SEMPITERNAL : [Angkasa & Mika...

By Cintaprita

4.9M 408K 71.5K

Sequel Married with senior Cinta udah Seagama udah Saling percaya udah Tinggal satu yang belum Restu orang tu... More

PRAKATA
[01] The begins
[02] Meet the gengs
[03] Gue ikut
[04] Festival
[05] Because, You
[06] Minggu, Mika dan Angkasa
[07] Rencana Angkasa dan Mika
[08] Lamaran
[09] Dilema
[10] Dinner
[11] Pengusiran
[12] Kangen Angkasa
[13] Angkasa pulang
[14] Rencana yang gagal
[15] Ketahuan?
[16] Kejelasan
INFO
[17] Kekesalan Mika
[18] Angkasa Sakit
[19] Liburan?
[20] Berangkattt!
Jadi gini....
[22] Tunangan
[23] Hamil?
[24] Putus
[25] Kawin Lari
[26] Rencana
[27] Bimbang
[28] Sebuah Keputusan
[29] See You, Mom
[30] Welcome, kebahagiaan!
[31] Bersamamu
[32] Hampir Ketahuan
[33] Gagal?
[34] Sedetik
[35] Lagi?
[36] Berakhir?
[37] Akhirnya
[38] We Don't Talk Anymore
[39] Sumber Patah Hati
[40] Hari Yang Buruk
[41] Rencana Balas Dendam
[42] Hari Pernikahan Mika

[21] BBQ

84.4K 7.6K 517
By Cintaprita

Lagi terserang virus males nulis:"(

Happy reading
Jan lupa vote + coment❤

Kalo coment dari kalian banyak banget dan antusias, aku up cepet hehe...






Semua orang lagi sibuk saat ini, misalnya para cowok yang sibuk mempersiapkan semua hal untuk keberlangsungan bbq'an, itupun terbagi-bagi lagi menjadi Firdan dan Surya yang sibuk membuat api, Boby dan Ibay mempersiapkan tikar dan segala macam hal agar tempat menjadi nyaman, Satya dan Angkasa yang ngangkut-ngakutin barang dari dalam Villa ke keluar. Ya walaupun keduanya seperti masih agak canggung gitu, tapi setidaknya ada peningkatan lah.

Dan anak cewek juga tak kalah sibuk, Mika, Raina dan Sela juga lagi sibuk menusuk bahan bbq'an dengan menggunakan tusukan.

Para cowok udah jelas menggelenglan kepalanya tak percaya, disaat banyak kerjaan mereka malah cuma lakuin satu macam kegiatan dan itu juga bertiga?

"Bantuin kek." Celetuk Ibay keras-keras agar para anak cewek mendengar.

Bukannya budeg, para cewek juga dengar tapi yaudahlah ya anggap saja Ibay tak terlihat.

"Na, lo denger suara gak sih?" Tanya Sela sambil melihat-lihat ke arah sekitar dengan tampang begonya.

"Nggak." Sahut Raina yang sepertinya tahu jalan cerita.

Mika ngakak melihat ekspresi Ibay yang kek lagi nahan berak.

"Jahat kalian." Rutuk Ibay sembari merapihkan tikar.

"Heran ya pulau sebagus ini, ada penunggunya." Celetuk Mika sembari melirik ke arah Ibay.

Ibay yang merasa dilirik oleh Mika mendelik tak suka. "Sembarangan!"

Lagi-lagi anak cewek tertawa lebar.

"Udah belom makanannya?" Tanya Firdan yang tiba-tuba dateng dengan muka yang hitam di sana sini.

"Gila, ada jin tomang!" Seru Ibay sembari menunjuk-nunjuk muka Firdan.

"Kurang ajar ya lu, gue gini-gini juga buat keberlangsungan hidup kita." Sungut Firdan.

"Halah bahasa lo, bikin gue mules." Timpal Mika.

"Ini ngapa jadi banyak cakap gini sih, mana makananya. Gece."

"Yailah sabar napa, gak liat ini lagi di tusuk. Apa mau mata lo gue tusuk." Sungut Sela sembari mengacung-acungkan tusukan kehadapannya.

Firdan mengedikan bahunya. "Gila lo, psyco."

Sela tertawa lebar.

"Eh ga__

"Anjir tiker nya kotor bego!" Sungut Ibay ketika dengan kurang ajarnya Satya tiba-tiba datang dan dengan tanpa dosa pula menginjak tikar yang sedari tadi Ibay bereskan.

Satya nyengir lebar. "Gue gak liat."

"Makannya punya mata pake, ah lu mah bikin gue kerja dua kali." Gerutu Ibay namun tak ayal ia kembali membersihkan tikar rersebut.

"Apa banget dah lu." Tukas Mika pada Satya.

"Ini gue mau tanya doang, pada mau minum apa? Soalnya gue sama Kak Angkasa mau nyari."

"Sod__

"Wine!" Seru Firdan semangat.

Semua langsung menatap Firdan dengan horor, namun ekspresi tersebut tiba-tiba berubah menjadi senyuman lebar.

"Setuju!"

"Mantul!"

"Kalian pada mau mabok di pulau suci gue?!"

"Yailah sok suci bet si lu." Rutuk Firdan.

"Lo gak liat sekeliling lo? Liat dong betapa indahnya pulau gue ini. Dan kalian mau merenggut kesuciannya?!" Satya menghela napas. "Tunggu dah gue ambil dulu." Ucapnya yang langsung ngacur dari hadapan semuanya.

"Yeuu untung temen lu Sat." Celetuk Sela.

"Terus ngapain pada disini?" Tanya Raina.

Semua orang saling pandang. "Kerja lagi lah!" Tukasnya tajam.

Sontak semua orang langsung berpencar melaksanakan tugas masing-masing.

"Sel, yang bener dong, satu tusuk itu isinya 5 biji. Lah lo cuma isi 3 biji doang, pelit banget dah lo." Gerutu Mika.

Sela mendelik. "Gak papa biar cepet naik haji gue." Sahutnya asal.

"Kampret."

Beberapa saat makanan sudah siap, tinggal di panggang aja.

"Sini, biar gue kasihin ke si Dono." Mika lalu meraih wadah tersebut dan kemudian membawanya ke Firdan.

"Nih Don, udah beres." Mika menyerahkannya.

Firdan menoleh. "Lo panggang lah, gue udah cape-cape bikin api." Ucapnya kemudian melenggang begitu saja.

Mika menghentakan kakinya, dan menatap Firdan kesal. "Minta di cium pake bogeman ya lo!" Jerit Mika yang tak diperdulikak oleh Firdan.

Mika mengatur napasnya, kemudian melakukan kerjaan yang jelas-jelas bukan tugasnya.

Ia mulai memanggang beberapa tusuk sate lalu menyimpannya diatas tempat panggang.

"Sendiri aja." Celetuk orang yang tiba-tiba aja udah ada di sampingnya.

Mika menoleh, ternyata Angkasa. "Tau tuh si Dono ngeselin." Rutuk Mika.

Angkasa membantu membalikan sate tersebut.

"Lo gak bantuin Satya?" Tanya Mika.

"Udah." Sahut Angkasa.

Mika menoleh ke belakangnya, ternyata Satya udah ada disana tentu saja dengan beberapa botol wine di tangannya.

"Jangan minum." Ucap Angkasa tiba-tiba.

"Kalo keselek masa gak boleh minum?" Tanya Mika bingung.

Angkasa menghela napas. "Jangan minum Wine, maksudnya."

"Kenapa?" Tanya Mika kurang terima, karena sesungguhnya ia pun ingin meminum Wine, sudah sangat lama ia tak mencicipi minuman itu lagi.

"Gak baik buat kesehatan lo." Ucap Angkasa.

"Dikit doang, masa gak boleh." Ucap Mika sembari mencebikan bibirnya.

"Dikitnya lo itu bisa ngabisin setengah botol." Sindir Angkasa.

Mika nyengir lebar. "Ya itu mah namanya kebablasan."

"Mending minum air putih aja, sehat."

"Yakali!" Sungut Mika kesal.

"Kan lo dokter, tahu sendiri kalau Wine itu gak sehat."

Mika menatap Angkasa. "Gak sehat itu kalo lo minumnya satu pabrik."

Angkasa menghela napasnya.

Diam-diam Mika tersenyum. "Jadi boleh kan?" Tanya sembari mengangkat sebelah alisnya.

Angkasa memalingkan wajahnya. "Dikit aja." Ucapnya sembari mengambil sate yang sudah masak.

"Yeee! Makasih sayang." Ucap Mika kegirangan sembari memeluk Angkasa sekilas.

Angkasa berdehem sebagai jawaban.

Hingga beberapa saat kemudian semuanya telah siap, Angkasa dan Mika telah selesai memanggang sate dan yang lainnya telah selesai dengan pekerjaannya.

"Widih mantep." Celetuk Boby sembari mencomot sate yang baru saja sampai di hadapannya, kemudian ia langsung memasukannya ke dalam mulut. "Aws.. panas." Ringisnya kemudian mengambil air dan meminumnya.

"Makannya sebelum makan itu doa dulu." Celetuk Surya sembari menepuk punggung Boby.

"Laper gue dari tadi." Sahut Boby setelah semuanya baik lagi.

"Udah kak kenapa pada ribut sih." Ucap Satya. "Mending kita minum dulu." Ucapnya  sembari mengacungkan gelas miliknya.

Akhirnya yang lain mengambil juga wine tersebut tak terkecuali Mika dan Angkasa.

Mika tentu saja menyambut dengan suka cita hal tersebut, sudah dibilangkan kalau ia merindukan minuman ini.

"Cheers." Seru Satya.

Ting

Setelah ber-cheers ria, Mika membawa gelas tersebut ke mulutnya dan mulai meminum cairan wine tersebut.

Mika tersenyum, Surga!

"Eh btw, jan banyak-banyak. Kobam ntar ribet." Peringat Firdan yang langsung dilempari oleh kacang.

"Ngaca anjir!" Sungut Sela.

Firdan nyengir lebar.

"Yaudah lah kuy, makan!"

Akhirnya semua mulai memakan makanan yang ada, dan jangan lupakan minumnya juga.

"Kurang menantang ah, liburannya." Celetuk Ibay sembari memakan sate yang ada ditangannya.

Satya menatapnya horor. "Orang gak tahu diri ya kek gitu." Sindirinya.

Ibay nyengir lebar. "Sans bro."

"Lo mau yang menantang?" Tanya Firdan.

Ibay menganggukan kepalanya.

"Di segitiga bermuda aja, dijamin menantang." Ucap Firdan yang langsung kena timpukan dari yang lainnya.

"Menantang kematian itu namanya, njir." Gerutu Mika sembari melempar bekas tusukan pada Firdan.

"Si Dono mah gila orangnya."

"Btw, nyanyi kuy!" Seru Boby yang sedari tadi hanya terdiam sembari menikmati makanan.

"Setuju!"

"Kuy!"

"Mau lagu apa, nih?"

"Apa ya?"

"Lagu senorita!" Seru Sela.

"Yailah sok inggris lo, Sel."

Sela nyengir lebar.

"Gimana kalo lagu rayuan pulau kelapa? Indonesia banget kan? Ditambah disekeliling kita juga banyak pohon kelapa." Ucap Ibay sembari menunjuk beberapa pohon kelapa yang ada disekitar situ.

"Nggak sekalian kita nyanyi indonesia raya aja!" Sungut Raina.

Ibay nyengir lebar.

"Udah ah, mending lagu slank - ku tak bisa aja." Usul Satya yang langsung diangguki oleh yang lainnya.

"Seperti biasa, lo ngegitar." Ucao Surya sembari memberikan gitar yang ada disampingnya pada Angkasa.

Angkasa memangku gitarnya kemudian mulai mengetes beberapa kali dengan memetik senar gitar.

"Udah siap?" Tanya Boby.

Angkasa mengangguk.

"Pernah berpikir 'tuk pergi
Dan terlintas tinggalkan kau sendiri
Sempat ingin sudahi sampai di sini
Coba lari dari kenyataan🎶🎶"

Mika menatap Angkasa, diam-diam ia mengulum senyumnya.

"Tapi 'ku tak bisa
Jauh ...
Jauh darimu
'Ku tak bisa
Jauh ...
Jauh darimu🎶🎶"

Jauh? Hell NO! Mika gak bisa jauh dari Angkasa.

"Lalu mau apa lagi
Kalau kita sudah nggak saling mengerti
Sampai kapan bertahan seperti ini
Dua hati bercampur emosi🎶

Tapi 'ku tak bisa
Jauh ...
Jauh darimu
'Ku tak bisa
Jauh ...
Jauh darimu🎶"

Sibuk menatap wajah Angkasa, hingga tanpa aba-aba cowok itu juga menatapnya. Hal itu saja mampu membuat Mika gelagapan bukan main. Ditambah cowok itu tersenyum manis padanya, dan Mika sangat menyukainya.

Tak perduli berapa lama lagi waktu yang akan Angkasa butuhkan, selagi cowok itu masih mencintainya. Maka waktu seumur hidupnyapun akan ia berikan.

Semuanya untuk, Angkasa.








Siap-siap bab berikutnya akan penuh dengan kejutan hehe😁

Bener kata kalian, hobyku untuk sekarang adalah ngegantungin kalian wkwk😂😂

Btw, udah pada baca cerita baruku belum?
Kalo belum, cus ah langsung merapat!!


See ya💕

Continue Reading

You'll Also Like

298K 12.2K 32
Siapa yang punya pacar? Kalau mereka selingkuh, kamu bakal ngapain? Kalau Pipie sih, rebut papanya! Pearly Aurora yang kerap disapa Pie atau Lily in...
718K 96.4K 35
Sebagai putra sulung, Harun diberi warisan politik yang membingungkan. Alih-alih bahagia, ia justru menderita sakit kepala tiada habisnya. Partai ya...
3.1M 173K 38
Siapa yang tak mengenal Gideon Leviero. Pengusaha sukses dengan beribu pencapaiannya. Jangan ditanyakan berapa jumlah kekayaannya. Nyatanya banyak pe...
4.7M 174K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...