini" Aksa mengecup pelan pipi Aileen di dalam kelas, tepat di tempat duduk Aileen. Sontak saja apa yang dilakukan Aksa membuat seisi kelas histeris.

Alterio. Dia juga hanya menyaksikan dengan ekor matanya.

"Harusnya Aileen yang bilang gitu. Kakak kan sukanya berisik sama Kak Arsen kalo di kelas" Perkataan Aileen membuat Aksa dan Arsen membulatkan matanya, sedangkan Rea dan Delio tersenyum penuh arti.

"Tau tuh Leen gatau diri banget emang"

"Waah wahhh kamu denger gosip gak bener itu darimana?" Arsen tidak terima dibilanv berisik meskipin pada kenyataannya memang sepetti itu. Yang membuat heran adalah meskipun mereka main-main dalam belajar tapi prestasi mereka tidak pernah menurun.

"Gosipnya dari orang terpercaya kok" Aileen langsung menatap Delio kemudian tersenyum.

"Halah siapa? Paling juga dari lambe turah" Perkataan Arsen membuat Aileen ingin tertawa, tapi dia tahu bahwa ini sedang di kelas.

"Tuh dari Kak Lio" Perkataan Aileen membuat Rea, Aksa, dan Arsen menatap Delio dengan selidik.

"Sejak kapan lo jadi adminnya Lambe turah?" Pertanyaan tidak berbobot dari Arsen.

"Sejak kapan lo jadi tukang gosip?"

"Tapi, yang lebih bikin gue penasaran. Sejak kapan lo sama ade gue intens chat? Sampe hal sepele aja dia tau" Pertanyaan yang dilontarkan Aksa membuat Aileen maupun Delio tak berkutik.

"Gue duluan. Bentar lagi bel" Delio pergi meninggalkan mereka semua dengan terburu-buru, ingin menghindar dari pertanyaan Aksa.

"Heh kampret gausah kabur lo" Aksa berlari keluar mengejar Delio.

"Heh es batu bin kulkas gausah lari" Arsen juga sama, dia berlari mengejar Delio.
"Kakak ke kelas dulu ya, sekalian ngejar trio macan. Kamu gaboleh keluar kelas pokonya kalo kita belum kesini"

"Iya Kak" Aileen melambaikan tangannya pada Rea yang sudah berjalan mendekati pintu.

"Ehem" Alterio sengaja membuat suara deheman agar Aileen bisa melihatnya.

"Kenapa?"

"Lo kemana aja? Kenapa baru masuk?"

"Aku ada urusan" Tentu saja Aileen tidak ingin Alterio tahu karena tidak ada urusannya.

"Oh kirain gara-gara penyakit lo"

Aileen menatap mata Alterio, kenapa membahasnya? Aileen menghembuskan nafasnya dan menelungkupkan wajahnya diatas meja membelakangi Alterio.

Alterio menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia merasa tidak enak karena sudah melontarkan pertanyaan seperti itu.

"Mmm sorry, gue ga maksud- "

"Aku gapapa, jangan bahas lagi ya" Aileen memotong perkataan Alterio sebelum lelaki itu menyinggung kembali tentang penyakitnya.

-----*-*-----
"Leen ayo ke kantin" Aksa memanggil Aileen dari depan kelas.

"Iya Kak tunggu. Mm Rio, aku duluan ke kantin yaaa" Aileen meninggalkan Alterio yang masih menatapnya.

"Kamu gak punya temen apa selain dia?"

"Ada kok, cuman kan temen sebangku Aileen Rio makannya Aileen bersikap baik sama dia"

"Gausah terlalu deket sama dia"

"Loh kenapa?" Aileen bingung tentu saja kenapa masalah pertemanan dipermasalahkan.

"Nanti ada yang cemburu" Perkataan Rea membuat Aileen mengerutkan dahinya, dia tidak mengerti. Siapa yang cemburu padanya? Dia hanya perempuan biasa.

"Siapa?"

"Cari tau aja sendiri!" Aksa dan Rea kompak mengerjai Aileen dan berhasil membuat gadis itu memanyunkan bibirnya.

"Udah itu bibirnya gausah di maju-majuin, mau kakak cium kamu?"

"Heh gue bilang Kak Ladri loh" Rea menegur Aksa yang kadang kalo bicara tidak dipikir dulu.

"Iyaa iyaaa maaf elaaah. Udaah gausah cemberut. Maafin kakak deh ya?"

"Okay, Aileen maafin tapi traktir Aileen es krim ya?"

"Cuman es krim doang nih?" Aileen mengangguk sebagai jawaban.

"Tapi harus Kak Aksa sendiri yang bikin es krimnya" Sontak saja perkataan Aileen membuat mereka membulatkan matanya. Aksa masuk ke dapur? Jangan harap dapur aman :') .

"Kamu mau ngerusakin dapur kita ya Leen?" Rea bertanya pada Aileen, Aksa tidak bisa memasak apapun.

"Aileen mau Kak Aksa belajar masak. Tapi dari yang mudah dulu aja"

"Leen kamu gak mau syarat yang lain?" Aksa memelas pada Aileen, ia tidak bisa memasak, ia hanya bisa membuat semuanya berantakan saja.

"Engga ada tuh" Aileen tertawa melihat wajah Aksa yang masam.

TBC

Ini apaan yaallah.
Pokonya jangan lupaaa kritik dan sarannyaaa yaaaaa.

Jangan lupaaa cek work aku yg baruuuu

Disana aku jelasin kenapa aku pilih Korea dan bukan orang luar.

Minta dukungannyaaa yaaa. Konflik disana bakal lebih ringan mungkin.

Aku juga baru up My Possessive Boss dan Arrabele.

09-09-2019

Continue Reading

You'll Also Like

1.8M 106K 58
Seorang gadis yang hidup dengan sebuah kebohongan besar yg disembunyikan keluarganya. Hingga datang 'mereka' yang mengaku sebagai keluarga kandungnya...
4.2M 336K 69
PART MASIH LENGKAP, BEBAS BACA ANTI RIBET!!πŸ”₯πŸ”₯ "Nih pakek hp abang aja," Kenzo berbaik hati menyodorkan ponselnya kepada Ara. Ara mengangguk lucu k...
1.2M 104K 47
ON GOING "Possesive" Hanya kata itu yang dapat mendiskripsikan watak kakak-kakaknya. Mereka selalu melarang Jia dengan alasan yang tidak masuk akal...
85.3K 6.1K 71
πŸƒ[ SELESAI BELUM DI REVISI!!!] Arrabella tidak pernah mengharapkan memiliki seorang yang melindunginya dan selalu ada untuknya di saat ia butu...